Bali,— EKOIN.CO – Dua warga negara asing asal Australia menjadi korban penembakan di Vila Casa Santisya 1, Banjar Sedahan, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu dini hari, 14 Juni 2025, sekitar pukul 00.15 WITA. Penembakan ini menewaskan satu korban dan menyebabkan satu lainnya dalam kondisi kritis.
Kedua korban diketahui bernama Zivan R. (ZR) dan Sanar G. (SG). Keduanya diserang secara tiba-tiba oleh pelaku yang diduga telah memasuki vila secara diam-diam. Saat kejadian, Zivan sedang berada di kamar mandi vila.
GJ (20), istri dari Zivan, menyaksikan langsung kejadian tersebut dari balik selimut. Ia melihat pelaku mengenakan jaket oranye dan helm berwarna hitam, masuk dan menembak Zivan tanpa peringatan. Kejadian berlangsung sangat cepat dan mengagetkan.
Pihak Polda Bali telah mengamankan lokasi dan menggelar olah tempat kejadian perkara. Polisi menemukan sedikitnya 17 selongsong peluru berserakan di area kamar mandi dan sekitarnya. Salah satu korban tewas di tempat, sedangkan satu lagi segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Kapolda Bali melalui Humas Polda menyatakan penyelidikan intensif tengah dilakukan. Polisi juga sedang memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) dari vila untuk mengidentifikasi ciri-ciri pelaku dan jalur pelariannya.
“Petugas sedang mendalami rekaman CCTV dan mewawancarai para saksi di lokasi kejadian,” ujar salah satu pejabat kepolisian yang enggan disebutkan namanya.
Menurut keterangan awal, pelaku tampaknya sudah mengetahui tata letak vila karena bisa langsung menuju kamar mandi di mana Zivan berada. Tidak ada tanda-tanda pembobolan paksa pada pintu masuk.
Pihak keamanan vila mengaku tidak melihat gerak-gerik mencurigakan sebelum kejadian. Mereka juga memastikan bahwa lingkungan sekitar umumnya aman dan jarang terjadi insiden kriminal.
Warga sekitar yang mendengar suara tembakan sempat keluar rumah, tetapi pelaku diduga sudah kabur dalam waktu singkat menggunakan sepeda motor. Tidak ada warga yang mengenali pelaku karena tertutup helm dan jaket.
Korban Zivan dinyatakan meninggal dunia di tempat, sementara Sanar mengalami luka tembak serius dan dirawat intensif di RSUP Sanglah, Denpasar. Pihak rumah sakit belum memberikan pernyataan resmi terkait kondisi terakhir korban selamat.
Kepolisian Resor Badung telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini. Mereka bekerja sama dengan Direktorat Kriminal Umum Polda Bali dan juga meminta bantuan forensik digital untuk menelusuri komunikasi korban sebelum kejadian.
Konsulat Australia di Bali sudah dihubungi pihak berwenang. Perwakilan diplomatik negara tersebut telah mendatangi rumah sakit dan turut mendampingi proses identifikasi serta evakuasi jenazah korban.
Juru bicara Konsulat Australia menyampaikan bahwa mereka sedang berkoordinasi dengan keluarga korban di Australia dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang Indonesia.
“Pemerintah Australia sangat prihatin dan mendesak agar pelaku segera ditangkap serta diadili sesuai hukum yang berlaku di Indonesia,” ujar pernyataan resmi dari Konsulat Australia.
Sementara itu, keluarga korban yang berada di Australia dilaporkan sedang dalam perjalanan menuju Bali untuk mengurus proses pemulangan jenazah Zivan dan menjenguk Sanar di rumah sakit.
Hingga saat ini, motif penembakan belum diketahui. Polisi belum menemukan adanya indikasi perampokan atau perkelahian sebelumnya. Semua barang milik korban ditemukan utuh dan tidak hilang.
Polisi juga menolak berspekulasi mengenai kemungkinan keterlibatan jaringan kriminal internasional dalam insiden ini. Mereka menyatakan akan menunggu hasil investigasi lebih lanjut sebelum menyimpulkan.
Sebagai langkah antisipasi, aparat keamanan meningkatkan patroli di kawasan wisata dan permukiman vila di wilayah Mengwi dan sekitarnya. Warga dan pengelola vila diminta lebih waspada terhadap keluar-masuk orang asing.
Pihak pengelola Vila Casa Santisya menyampaikan duka mendalam atas kejadian tersebut dan bekerja sama penuh dengan polisi. Mereka juga memperketat sistem keamanan dan akses tamu masuk.
