JAKARTA EKOIN.CO – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mendorong peningkatan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Salah satu strategi yang diusung adalah mengembangkan islamic ecosystem, yang menjadi ciri khas utama bisnis bank syariah. Layanan ekosistem syariah yang saat ini terus digarap BSI adalah bisnis emas dan haji. Bisnis ini merupakan instrumen keuangan syariah yang semakin diminati masyarakat. Layanan bank emas BSI, yang diresmikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025, telah mencatatkan pencapaian luar biasa. Saat ini, saldo BSI Emas berhasil menembus 1 ton.
Tercermin dari lonjakan saldo, bisnis emas menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Saldo BSI Emas dalam gramasi mengalami kenaikan sebesar 110% year to date (periode Desember 2024 hingga Juni 2025). Selain itu, jumlah transaksi pembelian emas melalui platform digital BSI, BYOND, juga meningkat tajam sebesar 191% year to date. Peningkatan ini menjadi indikator kuat bahwa emas adalah instrumen yang sangat diminati.
Baca juga : BSI Kuatkan Peran UMKM Lewat Keuangan Syariah.
Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, mengatakan bahwa emas masih menjadi investasi favorit masyarakat. Hal ini sejalan dengan sifatnya yang safe haven, mudah diakses, dan tahan terhadap inflasi. “Untuk itu, kami terus mendorong inovasi investasi emas melalui BSI Emas, Cicil Emas, Gadai Emas, dan BSI Gold,” ujar Wisnu. Inovasi-inovasi ini dirancang untuk memudahkan nasabah dalam berinvestasi emas sesuai dengan prinsip syariah.
Wisnu menambahkan, di sisi lain, inovasi ini tidak hanya memberikan pengaruh positif terhadap pembiayaan, tetapi juga pada pertumbuhan fee based income (FBI). Secara keseluruhan, FBI BSI pada posisi Juli 2025 tumbuh sekitar 34,33% year on year. Capaian ini menunjukkan bahwa strategi pengembangan layanan yang berfokus pada nilai unik bank syariah memberikan hasil yang sangat positif bagi kinerja perusahaan.
Pertumbuhan FBI tersebut didorong oleh tiga segmen utama yang memberikan kontribusi besar. Ketiga segmen tersebut adalah Bisnis Emas, Treasury, dan E-Channel. Bisnis emas membukukan pertumbuhan di atas 60%. Sementara itu, Treasury dan E-channel masing-masing membukukan pertumbuhan 30% dan 20-an %. Angka-angka ini menunjukkan bahwa bisnis emas BSI adalah motor penggerak utama pertumbuhan FBI.
Wisnu menjelaskan bahwa BSI akan terus menggali potensi bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Selain itu, mereka juga akan terus berinovasi untuk menyediakan layanan dan produk yang optimal bagi nasabah. BSI memiliki beberapa produk yang memiliki unique value proposition, terutama yang terkait dengan syariah. Dua layanan yang memiliki nilai unik ini adalah bisnis emas dan haji.
Pengembangan Islamic Ecosystem Hulu ke Hilir
Untuk menjaga performa bisnis yang menjanjikan ini, BSI terus mengembangkan islamic ecosystem mulai dari hulu hingga hilir. Pengembangan ini dirangkum dalam close loop ekosistem end to end. Ekosistem ini mencakup pendanaan, pembiayaan, dan transaksi melalui BSI. Harapannya, ini akan menjadi satu kesatuan ekosistem bisnis yang dapat mendorong fee based income (FBI) secara berkelanjutan.
“Kami bersyukur pemilihan bisnis yang tepat saat ini membantu mendorong kinerja perusahaan,” ujar Wisnu. Pernyataan ini menunjukkan bahwa strategi BSI yang berfokus pada nilai-nilai syariah memberikan hasil yang nyata. Dengan mengintegrasikan berbagai layanan, BSI menciptakan sebuah ekosistem yang saling mendukung dan memberikan nilai tambah bagi nasabah.
Bisnis haji juga menjadi salah satu fokus utama BSI. Sebagai bank syariah, BSI memiliki peran sentral dalam memfasilitasi perjalanan haji umat Islam. Layanan haji BSI tidak hanya terbatas pada tabungan haji, tetapi juga mencakup berbagai layanan lain yang memudahkan calon jamaah. Dukungan ini termasuk edukasi, persiapan dokumen, hingga kemitraan dengan berbagai lembaga terkait.
