Jakarta, EKOIN.CO – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali menegaskan komitmennya untuk menjadi sahabat finansial, sosial, dan spiritual bagi masyarakat Indonesia. Komitmen berkelanjutan ini diwujudkan melalui penguatan sinergi positif dengan berbagai pihak, salah satunya adalah organisasi masyarakat (ormas) Islam Wahdah Islamiyah. Melalui kerja sama ini, BSI berupaya memperluas dampak positifnya bagi pemberdayaan ekonomi umat.
Sebagai langkah konkret dari komitmen tersebut, BSI bersama Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah telah menandatangani Addendum Nota Kesepahaman. Addendum ini secara spesifik membahas Penggunaan Layanan Jasa dan Produk Perbankan Syariah. Acara penandatanganan berlangsung pada Kamis, 25 September 2025, di Kantor Pusat BSI, Jakarta. Kegiatan ini menjadi simbol resmi penguatan kerja sama yang telah terjalin erat sebelumnya.
Baca juga : Strategi Digital BSI Jawab Preferensi Nasabah di Pasar Syariah
Melalui addendum nota kesepahaman BSI Wahdah Islamiyah ini, sejumlah program unggulan akan dioptimalkan. Program-program tersebut memiliki dampak langsung pada kesejahteraan sosial dan ekonomi umat. Salah satunya adalah pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dilakukan melalui digitalisasi pembayaran.
Digitalisasi ini diimplementasikan dengan memanfaatkan Virtual Account (VA) BSI. Penggunaan VA BSI ini secara khusus ditujukan untuk proyek 100 titik dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tersebar di seluruh Indonesia. Proyek MBG ini sendiri merupakan bagian dari program pemerintah, dan sinergi ini menunjukkan dukungan BSI terhadap inisiatif skala nasional.
Selain dukungan pada program MBG, kerja sama ini juga mencakup manajemen ekosistem masjid. BSI akan membantu pengelolaan keuangan lebih dari 137 masjid yang berada di Makassar dan wilayah sekitarnya. Pengelolaan keuangan ini akan dilaksanakan secara profesional dan transparan, selaras dengan prinsip-prinsip syariah.
Lebih lanjut, sinergi BSI Wahdah Islamiyah juga bertujuan meningkatkan penghimpunan dan pengelolaan dana di tengah ekosistem kader dan jamaah Wahdah Islamiyah. Ekosistem ini memiliki potensi besar, dengan jumlah kader dan jamaah yang mencapai kurang lebih 50 ribu orang. Optimalisasi dana ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas.
Inisiatif Ekonomi Umat yang Berkelanjutan
SVP Corporate Secretary & Communication BSI, Wisnu Sunandar, menyatakan bahwa kolaborasi strategis ini merupakan bagian integral dari ikhtiar BSI. Tujuannya adalah membangun ekosistem syariah yang inklusif dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Ia menekankan, potensi sinergi pengembangan kerja sama dalam program pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG) bersama Wahdah Islamiyah, menjadi sorotan utama.
“BSI tidak hanya hadir sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai mitra dalam setiap langkah kebaikan. Bersama Wahdah Islamiyah, kami optimis dapat melahirkan lebih banyak inisiatif ekonomi umat yang berkelanjutan,” ujar Wisnu Sunandar. Pernyataan ini menunjukkan visi BSI yang melampaui batas-batas perbankan konvensional.
Komitmen BSI dalam membangun ekosistem Islam yang kuat telah menunjukkan hasil solid. Data hingga Juni 2025 mencatat, dana kelolaan dalam Islamic Ecosystem BSI telah mencapai angka Rp13 triliun. Pertumbuhan signifikan ini didukung oleh berbagai segmen, termasuk lembaga pendidikan Islam, organisasi sosial keagamaan, serta perkembangan gaya hidup halal (halal lifestyle).
Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah, Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA, menyambut hangat penguatan kerja sama ini. Ia memandang kolaborasi ini sebagai hal yang sangat positif dan strategis. “Kolaborasi strategis dengan BSI menjadi motor penggerak yang tidak hanya memperkuat ekonomi syariah, tetapi juga mendukung dakwah dan pemberdayaan jamaah secara luas,” ungkapnya.
Di samping itu, BSI juga memegang peran penting dalam mengoptimalkan Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF). BSI mendorong penyaluran ZISWAF yang lebih terarah dan berdampak positif bagi masyarakat melalui BSI Maslahat. Ini menunjukkan peran BSI sebagai fasilitator dalam pengelolaan dana sosial keagamaan yang efektif.