Sejumlah tamu lain yang menginap di vila tersebut dimintai keterangan oleh aparat, termasuk tentang kemungkinan melihat atau mendengar sesuatu yang mencurigakan sebelum kejadian.
Seorang warga sekitar, I Wayan Surya (45), mengatakan bahwa kawasan tersebut tergolong tenang dan aman. “Kami kaget sekali. Selama ini tidak pernah ada kejadian seperti itu di sini,” katanya.
Kasus ini menjadi sorotan media internasional, mengingat korban merupakan warga asing dan terjadi di kawasan wisata terkenal. Sejumlah media Australia turut memberitakan tragedi tersebut.
Polisi meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan spekulasi di media sosial demi mendukung proses penyelidikan. Mereka juga membuka saluran aduan jika ada warga yang mengetahui informasi terkait pelaku.
Pengamat keamanan pariwisata, Dr. I Gede Ardana, menyebut bahwa kasus ini menunjukkan perlunya sistem pengamanan yang lebih canggih di penginapan mewah, termasuk penggunaan akses kontrol biometrik.
Walikota Badung, I Nyoman Arya, menyesalkan kejadian ini dan menyatakan akan mengevaluasi sistem keamanan kawasan wisata agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Ini menjadi peringatan serius bagi kami. Keamanan wisatawan adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Hingga Minggu pagi, 15 Juni 2025, belum ada tersangka yang ditangkap. Polisi menyatakan sedang melakukan pengejaran berdasarkan petunjuk CCTV dan jejak digital.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI turut memantau kasus ini dan telah mengirim tim untuk membantu komunikasi antarinstansi terkait di Bali.
Sebagai salah satu destinasi utama wisatawan mancanegara, Bali kini menghadapi tantangan baru dalam menjaga citra dan kepercayaan wisatawan.
Pemerintah pusat mendesak agar pihak kepolisian menuntaskan kasus ini secepat mungkin demi menjamin kenyamanan dan rasa aman para pelancong.
Warga Bali diminta tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum diverifikasi. Polisi menegaskan komitmennya untuk menuntaskan kasus ini hingga tuntas.
Sementara itu, keluarga korban Zivan memohon agar media menghormati privasi mereka selama masa berduka dan meminta semua pihak untuk membantu pencarian pelaku.
Penembakan terhadap wisatawan asing di Bali tergolong kasus langka. Namun, insiden ini memicu diskusi serius tentang perlunya reformasi sistem keamanan pariwisata.
Berbagai asosiasi pengelola vila dan perhotelan mendesak diberlakukannya standar keamanan minimum di setiap penginapan, termasuk pelatihan staf terhadap skenario darurat.
Kasus ini juga menjadi sorotan bagi masyarakat lokal terkait perlunya kolaborasi antara aparat, pengusaha, dan warga dalam menciptakan lingkungan aman di daerah wisata.
Polisi menegaskan bahwa semua pelaku akan ditangkap dan dihukum seberat-beratnya sesuai hukum pidana Indonesia. Mereka berharap publik memberikan waktu untuk menuntaskan penyelidikan.
Insiden ini juga menjadi pengingat bagi wisatawan dan warga asing agar tetap waspada meski berada di kawasan yang terlihat aman dan mewah.
**
Pemerintah daerah perlu meninjau ulang sistem pengawasan dan keamanan di kawasan pariwisata, termasuk penggunaan teknologi kamera dan penjagaan di setiap vila. Kolaborasi antara pelaku usaha dan aparat menjadi kunci utama mencegah kejahatan serupa.
Pengelola vila dan penginapan perlu melatih staf untuk mengenali situasi mencurigakan dan memberi respons cepat dalam kondisi darurat. Sistem pengamanan digital juga harus ditingkatkan agar vila tidak mudah diakses oleh pelaku.
Polisi harus memastikan transparansi dalam proses penyidikan agar masyarakat percaya bahwa keadilan akan ditegakkan. Komunikasi aktif dengan publik penting untuk menghindari spekulasi dan ketakutan berlebih.
Masyarakat lokal juga berperan penting menjaga lingkungan sekitarnya. Laporan sekecil apa pun tentang orang asing mencurigakan harus segera disampaikan ke pihak berwajib demi keamanan bersama.
Akhirnya, peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak bahwa rasa aman adalah fondasi utama pariwisata. Tidak ada kompromi terhadap kriminalitas, dan seluruh elemen masyarakat harus bersatu menjaga Bali tetap damai.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v