Jakarta,EKOIN.CO- Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, meninjau langsung ketersediaan beras di kawasan Radio Dalam, Jakarta, Minggu (14/9/2025). Peninjauan dilakukan untuk memastikan stok beras, baik program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun beras premium, tetap terjaga tanpa gangguan. Bulog menegaskan tidak ada kelangkaan beras di pasar modern dengan penyaluran beras SPHP yang telah mencapai 400 ribu ton.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Beras Premium dan SPHP Tersedia
Dalam kunjungan tersebut, Ahmad Rizal Ramdhani meninjau langsung beberapa titik distribusi dan ritel modern. Ia menyebutkan bahwa ketersediaan beras, khususnya untuk program SPHP, tetap aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Menurutnya, penyaluran beras SPHP yang telah mencapai ratusan ribu ton menjadi bukti nyata komitmen Bulog menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan. “Kami pastikan tidak ada kelangkaan beras, baik untuk program SPHP maupun beras premium,” ujarnya.
Beras SPHP selama ini menjadi instrumen pemerintah untuk meredam lonjakan harga di pasar. Kehadirannya di toko ritel modern membantu menjaga daya beli masyarakat, terutama di tengah fluktuasi harga bahan pokok.
Beras Jadi Fokus Pengendalian Harga
Bulog menilai bahwa keberlanjutan program SPHP harus terus diperkuat agar dapat menekan potensi gejolak harga. Pasokan beras di berbagai daerah dipastikan tersedia, termasuk jalur distribusi hingga ke pasar ritel modern.
Selain itu, beras premium juga tetap dijaga ketersediaannya agar masyarakat memiliki pilihan yang lebih luas. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kebutuhan rumah tangga yang beragam.
Ahmad Rizal menyebut, keberadaan stok beras dalam jumlah besar memberikan jaminan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan isu kelangkaan. “Kami memastikan stok beras di Bulog mencukupi untuk kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Beras yang disalurkan tidak hanya menyasar kawasan perkotaan, tetapi juga wilayah pinggiran. Dengan begitu, distribusi dapat berjalan merata dan stabilisasi harga bisa tercapai.
Program ini menjadi salah satu strategi pemerintah dalam menghadapi potensi tekanan harga pangan yang biasanya meningkat menjelang akhir tahun.
Peninjauan lapangan oleh Bulog ini juga menunjukkan keseriusan lembaga tersebut dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Beras sebagai komoditas utama dianggap krusial dalam menjaga stabilitas inflasi pangan. Oleh karena itu, pengawasan langsung terus dilakukan oleh jajaran Bulog.
Ke depan, Bulog berkomitmen melanjutkan distribusi beras SPHP dengan volume besar. Langkah ini diharapkan mampu menjaga keseimbangan pasar sekaligus memastikan masyarakat tetap memperoleh beras dengan harga terjangkau.
Dengan adanya pengendalian pasokan beras ini, Bulog optimistis masyarakat tidak akan menghadapi hambatan dalam memperoleh kebutuhan pokok. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di :
https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v