Membangun Ekosistem yang Berkeadilan dan Berkelanjutan
Dengan landasan semangat sebagai sahabat finansial, sosial, dan spiritual, BSI bertekad untuk terus melanjutkan sinergi positifnya dengan berbagai pihak. Tujuannya adalah membangun ekosistem umat yang berkeadilan, berkelanjutan, dan membawa maslahat (kebaikan) bagi seluruh masyarakat Indonesia. Upaya ini merupakan inti dari visi bank syariah terbesar ini.
Fokus pada digitalisasi pembayaran UMKM, khususnya untuk proyek Makan Bergizi Gratis, adalah langkah modernisasi yang penting. Penggunaan Virtual Account BSI memastikan bahwa donasi dan transaksi keuangan terkait program MBG dapat dikelola dengan lebih transparan, akuntabel, dan efisien. Hal ini sangat mendukung keberhasilan program sosial yang melibatkan banyak pihak.
Pengelolaan keuangan masjid yang profesional di Makassar dan sekitarnya juga menjadi benchmark bagi manajemen aset wakaf dan sosial keagamaan. BSI membawa standar profesionalisme perbankan ke dalam ekosistem masjid, memastikan dana umat dikelola dengan integritas tinggi.
Potensi pengembangan di tengah ekosistem kader dan jamaah Wahdah Islamiyah yang mencapai puluhan ribu orang merupakan peluang besar. BSI dapat memberikan akses lebih mudah kepada produk perbankan syariah, literasi keuangan, hingga pembiayaan untuk usaha mikro dan kecil yang dijalankan oleh jamaah.
Kerja sama BSI Wahdah Islamiyah ini merupakan perwujudan nyata dari konsep Triple Bottom Line (Profit, People, Planet) dalam konteks syariah, di mana aspek keuntungan, sosial umat, dan keberlanjutan selalu dipertimbangkan. Sinergi ini menjembatani gap antara kebutuhan finansial umat dan solusi perbankan syariah.
Dengan capaian dana kelolaan Islamic Ecosystem BSI yang mencapai Rp13 triliun, bank ini telah membuktikan kemampuannya. Bank ini tidak hanya tumbuh secara bisnis, tetapi juga berhasil menjadi pusat gravitasi bagi berbagai lembaga dan organisasi Islam di Indonesia.
Penandatanganan addendum di Kantor Pusat BSI di Jakarta, dihadiri oleh pimpinan kedua belah pihak, memberikan legitimasi dan dorongan moral yang kuat. Ini memastikan bahwa implementasi program-program kerja sama dapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan dukungan penuh dari manajemen puncak.
Pada akhirnya, sinergi ini akan menciptakan model kolaborasi yang efektif. Model ini menunjukkan bagaimana lembaga keuangan syariah dapat bekerja sama dengan ormas Islam untuk mencapai tujuan sosial dan ekonomi yang lebih besar.
Kesimpulannya, penandatanganan Addendum Nota Kesepahaman antara BSI Wahdah Islamiyah pada 25 September 2025, merupakan langkah strategis yang mengukuhkan peran BSI sebagai sahabat finansial, sosial, dan spiritual umat. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen BSI untuk tidak hanya menjadi entitas bisnis, tetapi juga motor penggerak ekonomi umat yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Fokus program yang spesifik, mulai dari dukungan digitalisasi Virtual Account BSI untuk program Makan Bergizi Gratis hingga pengelolaan keuangan masjid yang transparan, menunjukkan pendekatan BSI yang modern dan tepat sasaran. Sinergi ini juga memanfaatkan potensi besar dari 50 ribu kader dan jamaah Wahdah Islamiyah untuk memperluas penetrasi layanan syariah.
Dengan dana kelolaan Islamic Ecosystem yang terus meningkat, BSI membuktikan bahwa model bisnisnya yang berlandaskan syariah mampu memberikan maslahat yang signifikan. Hal ini sejalan dengan visi BSI untuk menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi umat dan mendukung program-program pembangunan nasional.
Kolaborasi ini merupakan contoh ideal bagaimana sinergi antara bank syariah terbesar dan organisasi Islam dapat menciptakan ekosistem yang inklusif, berkelanjutan, dan membawa manfaat nyata bagi seluruh masyarakat Indonesia.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v