Jakarta, EKOIN.CO – Lonjakan harga pangan kembali menjadi keluhan masyarakat. Sejumlah komoditas, mulai dari cabai hingga daging ayam, mengalami kenaikan signifikan dalam sepekan terakhir. Kondisi ini membuat biaya belanja rumah tangga makin berat, terutama karena harga cabai rawit merah tembus Rp100 ribu per kilogram di beberapa daerah.
Ikuti update terbaru via WA Channel EKOIN di sini
Kenaikan harga juga terjadi pada beras. Seorang warga, Eli, mengungkapkan bahwa harga beras kini mencapai Rp18 ribu per kilogram. Menurutnya, kenaikan ini dipicu isu beras oplosan serta kelangkaan beras SPHP di pasar tradisional.
Selain beras, daging ayam potong yang sebelumnya Rp36 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp42 ribu hanya dalam waktu sepekan. Lonjakan ini langsung berdampak pada pengeluaran harian masyarakat.
Harga Pangan Nasional Ikut Naik
Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) Bank Indonesia yang dirilis Kamis (18/9/2025) pukul 08.00 WIB memperlihatkan pola serupa di tingkat nasional. Beberapa komoditas tercatat mengalami kenaikan harga cukup tajam.
Harga bawang putih ukuran sedang naik Rp200 menjadi Rp29.750 per kilogram. Sementara cabai merah besar bertambah Rp1.900 hingga menyentuh Rp51.900 per kilogram. Cabai merah keriting bahkan melonjak Rp5.100 menjadi Rp58.950 per kilogram.
Kenaikan juga terlihat pada cabai rawit hijau yang naik Rp50 menjadi Rp45.450 per kilogram, serta cabai rawit merah yang menanjak Rp600 ke posisi Rp51.300 per kilogram. Kondisi ini menambah tekanan harga pangan di berbagai pasar.
Harga daging ayam ras segar juga mengalami kenaikan Rp1.250 menjadi Rp39.350 per kilogram. Untuk daging sapi kualitas dua, harga naik Rp100 menjadi Rp132.350 per kilogram. Telur ayam ras segar turut terdorong naik Rp400 hingga mencapai Rp30.750 per kilogram.
Dampak Meluas ke Konsumen
Masyarakat mengaku kesulitan mengatur pengeluaran akibat lonjakan harga pangan. “Harga daging ayam mahal, cabai juga semakin tidak terjangkau. Kami jadi bingung mengatur kebutuhan harian,” ujar Eli.
Kondisi ini memicu kekhawatiran inflasi pangan yang berulang, terutama menjelang akhir tahun. Beberapa pedagang juga mengeluhkan penurunan daya beli karena konsumen mulai mengurangi pembelian.
Dengan harga pangan yang terus melonjak, beban masyarakat berpotensi semakin berat bila tidak ada langkah konkret dari pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan serta distribusi.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v