Lombok EKOIN.CO – Rangkaian kegiatan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Sabtu, 4 Oktober 2025, menjadi sorotan utama, tidak hanya di lintasan balap, tetapi juga di area paddock dan festival UMKM. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, melakukan kunjungan langsung ke paddock Pertamina Enduro VR46 Racing Team dalam kegiatan Pit Lane Walk Tour. Kunjungan ini sekaligus menegaskan Sinergi MotoGP yang strategis antara Pertamina dengan VR46 Racing Team, membawa nama Indonesia ke panggung balap kelas dunia.
Dalam kesempatan peninjauan tersebut, Simon melihat langsung area kerja tim, memantau kesiapan motor, serta mengamati aktivitas teknis yang dilakukan oleh para kru menjelang sesi latihan resmi. Kehadiran beliau di area paddock merupakan simbol dukungan penuh Pertamina terhadap penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025. Selain itu, kunjungan ini memperkuat sinergi dengan mitra internasional, menunjukkan komitmen dalam mendorong kemajuan olahraga dan pengembangan energi berkelanjutan di Indonesia.
Baca juga : Mandalika Pecahkan Rekor Penonton, Pariwisata Lombok Melejit
Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 memiliki peran ganda yang sangat penting. Selain sebagai ajang kompetisi balap, event ini juga menjadi sarana strategis untuk memperkenalkan berbagai produk unggulan dan inovasi dari Pertamina kepada khalayak global. Hal ini memberikan dampak positif signifikan bagi citra Tanah Air di mata internasional, sekaligus mendukung pengembangan industri otomotif nasional melalui promosi di kancah global.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan, ajang ini merupakan platform penting untuk menunjukkan inovasi Pertamina ke dunia. “Pertamina Grand Prix of Indonesia merupakan panggung global yang sangat strategis bagi Pertamina. Melalui ajang ini, kami menunjukkan produk unggulan, inovasi energi berkelanjutan, sekaligus komitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan citra positif Indonesia di mata internasional,” ungkap Fadjar. Pernyataan ini mempertegas peran Sinergi MotoGP sebagai etalase nasional.
Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 juga diharapkan mampu menciptakan multiplier effect yang masif bagi masyarakat sekitar. Dampak ini mencakup promosi pariwisata yang meningkatkan kunjungan wisatawan, pengembangan industri otomotif, hingga peningkatan signifikan pada ekonomi lokal. Keseluruhan upaya ini sejalan dengan visi besar Pertamina mengenai ketahanan dan kemandirian energi nasional.
Di tengah semarak Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, fokus tidak hanya tertuju pada pembalap yang berpacu kencang di lintasan Mandalika. Para pelaku usaha lokal pun turut “tancap gas” memanfaatkan momentum besar ini. Sebanyak 20 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang merupakan mitra binaan Pertamina, ikut memeriahkan gelaran balap dunia yang berlangsung selama tiga hari, mulai 3 hingga 5 Oktober 2025.
Keikutsertaan para pelaku UMKM ini merupakan manifestasi nyata dari komitmen Pertamina dalam pemberdayaan ekonomi lokal. Langkah ini sekaligus membuka ruang promosi yang luas bagi produk-produk unggulan Nusantara di hadapan wisatawan domestik dan mancanegara. Produk yang dipamerkan sangat beragam. Mulai dari kuliner khas NTB yang menggugah selera, kerajinan tangan yang artistik, produk fashion tenun yang otentik, hingga berbagai oleh-oleh lokal, semuanya tampil memikat di area festival Pertamina selama ajang internasional tersebut berlangsung.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, tidak hanya fokus pada paddock balap. Beliau juga menyempatkan diri mengunjungi area UMKM. Dalam kunjungannya, Simon menyapa hangat para pelaku usaha dan mencicipi berbagai jajanan khas Lombok. Sebagai bentuk dukungan langsung terhadap pelaku usaha daerah, beliau bahkan membeli sejumlah produk dari UMKM binaan tersebut.
“Produk UMKM di sini luar biasa, kualitasnya sangat baik dan memiliki potensi besar untuk dikenal lebih luas,” ujar Simon, memberikan apresiasi atas mutu produk lokal yang dipamerkan. Penilaian ini memberikan dorongan moral yang kuat bagi para pelaku usaha kecil.
Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa ajang internasional ini sangat strategis bagi Pertamina dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Langkah ini telah menjadi agenda rutin Pertamina dalam gelaran balap dunia.

