Mentawai EKOIN.CO – Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran (DPMK) 2025 melaksanakan kegiatan pemanfaatan internet of things (IoT) untuk mendukung digitalisasi peternakan ayam dan ikan di Desa Sipora Jaya, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai. Program ini diikuti masyarakat setempat dengan tujuan meningkatkan produktivitas sekaligus membuka peluang ekonomi baru. Kata kunci fokus dari kegiatan ini adalah digitalisasi peternakan.
Kegiatan tersebut digelar pada Senin (18/8/2025) dengan menghadirkan tim dosen ITB yang membimbing warga desa. Menurut penjelasan, digitalisasi peternakan ini merupakan langkah nyata agar teknologi tidak hanya dipelajari, tetapi juga bisa langsung diterapkan untuk kesejahteraan warga.
Dosen dari Kelompok Keahlian Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB, Dr. Hamonangan Situmorang, S.T., M.T., menegaskan bahwa IoT mampu menjawab tantangan produktivitas di sektor peternakan. “Kami memberikan pelatihan teknis kepada masyarakat agar pemanfaatan internet dapat menjadi sumber pendapatan, khususnya melalui digitalisasi ternak ayam dan ikan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa sistem digitalisasi peternakan ayam yang dikembangkan cukup sederhana. Teknologi otomatisasi digunakan untuk memastikan ketersediaan pakan dan air minum, sekaligus mengatur suhu kandang secara otomatis.
“Jika ayam kepanasan, kipas otomatis menyala. Jika kedinginan, lampu aktif. Jadwal pemberian pakan juga sudah teratur, termasuk pemantauan berat badan ayam secara otomatis. Semua ini dapat dipantau melalui laptop maupun smartphone,” jelas Dr. Hamonangan.
Saat ini, penerapan IoT masih difokuskan pada ternak ayam, sementara digitalisasi perikanan masih dalam tahap pengembangan karena perangkat sensor ikan belum merespons optimal. Meski begitu, masyarakat sudah menunjukkan ketertarikan besar.
Dukungan Infrastruktur dan Energi
Untuk mendukung program ini, masyarakat masih memanfaatkan listrik dari PLN. Namun, ITB berencana menghadirkan alternatif energi terbarukan seperti tenaga surya dan tenaga angin agar operasional lebih efisien serta ramah lingkungan.
Selain itu, pembangunan kandang diharapkan dilakukan di lahan yang cukup luas dan terpisah dari permukiman warga demi kenyamanan bersama. Pengaturan lokasi juga dinilai penting agar sistem digitalisasi dapat berjalan tanpa gangguan.
Terkait akses internet, sementara ini warga menggunakan layanan Orbit Telkomsel. Ke depan, kerja sama dengan pemerintah desa ditargetkan menghadirkan fasilitas Wi-Fi bersama yang dikhususkan untuk mendukung program digitalisasi peternakan.
Lebih jauh, ITB berharap teknologi ini dapat diadopsi secara luas. “Jika ada warga yang berhasil mengembangkan sistem ini dengan 100 ekor ayam, tentu akan memberikan dampak domino bagi masyarakat lainnya. Peralatan ini tidak dijual di pasaran, sehingga kami membuka peluang pengajuan proposal melalui desa,” tambah Dr. Hamonangan.

Apresiasi dari Pemerintah Desa
Kepala Desa Sipora Jaya, Lutfi, memberikan apresiasi besar atas kontribusi ITB. “Kami berterima kasih kepada ITB yang telah memberikan ilmu pengetahuan melalui pelatihan pemanfaatan IoT untuk digitalisasi ternak ayam dan ikan. Program ini diharapkan memberi manfaat besar, termasuk mendukung vlog desa dan penanganan stunting,” ujarnya.
Menurut Lutfi, masyarakat Sipora Jaya terbuka dengan hadirnya teknologi baru. Program ini tidak hanya mengajarkan pemanfaatan digitalisasi, tetapi juga mendorong lahirnya inovasi desa berbasis teknologi.
Pemerintah desa juga akan terus berkoordinasi dengan ITB agar program berjalan optimal. Dukungan dari akademisi diyakini dapat membantu masyarakat mandiri dalam mengembangkan usaha peternakan berbasis teknologi.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan program ini akan menjadi contoh baik bagi desa-desa lain di Kepulauan Mentawai. Dengan dukungan teknologi, peternakan bisa tumbuh menjadi sektor unggulan baru.
Dengan adanya digitalisasi, masyarakat tidak hanya memperoleh peningkatan produktivitas, tetapi juga keterampilan baru yang bermanfaat dalam jangka panjang. Hal ini membuka kesempatan bagi anak muda desa untuk terlibat aktif.
Program ini diharapkan melahirkan model pemberdayaan masyarakat yang dapat direplikasi di wilayah lain. Seiring berkembangnya teknologi, desa-desa dapat menjadi pusat inovasi berbasis kebutuhan lokal.
Digitalisasi peternakan juga memberi peluang bagi usaha ekonomi baru, seperti penjualan produk unggas dan ikan berbasis pemasaran digital. Dengan akses internet, masyarakat bisa memasarkan hasil peternakan ke pasar yang lebih luas.
Partisipasi aktif warga menjadi kunci utama keberhasilan program. Semakin banyak masyarakat yang menerapkan teknologi, semakin besar dampak yang dirasakan desa secara keseluruhan.
Kesadaran untuk mengintegrasikan teknologi dengan aktivitas sehari-hari pun perlahan tumbuh. Transformasi digital ini dapat menjadi momentum baru dalam pembangunan desa terpencil di Kepulauan Mentawai.
Pemanfaatan digitalisasi peternakan yang diinisiasi ITB membuktikan bahwa teknologi dapat menjangkau masyarakat di wilayah terpencil. Dengan pengelolaan yang tepat, desa bisa menjadi pelopor perubahan positif berbasis inovasi.
Pemerintah daerah disarankan mendukung keberlanjutan program ini melalui regulasi dan fasilitas. Kolaborasi antara akademisi, masyarakat, dan pemerintah akan menciptakan ekosistem pengembangan teknologi yang berkelanjutan.
Selain itu, keterlibatan generasi muda dalam program ini penting untuk memastikan keberlanjutan. Anak muda dapat menjadi motor penggerak transformasi digital desa.
Akses internet dan energi terbarukan juga perlu diperkuat agar sistem digitalisasi berjalan optimal. Tanpa dukungan infrastruktur, keberhasilan program akan sulit dicapai secara konsisten.
Dengan dukungan semua pihak, digitalisasi peternakan berpotensi menjadi tonggak baru pembangunan desa. Transformasi berbasis teknologi ini akan membuka jalan menuju kemandirian masyarakat dan peningkatan kesejahteraan. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v