Bologna EKOIN.CO – Davide Brivio, mantan manajer pribadi Valentino Rossi, mengungkapkan bahwa legenda MotoGP asal Italia itu pernah hampir bergabung dengan Suzuki. Brivio, yang kini menjabat sebagai manajer tim Trackhouse Aprilia, menceritakan proses negosiasi yang nyaris membuat Rossi menjadi bagian dari proyek kebangkitan Suzuki di ajang balap motor paling bergengsi tersebut.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Pada akhir 2010, baik Rossi maupun Brivio meninggalkan Yamaha. Saat itu, Suzuki telah memberi sinyal akan mundur dari MotoGP, meski masih menyelesaikan kontrak balapan dengan hanya menurunkan satu motor di musim 2011. Brivio mengatakan, semua pihak di paddock sudah mengetahui langkah tersebut.
Menurut Brivio, pernyataan resmi Suzuki saat itu mencantumkan kalimat “kami akan kembali”, yang menandakan bahwa keputusan mundur tersebut bukan akhir dari keterlibatan pabrikan Jepang itu di MotoGP. Namun, Brivio tidak menyangka dirinya akan berurusan kembali dengan Suzuki secepat itu.
Sementara itu, Rossi tengah menghadapi masa sulit usai pindah ke Ducati pada 2011. Meski kombinasi pembalap Italia dengan pabrikan asal negaranya terlihat menjanjikan, kenyataannya kolaborasi tersebut berakhir buruk. Rossi gagal meraih hasil maksimal pada musim debutnya bersama Ducati.
Setelah musim 2011 yang mengecewakan, Rossi mulai mempertimbangkan opsi pindah tim. Saat itu, kontraknya bersama Ducati akan berakhir pada akhir musim 2012, sehingga ia mulai membuka peluang bekerja sama dengan pabrikan lain.
Pada awal 2012, Brivio dihubungi oleh bos Suzuki MotoGP, Shinichi Sahara. Dalam percakapan tersebut, Sahara menyatakan keinginan Suzuki kembali ke MotoGP pada 2014 dan menawarkan Rossi untuk bergabung dengan proyek tersebut.
Brivio langsung menyampaikan tawaran itu kepada Rossi. Namun, Rossi membutuhkan tim untuk musim 2013 dan tidak bisa menunggu dua tahun. Keputusan ini membuat peluang bergabung dengan Suzuki kandas pada saat itu.
Brivio kemudian memberi jawaban kepada Sahara bahwa mereka tidak dapat melanjutkan negosiasi. Meskipun demikian, hubungan komunikasi tetap terjalin dan Sahara kembali menghubungi Brivio di waktu berbeda.
Kali ini, Sahara menawarkan konsep baru, yakni menjadikan Italia sebagai markas tim Suzuki yang baru. Tujuannya, agar tim lebih dekat dengan Rossi dan memudahkan proses kerja sama.
Brivio mengaku tertarik dengan tawaran tersebut. Pada musim panas 2012, ia mulai merencanakan pembangunan tim. Di awal musim gugur, Brivio bahkan terbang ke Jepang untuk membicarakan proyek itu secara langsung.
Akhirnya, pada 2013, Davide Brivio resmi menjabat sebagai manajer tim Suzuki MotoGP. Di saat bersamaan, Rossi memutuskan kembali ke Yamaha, tim yang membesarkan namanya di ajang MotoGP.
Meski kembali ke Yamaha, Rossi tidak mampu mengulang kesuksesan besar seperti sebelumnya. Selama sembilan musim terakhirnya di MotoGP, ia gagal menambah gelar juara dunia di kelas utama.
Sebaliknya, Brivio berhasil membawa Suzuki meraih kesuksesan besar pada 2020. Di bawah kepemimpinannya, pembalap Joan Mir menjadi juara dunia MotoGP, prestasi yang mengembalikan kejayaan Suzuki di lintasan balap.
Jika Rossi memilih bergabung dengan Suzuki saat itu, kemungkinan jalannya kariernya akan berbeda. Namun, sejarah mencatat bahwa kesempatan tersebut tidak pernah terwujud.
Suzuki kembali mengumumkan pengunduran diri dari MotoGP menjelang musim 2023. Keputusan ini kembali menimbulkan pertanyaan apakah mereka akan kembali lagi suatu saat nanti.
Banyak penggemar MotoGP yang bertanya-tanya apakah Suzuki akan kembali merekrut pembalap papan atas di masa depan. Namun, hingga kini belum ada kepastian terkait rencana tersebut.
Brivio menegaskan, keputusan Suzuki mundur dari MotoGP merupakan strategi internal perusahaan. Ia tidak menutup kemungkinan pabrikan tersebut akan kembali jika kondisi memungkinkan.
Bagi Rossi, momen nyaris bergabung dengan Suzuki menjadi bagian dari perjalanan panjangnya di dunia balap. Meski kesempatan itu hilang, ia tetap dikenang sebagai salah satu pembalap terbesar sepanjang masa.
Kesuksesan Brivio bersama Suzuki dan pengalaman Rossi di berbagai tim menjadi bukti bahwa dunia MotoGP selalu penuh kejutan dan peluang tak terduga.
Seandainya keduanya kembali bekerja sama di bawah bendera Suzuki, mungkin sejarah MotoGP akan memiliki bab yang berbeda. Namun, kisah ini tetap menjadi salah satu cerita menarik di balik layar balap motor dunia.
cerita ini menggambarkan betapa tipisnya perbedaan antara sejarah yang terjadi dan kemungkinan yang tidak pernah terwujud. Situasi tersebut menunjukkan bagaimana keputusan di dunia balap dapat mengubah arah karier seorang pembalap.
Bagi para penggemar, kisah nyarisnya Rossi bergabung dengan Suzuki menjadi bahan perbincangan hangat dan menambah warna sejarah MotoGP. Keputusan-keputusan seperti ini sering kali menjadi titik balik yang menentukan.
Pengalaman Brivio dalam mengelola tim Suzuki membuktikan bahwa peluang besar dapat hadir dari situasi yang awalnya tidak pasti. Hal ini menjadi pelajaran penting bagi dunia olahraga.
Bagi pembalap, fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi terhadap situasi menjadi kunci dalam mempertahankan karier panjang di level tertinggi. Kisah Rossi menjadi contoh nyata.
Semoga ke depan, kisah seperti ini dapat memberikan inspirasi dan pelajaran berharga bagi pembalap muda yang bercita-cita menorehkan sejarah di ajang balap motor dunia. (*)