Pemberdayaan UMKM Kunci Keberlanjutan
Fadjar menyampaikan, “Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pertamina membawa serta UMKM binaan untuk berpartisipasi di area festival. Tahun ini ada sekitar 20 UMKM yang ikut serta, terutama dari wilayah Lombok dan sekitarnya. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan omzet pelaku usaha lokal dan memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat,” ujar Fadjar. Fasilitasi ini membuktikan bahwa Sinergi MotoGP tidak hanya berhenti di sponsorship tim balap, tetapi merambah hingga ke akar ekonomi rakyat.
Antusiasme pengunjung terlihat jelas dari capaian penjualan. Fadjar menambahkan, sebagian besar produk UMKM binaan Pertamina bahkan sudah terjual habis dalam dua hari pertama penyelenggaraan. Tingginya permintaan ini menunjukkan potensi pasar yang besar.
“Tahun ini hasil penjualannya sangat positif. Banyak wisatawan domestik dan mancanegara tertarik membeli produk-produk lokal seperti makanan khas, kerajinan tangan, dan mutiara Lombok. Ini menunjukkan bahwa potensi ekonomi lokal sangat besar bila difasilitasi dengan baik,” tambah Fadjar. Data penjualan yang positif ini menjadi bukti nyata kesuksesan program pemberdayaan UMKM yang disandingkan dengan event internasional.
Melalui ajang internasional bergengsi seperti Pertamina Grand Prix of Indonesia, Pertamina secara konsisten menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan energi yang menggerakkan masyarakat. Dukungan terhadap UMKM ini merupakan bagian dari semangat pemberdayaan ekonomi rakyat. Sinergi antara event global dan pemberdayaan lokal menciptakan model pembangunan yang inklusif.
Kesuksesan UMKM di area festival memperkuat argumen bahwa event olahraga internasional dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi regional yang efektif. Kunjungan langsung Direktur Utama Pertamina ke paddock dan area UMKM menegaskan bahwa Pertamina memandang ajang ini sebagai platform holistik. Platform ini tidak hanya memperkenalkan produk energi, tetapi juga mempromosikan kekayaan budaya dan ekonomi lokal NTB kepada dunia.
Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025, dengan demikian, menjadi kisah sukses tentang bagaimana Sinergi MotoGP yang terjalin erat mampu menghasilkan dampak ekonomi yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat Lombok. Ini adalah perpaduan harmonis antara passion balap, inovasi energi, dan pemberdayaan komunitas. Cerita ini menjadi contoh bagi event internasional lainnya di Indonesia.
Kunjungan Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, ke paddock VR46 Racing Team dan area UMKM di Mandalika menggarisbawahi komitmen kuat Pertamina dalam mendukung Sinergi MotoGP yang multi-dimensi.
Dukungan finansial dan logistik terhadap tim balap internasional dibarengi dengan perhatian serius terhadap dampak ekonomi lokal melalui fasilitasi 20 UMKM binaan. Ini menunjukkan pendekatan yang seimbang antara kemitraan global dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Event Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 berfungsi sebagai panggung global yang efektif, tidak hanya memamerkan produk unggulan Pertamina dan inovasi energi berkelanjutan, tetapi juga mempromosikan citra positif Indonesia.
Keberhasilan UMKM dalam meraih omzet tinggi, bahkan dengan produk yang terjual habis, membuktikan bahwa event besar mampu menjadi motor penggerak ekonomi rakyat yang signifikan.
Sinergi antara olahraga internasional dan pemberdayaan UMKM ini merupakan model pembangunan ekonomi inklusif yang patut ditiru dan dipertahankan dalam penyelenggaraan acara-acara besar di masa depan.
Oleh karena itu, keberlanjutan dukungan Pertamina terhadap Sinergi MotoGP dan program UMKM di Mandalika sangat penting untuk memaksimalkan multiplier effect pariwisata dan ekonomi lokal NTB.
Inisiatif membawa UMKM ke ajang global harus diperkuat, baik dari sisi jumlah maupun kualitas produk, agar semakin banyak pelaku usaha yang merasakan manfaat langsung dari event internasional.
Pemerintah daerah dan pihak terkait perlu mengambil pelajaran dari keberhasilan ini dengan menciptakan regulasi dan fasilitasi yang mendukung UMKM memanfaatkan event besar secara maksimal.
Langkah strategis Pertamina dalam memadukan sponsorship tim balap dengan pemberdayaan ekonomi lokal menunjukkan bahwa perusahaan BUMN dapat berperan ganda sebagai promotor olahraga dan penggerak ekonomi kerakyatan.
Pada akhirnya, kesuksesan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 adalah cerminan Sinergi MotoGP yang tidak hanya merayakan kecepatan, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi dan memajukan brand Indonesia di kancah global.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v