JAKARTA, EKOIN.CO – Alergi adalah reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya. Alergi berlangsung dalam berbagai bentuk, mulai dari ruam kulit, gatal, hingga gejala yang lebih serius seperti sesak napas atau anafilaksis. Artikel ini membahas bahaya alergi, pilihan obat, dan tips praktis untuk mengendalinya secara komprehensif.
Inti Berita
Reaksi alergi bisa ringan hingga fatal jika tidak ditangani serius.
Apa Itu Alergi dan Bagaimana Terjadi
- Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menanggapi alergen sebagai ancaman, menghasilkan histamin dan senyawa lainnya yang memicu peradangan.
- Gejala alergi muncul cepat setelah terpapar pemicu, seperti debu, obat, makanan, maupun logam .
Jenis–Jenis Alergi umum
- Alergi kulit: dermatitis kontak atau eksim, biasanya berupa ruam, gatal, dan bentol .
- Alergi obat: dapat memicu ruam, pembengkakan, bahkan syok anafilaksis atau sindrom Stevens-Johnson .
- Alergi debu: dipicu tungau, jamur, atau hewan, menimbulkan bersin, hidung tersumbat, mata gatal, dan batuk .
- Alergi logam: kontak kulit dengan nikel atau logam lain menyebabkan dermatitis, yang dapat bertahan berminggu-minggu .
Bahaya Alergi dan Potensi Fatal
- Reaksi ringan bisa berupa gatal dan kemerahan, namun alergi berat dapat menyebabkan sesak napas, penurunan tekanan darah, dan bahkan kematian jika tak cepat ditangani.
- Syok anafilaksis adalah kondisi darurat yang mengancam jiwa, membutuhkan suntikan epinefrin segera.
- Sindrom Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik adalah komplikasi serius dari alergi obat, meski jarang .
Diagnosis dan Identifikasi Pemicu
- Untuk alergi kulit atau logam, dokter melakukan tes patch test dengan menempelkan alergen tertentu selama dua hari.
- Alergi obat diuji lewat pengamatan riwayat konsumsi dalam 24–48 jam terakhir dan konsultasi medis .
- Alergi debu tak memerlukan tes khusus, melainkan observasi gejala terkait paparan lingkungan.
Obat dan Pengobatan Medis
- Antihistamin oral seperti cetirizine, fexofenadine, loratadine membantu redakan gatal dan ruam .
- Kortikosteroid tersedia dalam bentuk oles, minum, atau semprot hidung untuk meredakan peradangan .
- Untuk alergi kulit berat, dokter dapat meresepkan dupilumab atau omalizumab, terapi biologis yang menarget sistem kekebalan .
- Epinefrin wajib dimiliki penderita alergi berat untuk penanganan syok anafilaksis.
- Bronkodilator digunakan jika alergi memicu sesak atau asma .
Terapi Tambahan
- Imunoterapi atau terapi desensitisasi diberikan lewat suntikan atau tablet agar tubuh lebih toleran terhadap alergen .
- Fototerapi dengan sinar UV buatan digunakan untuk kasus alergi kulit yang tak merespon obat .
Cara Penanganan Mandiri dan Tips
- Hindari pemicu alergi seperti produk kosmetik, pakaian berbahan tertentu, sabun, parfum, atau logam nikel.
- Gunakan pakaian longgar dan lembut untuk mencegah iritasi saat kulit gatal
- Mandi dengan air dingin, kompres dingin, dan gunakan losion kalamin saat gatal .
- Untuk alergi debu: bersihkan kamar secara rutin, gunakan penyedot HEPA, dan ganti barang berbulu.
- Pasien alergi debu disarankan memakai masker saat membersihkan rumah dan mengontrol kelembapan dengan dehumidifier.
- Untuk alergi logam: pilih perhiasan bebas nikel atau ganti dengan bahan plastik, emas murni, atau titanium.
- Oleskan salep herbal seperti calendula, namun perlu tes kulit sebelumnya.
- Gunakan salep menthol-camphor untuk sensasi dingin dan redakan gatal.
- Catat jenis obat yang memicu alergi untuk dihindari di masa datang.
- Konsultasi rutin dengan dokter atau ahli alergi untuk pemantauan kondisi dan terapi lanjutan .
Tanda Bahaya yang Perlu Diwaspadai
- Bila muncul gejala berat seperti sesak napas, pembengkakan drastis, atau penurunan kesadaran, segera ke IGD atau hubungi layanan darurat .
- Alergi obat juga dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, serta lesu ekstrem .
- Jika alergi kulit menetap lebih dari dua minggu atau menyebar luas, harus segera periksa ke dokter.
Monitoring dan Pencegahan Jangka Panjang
- Penderita alergi berat dianjurkan membawa epinefrin darurat setiap saat .
- Kebiasaan hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan mendukung pengelolaan alergi kronis .
- Menghindari pemicu dan obat yang menyebabkan alergi mencegah kambuhnya gejala parah di masa depan .
Kesimpulan dan Saran
Alergi bisa ringan atau berpotensi fatal bila diabaikan. Segera identifikasi pemicu dan kelola kondisi secara medis.
Penting menyimpan epinefrin untuk alergi berat dan mencatat rekam medis terkait alergi obat atau makanan.
Menjaga kebersihan rumah, memakai pakaian sesuai kondisi kulit, dan menggunakan masker saat berisiko bebas debu efektif mencegah kambuhnya alergi.
Terapi medis, termasuk antihistamin, kortikosteroid, dan terapi desensitisasi harus dijalani di bawah pengawasan dokter.
Konsultasi rutin dan pendekatan preventif memungkinkan hidup nyaman meski memiliki alergi.(*).
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v