Pertumbuhan yang signifikan di bisnis emas BSI menunjukkan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya investasi yang aman dan stabil. Emas, sebagai instrumen yang telah teruji waktu, memberikan perlindungan terhadap nilai aset di tengah ketidakpastian ekonomi. BSI berhasil menangkap peluang ini dengan menyediakan layanan investasi emas yang mudah, transparan, dan sesuai dengan prinsip syariah.
Inovasi layanan BSI, terutama melalui e-channel, juga menjadi faktor penting dalam pertumbuhan bisnis. Dengan platform digital seperti BYOND, nasabah dapat melakukan transaksi emas kapan saja dan di mana saja. Hal ini menghilangkan hambatan geografis dan waktu, sehingga investasi emas menjadi lebih mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Pelayanan Optimal dan Nilai Tambah
Fokus pada unique value proposition adalah strategi yang sangat efektif. BSI tidak hanya menawarkan produk perbankan pada umumnya, melainkan produk yang secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan umat Islam. Dengan demikian, BSI membangun loyalitas nasabah yang kuat. Layanan haji dan emas bukan sekadar produk, melainkan bagian dari ibadah dan gaya hidup bagi banyak nasabah.
Keberhasilan BSI dalam mengembangkan islamic ecosystem juga menunjukkan bahwa model bisnis syariah memiliki potensi besar untuk tumbuh dan bersaing di pasar modern. Dengan menggabungkan nilai-nilai syariah dengan inovasi teknologi, BSI menciptakan sebuah model bisnis yang relevan, efisien, dan berkelanjutan.
Pertumbuhan fee based income juga menjadi indikator penting. Hal ini menunjukkan bahwa BSI berhasil mendiversifikasi sumber pendapatannya, tidak hanya bergantung pada pendapatan dari pembiayaan. Diversifikasi ini membuat kinerja BSI lebih stabil dan tahan terhadap fluktuasi ekonomi.
Upaya BSI dalam mengembangkan islamic ecosystem melalui layanan emas dan haji adalah langkah strategis yang sangat relevan. Hal ini bukan hanya sekadar meningkatkan laba, melainkan juga memperkuat identitas BSI sebagai bank syariah yang melayani kebutuhan spiritual dan finansial masyarakat. Pertumbuhan yang dicapai, terutama pada bisnis emas, menunjukkan bahwa strategi ini sangat efektif dan diterima dengan baik oleh pasar.
Model bisnis end-to-end yang diterapkan BSI adalah kunci keberhasilan. Dengan mengintegrasikan pendanaan, pembiayaan, dan transaksi dalam satu ekosistem, BSI menciptakan lingkaran bisnis yang saling menguntungkan. Nasabah yang menabung emas di BSI dapat menggunakan emas tersebut untuk kebutuhan pembiayaan, dan semua transaksi dapat dilakukan melalui platform yang sama. Ini memberikan kemudahan dan nilai tambah yang tidak dimiliki oleh bank lain.
Layanan emas dan haji BSI juga menyoroti potensi besar dari ekonomi syariah di Indonesia. Dengan populasi Muslim yang besar, permintaan akan produk dan layanan syariah terus meningkat. BSI berhasil menangkap peluang ini dengan menyediakan produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan finansial, tetapi juga sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Ini adalah contoh bagaimana bisnis dapat tumbuh dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai.
Inovasi digital juga memainkan peran penting. BSI menunjukkan bahwa bank syariah dapat menjadi pemimpin dalam inovasi teknologi. Dengan platform digital yang canggih, BSI membuat layanan syariah lebih mudah diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil. Ini adalah langkah maju dalam mendorong inklusi keuangan dan memastikan bahwa manfaat perbankan syariah dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Secara keseluruhan, kinerja BSI dalam mengembangkan islamic ecosystem adalah bukti nyata dari keberhasilan strategi yang berfokus pada nilai-nilai unik. Dengan menggabungkan prinsip syariah, inovasi teknologi, dan layanan yang berorientasi pada nasabah, BSI tidak hanya berhasil tumbuh secara finansial, tetapi juga membangun hubungan yang kuat dan bermakna dengan masyarakat.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
(*)