Jakarta, EKOIN.CO – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) secara resmi meluncurkan program kolaborasi riset internasional, Senin (14/7), di Jakarta. Program ini bertujuan memperkuat kapasitas riset nasional melalui sinergi strategis antara peneliti Indonesia dan Jepang.
Dalam kegiatan Sosialisasi Call for Proposal Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) Kolaborasi Internasional – JSPS, Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono, menjelaskan program ini mencakup bidang sosial humaniora, ilmu pengetahuan alam, dan teknologi baru.
“Program ini merupakan kesempatan untuk memperkuat kolaborasi internasional antara peneliti Indonesia dengan peneliti Jepang dari berbagai area,” jelas Agus dalam sambutannya. Ia menyebut topik tahun pertama disiapkan secara beragam agar membuka peluang kerja sama lebih luas.
Menurut Agus, kerja sama riset dengan mitra global sangat penting untuk memperkuat kapasitas nasional. Hasil kolaborasi ini akan dimanfaatkan mendukung percepatan pembangunan nasional melalui pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kepala Divisi Kerja Sama Riset Internasional II JSPS, Kumiko Tansho, menyampaikan bahwa kerja sama intens dengan BRIN selama lebih dari empat tahun akhirnya menghasilkan peluncuran program strategis ini.
Kolaborasi Ilmiah untuk Akselerasi Pembangunan
“Diskusi kami dengan BRIN sangat intens dan menantang, tetapi akhirnya bulan lalu kami mencapai kesepakatan di Jakarta. Kami sangat menghargai dukungan dan pengaturan yang luar biasa dari pihak BRIN,” ujar Kumiko dalam sambutannya.
Ia juga mendorong para peneliti Indonesia untuk segera mengajukan proposal kolaborasi dengan mitra Jepang. Call for Proposal dibuka hingga 3 September 2025, memberikan waktu lebih dari satu bulan kepada para peminat.
“JSPS dan BRIN merasa terhormat dapat meluncurkan program kolaborasi riset bersama ini,” kata Kumiko. Ia berharap program ini mempererat hubungan jangka panjang komunitas ilmiah kedua negara.
Program RIIM Kolaborasi Internasional JSPS 2025 menjadi bagian dari strategi BRIN membuka akses pendanaan global. BRIN berharap riset-riset yang dihasilkan memiliki dampak luas dan menjawab isu prioritas nasional.
Sasaran program ini terbuka luas, mulai dari peneliti BRIN, akademisi perguruan tinggi, hingga lembaga swasta. BRIN mengutamakan bidang riset strategis yang selaras dengan arah pembangunan nasional berbasis sains dan teknologi.
BRIN Buka Akses Luas Riset Global
“Semoga kolaborasi ini dapat terus meningkat. Di tahun-tahun mendatang, akan lebih banyak lagi kolaborasi internasional yang akan kami sampaikan,” ujar Agus. Ia menyebut BRIN tengah menjajaki kerja sama dengan Australia, Malaysia, China, dan negara lain.
Webinar sosialisasi ini turut menjelaskan mekanisme pendanaan, proses klirens etik, dan perizinan riset asing. Hal ini untuk memastikan kolaborasi internasional berlangsung sesuai regulasi dan tata kelola ilmiah yang baik.
Melalui peluncuran ini, BRIN ingin mendorong keterlibatan lebih luas periset Indonesia dalam jejaring global. Keterlibatan aktif ini diharapkan mampu memperkuat kontribusi Indonesia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dunia.
Kolaborasi BRIN dan JSPS membuka peluang strategis bagi peneliti Indonesia memperluas jejaring global melalui program riset internasional. Agenda ini menjadi langkah konkret mendorong kualitas riset nasional ke arah lebih kompetitif dan berdampak luas.
Program RIIM JSPS tidak hanya menjawab kebutuhan akan peningkatan kapasitas riset, tetapi juga menempatkan Indonesia sebagai mitra aktif dalam lanskap ilmu pengetahuan global. Fokus pada topik strategis memperkuat relevansi program ini terhadap pembangunan nasional.
Dengan keterlibatan peneliti dari berbagai institusi dan pendanaan global yang terbuka, kolaborasi ini menjadi salah satu upaya BRIN untuk menjadikan riset sebagai pendorong transformasi bangsa di tengah kompetisi ilmu pengetahuan dunia.(*)