Moskow EKOIN.CO – Dmitry Trenin, peneliti senior di Institut Ekonomi Dunia dan Hubungan Internasional Rusia, mengeluarkan pernyataan mengejutkan bahwa Perang Dunia Ketiga telah dimulai tanpa disadari banyak pihak. Analisis ini pertama kali diterbitkan oleh majalah Profile dan dikutip secara luas pada Minggu, 20 Juli 2025.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Dalam analisisnya, Trenin menegaskan bahwa bentuk perang kali ini tidak seperti konflik konvensional di masa lalu. Ia menyebutkan bahwa konflik ini berlangsung dalam berbagai bentuk tersembunyi, seperti sabotase ekonomi, agitasi sosial, dan upaya destabilisasi negara lawan.
Menurut Trenin, fase praperang global bagi Rusia dimulai sejak 2014. Untuk China, fase ini dimulai tahun 2017, dan bagi Iran sejak 2023. Dalam pandangannya, sejak saat itu dunia telah terlibat dalam konfrontasi global yang kian intens.
Ia menilai bahwa NATO, terutama Inggris dan Prancis, telah terlibat langsung dalam konflik dengan mendukung Ukraina. Menurutnya, Ukraina hanyalah alat dari strategi geopolitik yang lebih besar yang digerakkan oleh pusat kekuasaan Barat di Brussels.
“Perang dunia telah dimulai. Namun, tidak semua orang menyadarinya,” ujar Trenin tegas dalam kutipannya.
Ancaman Eksistensial dan Strategi Rusia
Trenin menyebut konflik ini sebagai “perang eksistensial” bagi negara-negara Barat. Ia mengatakan bahwa kebangkitan kekuatan seperti Rusia dan China dipandang sebagai ancaman terhadap dominasi globalisme Barat yang tidak mentolerir adanya alternatif.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dalam situasi ini, Rusia tidak boleh bersikap defensif. Ia menyerukan mobilisasi nasional yang terorganisir, termasuk penguatan sektor teknologi, ekonomi, dan demografi.
Ia juga menyarankan agar Rusia mempererat hubungan strategis dengan negara-negara seperti Belarus dan Korea Utara. Dalam pandangannya, celah kesatuan dalam Uni Eropa bisa dimanfaatkan sebagai keunggulan taktis.
Trenin juga menilai bahwa kebijakan luar negeri Amerika Serikat tetap bersifat konfrontatif, meskipun Donald Trump kembali menjabat sebagai presiden AS. Menurutnya, ini memberi Rusia sedikit ruang untuk manuver, namun tidak mengubah inti ancaman.
Dalam pernyataannya, Trenin mengingatkan bahwa eskalasi konflik mungkin tak bisa dihindari. Oleh karena itu, Rusia harus siap mengambil langkah-langkah strategis termasuk opsi preemptif.
Konflik Global di Seluruh Aspek
Trenin menjelaskan bahwa perang yang sedang terjadi bukan hanya dalam bentuk konfrontasi militer, tetapi juga meliputi perang informasi dan pengaruh narasi global. Menurutnya, ini adalah bentuk perang multidimensi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ia juga menekankan bahwa kemenangan dalam perang ini tidak diukur melalui pendudukan wilayah musuh, melainkan dari keberhasilan menggagalkan skenario lawan.
“Pencegahan harus aktif. Jika perlu, kita harus siap menggunakan cara khusus dengan kesadaran penuh akan konsekuensinya,” ucap Trenin mengenai kesiapan menggunakan senjata nuklir bila situasi memburuk.
Dalam akhir pernyataannya, ia mengatakan bahwa waktu untuk hidup dalam ilusi telah berakhir. Menurutnya, dunia kini berada dalam keadaan perang global, dan hanya langkah strategis dan berani yang dapat membawa hasil.
Trenin menegaskan bahwa Rusia harus menjadi pelaku aktif dalam membentuk keseimbangan baru global, bukan hanya sebagai korban dari manuver geopolitik Barat.
Ia mengingatkan kembali pentingnya daya saing strategis dan kemampuan untuk bertindak secara independen dalam setiap aspek keamanan nasional.
Menurutnya, keberhasilan Rusia sangat bergantung pada sejauh mana mereka bisa mengintegrasikan kekuatan nasional dengan aliansi strategis untuk menahan laju pengaruh Barat.
Trenin juga menyoroti bahwa opini publik global dan media internasional telah menjadi bagian dari arena konflik, dan Rusia harus siap bersaing dalam dimensi narasi global.
Peneliti tersebut mengakhiri analisanya dengan pernyataan tegas bahwa waktu untuk bertindak adalah sekarang. Ia menyebut tindakan yang tepat waktu lebih penting daripada menunggu situasi memburuk.
Dalam analisis ini, Trenin tampak menyampaikan peringatan strategis kepada para pengambil kebijakan Rusia untuk tidak meremehkan dinamika konflik global yang sedang berlangsung.
Dalam pandangannya, kegagalan membaca peta konflik akan merugikan posisi Rusia dalam jangka panjang, terlebih jika tidak disertai dengan kesiapan nasional yang menyeluruh.
Trenin tidak menyebut negara tertentu sebagai musuh tunggal, tetapi ia menekankan bahwa koalisi kekuatan Barat menjadi entitas utama yang menghadang dominasi alternatif yang sedang berkembang.
Ia memandang struktur internasional saat ini terlalu terpusat pada hegemoni lama, dan sistem tersebut akan terus menekan setiap percobaan untuk membentuk tatanan baru.
Trenin memperingatkan bahwa kepercayaan terhadap sistem global lama adalah ilusi yang membahayakan. Menurutnya, hanya negara yang sadar akan perubahan dan siap menghadapi tantangan yang akan bertahan dalam dekade mendatang.
analisis dari Dmitry Trenin memberikan gambaran bahwa dunia saat ini tengah berada dalam konflik global yang tidak selalu terlihat secara kasat mata. Bukan hanya perang militer, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
Trenin berpendapat bahwa Rusia harus bersiap secara menyeluruh untuk menghadapi konflik jangka panjang yang melibatkan kekuatan global. Ia mengusulkan agar mobilisasi nasional dilakukan secara terstruktur dan berdasarkan tujuan strategis yang jelas.
Konflik ini, menurutnya, tidak akan dimenangkan oleh kekuatan senjata semata, tetapi oleh kecerdikan, ketahanan, dan kemampuan mengganggu rencana lawan secara sistematis. Oleh karena itu, pembangunan kapasitas nasional menjadi krusial.
Ia juga menekankan pentingnya membangun narasi alternatif dalam ranah internasional, untuk menantang dominasi media dan persepsi publik yang dikuasai oleh negara-negara Barat.
Ke depan, peringatan Trenin dapat menjadi titik refleksi bagi berbagai negara, tidak hanya Rusia, agar dapat melihat dinamika geopolitik saat ini secara lebih tajam dan mempersiapkan diri dengan matang menghadapi segala kemungkinan yang berkembang. (*)