Jakarta, EKOIN.CO – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau ANTAM mengawali 2025 dengan pencapaian yang sangat positif, menunjukkan keberhasilan strategi diversifikasi dan inovasi bisnis yang telah diterapkan. Hal ini tercermin dari pertumbuhan solid dan berkelanjutan yang dicatatkan perusahaan, terutama pada periode enam bulan pertama tahun 2025 (1H25). Kinerja keuangan ANTAM selama periode ini terbilang cemerlang, didorong oleh pertumbuhan signifikan pada komoditas emas dan nikel.
Capaian laba periode berjalan ANTAM meningkat drastis hingga 240%, mencapai Rp5,14 triliun. Angka ini jauh melampaui capaian laba periode yang sama di tahun 2024 (1H24) yang hanya sebesar Rp1,51 triliun. Selain itu, kinerja profitabilitas perusahaan juga tercermin pada peningkatan laba kotor sebesar 311%, dari Rp2 triliun menjadi Rp8,24 triliun. Capaian positif ini juga berlanjut pada laba usaha yang melonjak 1.053% menjadi Rp6,14 triliun. Alhasil, nilai laba bersih per saham dasar ANTAM juga meningkat 203% menjadi Rp195,43 per saham dasar.
Direktur Utama ANTAM, Achmad Ardianto, mengungkapkan bahwa hasil yang diraih pada paruh pertama 2025 merupakan cerminan keberhasilan seluruh karyawan ANTAM dalam menerapkan strategi diversifikasi yang adaptif terhadap dinamika pasar global. Dengan fokus pada inovasi, disiplin biaya, dan efisiensi operasional, ANTAM mampu menjaga fundamental bisnis tetap kuat. Hal ini tidak hanya menjamin pertumbuhan berkelanjutan tetapi juga memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin di industri pertambangan Indonesia.
ANTAM juga mencatatkan pertumbuhan signifikan pada Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA), yang mencapai Rp7,11 triliun pada 1H25. Angka ini naik 194% dibandingkan EBITDA pada periode 1H24 yang sebesar Rp2,42 triliun. Kenaikan ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan operasional yang kuat sebelum memperhitungkan beban-beban finansial dan non-kas.
“ANTAM berkomitmen untuk menjaga ketahanan keuangan perusahaan melalui pengelolaan bisnis yang prudent dan navigasi keuangan yang terarah,” ujar Ardianto. Beliau menambahkan bahwa dengan pengendalian biaya yang disiplin, optimalisasi efisiensi, dan penyesuaian strategi dengan kondisi pasar, perusahaan berhasil mempertahankan stabilitas operasional dan tingkat biaya tunai produksi yang kompetitif. Hal ini menjadi kunci utama dalam menjaga kinerja finansial yang solid.
Pada aspek posisi keuangan, ANTAM berhasil membukukan kenaikan aset sebesar 23%, mencapai Rp48,38 triliun pada 1H25, naik dari Rp39,18 triliun pada 1H24. Ekuitas perusahaan juga meningkat menjadi Rp33,71 triliun, tumbuh 14% dibandingkan nilai ekuitas pada 1H24. Lebih lanjut, implementasi strategi operasional yang tepat mendukung capaian arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp2,29 triliun, melonjak 277% dari periode sebelumnya. Peningkatan ini memperkuat struktur keuangan ANTAM, yang terlihat dari kenaikan saldo kas dan setara kas menjadi Rp10,51 triliun, tumbuh 20% dari posisi akhir 1H24, menunjukkan likuiditas yang sehat dan manajemen kas yang efektif.
Ketangguhan Operasional Mendorong Pertumbuhan Produksi dan Penjualan
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, ANTAM secara konsisten menerapkan praktik pertambangan yang baik (Good Mining Practices) dan keunggulan operasional (operation excellence). Pada paruh pertama 2025, perusahaan berhasil mempertahankan kinerja operasional yang positif meskipun dihadapkan pada tantangan industri pertambangan dalam negeri.
ANTAM mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp59,02 triliun pada 1H25, tumbuh 155% dibandingkan penjualan bersih 1H24 sebesar Rp23,19 triliun. Penjualan domestik menyumbang kontribusi terbesar dengan nilai Rp57,11 triliun atau setara 97% dari total penjualan bersih. Pertumbuhan ini mencerminkan keberhasilan strategi perusahaan dalam memperkuat basis pelanggan di dalam negeri untuk produk emas, bijih nikel, dan bijih bauksit.
Segmen emas menjadi kontributor utama penjualan ANTAM, dengan pertumbuhan penjualan yang signifikan sebesar 163% menjadi Rp49,54 triliun. Produk emas menyumbang 84% terhadap total penjualan perusahaan, didorong oleh kondisi geoekonomi dan geopolitik global serta strategi bisnis yang efektif. ANTAM bahkan mencatat rekor penjualan emas triwulanan tertinggi sepanjang sejarah pada triwulan kedua 2025 (2Q25).
