Helsinki, EKOIN.CO – Peneliti Finlandia menemukan kaitan langsung antara bakteri mulut dengan serangan jantung. Dalam riset terbaru yang dipublikasikan di Journal of The American Heart Association tahun 2025, tim dari Tampere University mendapati adanya DNA bakteri mulut pada plak arteri koroner pasien penyakit jantung.
Gabung WA Channel EKOIN
Penemuan ini didapatkan dari pemeriksaan plak arteri 200 pasien penyakit arteri koroner. Hasilnya, sebagian besar plak arteri tersebut mengandung bakteri mulut dalam jumlah signifikan, sehingga memperkuat dugaan keterkaitan antara kesehatan mulut dengan kesehatan jantung.
Dokter Pekka Karhunen dari Tampere University menyebut temuan tersebut sebagai bukti langsung pertama. “Keterlibatan bakteri dalam penyakit arteri koroner telah lama diduga, tetapi bukti langsung dan meyakinkan masih kurang,” ujarnya.
DNA bakteri mulut dalam plak aterosklerotik
Para ilmuwan menegaskan, mereka menemukan DNA bakteri mulut di dalam plak aterosklerotik. Aterosklerosis sendiri merupakan penumpukan plak di arteri koroner yang terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lainnya. Kondisi ini bisa menyempitkan pembuluh darah, menghambat aliran darah, bahkan menyebabkan henti jantung.
Penelitian dilakukan dengan menganalisis sampel dari 121 pasien yang meninggal mendadak serta 96 pasien yang menjalani operasi pengangkatan plak. Pemeriksaan dilakukan untuk mengidentifikasi mikroba yang bersembunyi di balik penumpukan plak tersebut.
Metode analisis menggunakan teknik imunohistokimia untuk mendeteksi racun, serta transkriptomik untuk mengetahui bagaimana gen dalam plak berperan. Dari hasil itu, para ilmuwan menemukan biofilm bakteri yang sebelumnya hanya diasosiasikan dengan rongga mulut.
Jenis bakteri yang dominan ditemukan adalah streptokokus viridans, bakteri mulut yang umumnya tidak berbahaya. Namun, dalam penelitian ini, bakteri tersebut teridentifikasi pada lebih dari 40 persen sampel plak, baik pada pasien meninggal mendadak maupun yang pernah menjalani operasi.
Kesehatan mulut terkait kesehatan jantung
Tim peneliti menduga, berbagai faktor bisa memicu peradangan pada plak pembuluh darah. Faktor itu mencakup infeksi virus pernapasan, gaya hidup tidak sehat, pola makan, serta hormon stres. Namun, mereka menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memastikan seberapa besar peran bakteri mulut terhadap serangan jantung.
Meski belum final, temuan ini memperlihatkan hubungan erat antara kesehatan mulut dan risiko penyakit jantung. Dengan kata lain, menjaga kebersihan gigi dan mulut bukan hanya penting untuk mencegah penyakit gusi, tetapi juga bisa menekan risiko serangan jantung.
Hasil riset ini juga mendorong kalangan medis untuk meninjau ulang pencegahan penyakit jantung dari sisi kesehatan mulut. Perawatan gigi dan mulut kini berpotensi menjadi bagian integral dalam program kesehatan kardiovaskular.
Dari penelitian itu, para ilmuwan menekankan pentingnya edukasi publik. Kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan mulut dapat berdampak langsung pada pencegahan penyakit jantung di masa depan.
Dengan semakin jelasnya keterkaitan antara mulut dan jantung, para dokter menilai bahwa pendekatan medis sebaiknya lebih menyeluruh. Tidak hanya menyoroti faktor jantung saja, tetapi juga kebiasaan sehari-hari, termasuk kebersihan mulut.
Penelitian ini menjadi pintu pembuka bagi studi lanjutan di berbagai negara. Harapannya, temuan serupa bisa mengarah pada strategi medis baru untuk menurunkan angka kematian akibat penyakit jantung. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v