Sebagai respons terhadap tingginya permintaan emas di pasar domestik, perusahaan terus mengoptimalkan strategi pemasaran. Strategi ini berfokus pada kualitas produk, keamanan, dan kemudahan akses bagi pelanggan. Peningkatan penjualan ritel emas juga didukung oleh pemanfaatan aplikasi mobile “ANTAM Logam Mulia”, yang diluncurkan pada Maret 2025. Aplikasi ini mempermudah transaksi emas fisik secara aman dan praktis.
Pada 1H25, volume penjualan produk emas ANTAM mencapai 29.305 kg (942.178 troy oz.), meningkat 84% dari 15.969 kg (513.415 troy oz.) pada 1H24. Sementara itu, produksi emas dari tambang perusahaan tercatat sebesar 438 kg (14.082 troy oz.), relatif stabil dari capaian produksi 1H24.
Strategi Hilirisasi dan Pengembangan Usaha Berkelanjutan
ANTAM memperkuat komitmennya untuk hilirisasi mineral nasional dan menciptakan nilai tambah berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia. Perusahaan fokus pada pengembangan proyek strategis di berbagai segmen komoditas. Untuk bisnis emas, ANTAM memantapkan langkah untuk memulai proyek pengembangan fasilitas manufaktur logam mulia di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. Proyek ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar dan memperluas pengembangan pasar emas.
Di segmen nikel, beberapa pencapaian penting telah diraih dalam Proyek Kerjasama Pengembangan Ekosistem EV Battery di Indonesia, termasuk pekerjaan awal, perizinan, dan persiapan pendanaan. Pembangunan pabrik baterai terintegrasi di Karawang, Jawa Barat dan Halmahera Timur, Maluku Utara, telah diresmikan pada 29 Juni 2025. Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional.
Pada komoditas bauksit, ANTAM berkomitmen untuk mensukseskan hilirisasi melalui Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah. Perusahaan memastikan pasokan bauksit terjaga untuk mendukung stabilitas produksi alumina selama fase commissioning. Selain itu, pengiriman uji coba (trial shipment) alumina ke smelter aluminium di Kuala Tanjung juga telah dilakukan sebagai bagian dari pengujian rantai pasok terintegrasi.
Memasuki paruh kedua 2025, ANTAM menyadari dinamika industri pertambangan, fluktuasi pasar, dan tantangan yang ada. Namun demikian, perusahaan tetap optimistis dalam menjaga momentum pertumbuhan kinerja dengan mengandalkan fundamental operasi yang kuat dan struktur keuangan yang sehat. Melalui penerapan strategi diversifikasi yang adaptif, efisiensi operasional, dan inovasi berkelanjutan, ANTAM berkomitmen untuk terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
ANTAM kembali membuktikan dirinya sebagai pemimpin di industri pertambangan dengan menunjukkan kinerja finansial yang solid dan pertumbuhan operasional yang mengesankan di paruh pertama 2025. Peningkatan signifikan pada laba bersih, aset, dan arus kas menunjukkan bahwa strategi bisnis yang diterapkan berjalan efektif, terutama dalam mengoptimalkan potensi komoditas emas dan nikel. Capaian ini tidak hanya menjadi bukti ketangguhan finansial perusahaan, tetapi juga mencerminkan kemampuan manajemen dalam menavigasi pasar yang dinamis dengan kebijakan yang prudent dan terarah. ANTAM juga berhasil menjaga tingkat biaya produksi yang kompetitif, yang menjadi faktor penting dalam mempertahankan profitabilitas di tengah persaingan industri.
Keberhasilan ini juga tidak lepas dari komitmen perusahaan dalam menerapkan praktik pertambangan yang baik dan keunggulan operasional. Strategi diversifikasi yang adaptif terhadap kondisi pasar global memungkinkan ANTAM untuk memperkuat posisinya, baik di pasar domestik maupun internasional. Dengan penjualan domestik yang mendominasi, perusahaan berhasil memperkuat basis pelanggan di dalam negeri, menunjukkan fokus yang tepat pada pasar yang memiliki permintaan tinggi. Kenaikan signifikan pada volume penjualan emas dan nikel menegaskan bahwa produk ANTAM sangat dibutuhkan oleh industri dalam negeri, memperkuat peran strategis perusahaan sebagai pemasok bahan baku utama.
Di masa depan, langkah-langkah strategis seperti pengembangan fasilitas manufaktur logam mulia dan partisipasi dalam ekosistem EV Battery menunjukkan visi ANTAM untuk terus berinovasi dan menciptakan nilai tambah. Proyek-proyek hilirisasi ini bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing, tetapi juga berkontribusi pada penguatan industri nasional. Keseriusan dalam menjalankan Proyek SGAR Mempawah dan uji coba pengiriman alumina ke smelter aluminium di Kuala Tanjung adalah bukti nyata dari komitmen tersebut.
Secara keseluruhan, kinerja ANTAM di semester pertama 2025 adalah cerminan dari fundamental bisnis yang kuat dan strategi yang matang. Peningkatan laba, efisiensi operasional, dan fokus pada hilirisasi mineral menjadi kunci keberhasilan. Dengan fundamental yang kokoh dan strategi yang adaptif, ANTAM berada di jalur yang tepat untuk menjaga momentum pertumbuhan. Perusahaan siap menghadapi tantangan di paruh kedua 2025 dan terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan perekonomian nasional.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v