Lombok Tengah, EKOIN.CO – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali menegaskan perannya sebagai lembaga keuangan yang aktif berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Kontribusi ini difokuskan melalui sektor pariwisata halal. Salah satu bentuk dukungan nyata tersebut adalah penguatan peran ekosistem halal di Nusa Tenggara Barat (NTB), yang telah diakui sebagai salah satu World Best Halal Tourism Destination.
Tahun ini, BSI kembali berpartisipasi penuh dalam mendukung penyelenggaraan ajang balap internasional BSI MotoGP Mandalika 2025. Turnamen bergengsi ini dijadwalkan berlangsung meriah pada 3 hingga 5 Oktober di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah. Partisipasi ini merupakan langkah strategis untuk menjadikan event internasional tersebut sebagai entry gate bagi kebangkitan wisata halal Indonesia.
Baca juga : Strategi Digital BSI Jawab Preferensi Nasabah di Pasar Syariah
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menyampaikan visi perusahaan sejalan dengan ambisi pemerintah. “Sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata halal kelas dunia, BSI siap berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk bersama menjadikan pariwisata sebagai sektor potensial yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya. Komitmen ini menunjukkan kesiapan BSI untuk menjadi lokomotif pertumbuhan pariwisata halal, selaras dengan strategi jangka panjang nasional menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia pada tahun 2030.
Gelaran MotoGP Mandalika diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Target kunjungan di tahun 2025 adalah mencapai 14,6 hingga 16 juta, dengan harapan mengembalikan kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5%. Kehadiran BSI dalam acara ini dirancang untuk memastikan aspek spiritual dan sosial pengunjung dapat terpenuhi dengan baik.
Sebagai bank syariah, BSI tidak hanya berfokus pada layanan finansial. Dalam ajang MotoGP 2025 ini, BSI menyediakan sarana ibadah yang memadai bagi para penonton di arena sirkuit. Mereka menyiapkan empat musala yang berlokasi strategis di area Grandstand B, Grandstand J, dan area parkir VIP Deluxe.

Fasilitas Spiritual dan Sosial di Arena Balap
Fasilitas ibadah yang disediakan BSI terdiri dari tiga musala portable dan satu mobil musala BSI. Total kapasitas dari keempat fasilitas ini mampu menampung lebih dari 150 orang. Penyediaan musala ini menunjukkan bahwa BSI hadir sebagai sahabat yang memahami kebutuhan spiritual nasabah dan pengunjung.
Selain fasilitas spiritual, BSI juga menyiapkan layanan finansial di lokasi. Mereka menyediakan satu mobil kas keliling dan booth layanan. Tujuannya adalah untuk memberikan literasi keuangan syariah kepada para pengunjung MotoGP Mandalika. Ini merupakan upaya BSI untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan keuangan syariah.
Anggoro Eko Cahyo menambahkan bahwa peran BSI melampaui sekadar sahabat finansial. Ia mengatakan, BSI hadir “bukan hanya sebagai sahabat finansial, namun menjadi sahabat sosial dan spiritual yang mendampingi nasabah untuk berbuat kebaikan yang sejalan dengan nilai-nilai syariah.” Pernyataan ini menegaskan pendekatan holistik BSI dalam melayani nasabah.
Selain dukungan langsung di MotoGP, BSI juga konsisten mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah pariwisata. Upaya ini dilakukan agar terjadi multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi daerah setempat. Salah satu program andalan adalah pemberdayaan ekonomi daerah melalui Desa BSI (Bangun Sejahtera Indonesia).
Penguatan Ekonomi Lokal: UMKM Center dan Desa BSI
BSI mengimplementasikan penguatan kapasitas dan kapabilitas UMKM melalui BSI UMKM Center. Saat ini, BSI UMKM Center sudah tersebar di empat kota besar. Kota-kota tersebut meliputi Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Pemilihan wilayah ini didasarkan pada pertimbangan tingginya sebaran UMKM dan status kota tersebut sebagai kota pariwisata di Tanah Air.
Hingga Juni 2025, jumlah UMKM lokal yang dibina oleh BSI telah mencapai lebih dari 4.700 nasabah. UMKM binaan ini bergerak di berbagai kategori usaha, antara lain makanan dan minuman halal, fesyen, serta industri lainnya yang relevan dengan ekosistem pariwisata halal.
Tak hanya melalui UMKM Center, perusahaan juga turut mengembangkan pariwisata lokal dengan menyediakan kemudahan transaksi digital BSI e-channel. Kemudahan ini meliputi penyediaan BSI ATM yang jumlahnya saat ini sudah mencapai lebih dari 5.000 mesin. Selain itu, BSI juga memperluas penyediaan BSI QRIS dan BSI Agen yang banyak tersebar di wilayah objek wisata.
Untuk meningkatkan ekonomi daerah wisata, BSI juga menginisiasi pembangunan Desa BSI (Bangun Sejahtera Indonesia). Program Desa BSI ini menjadi perwujudan konkret untuk membangun ekonomi desa melalui optimalisasi potensi yang dimiliki. Optimalisasi ini mencakup pengembangan sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan.
Saat ini, jumlah Desa BSI dan sentra UMKM BSI telah mencapai total 49 titik yang tersebar di 16 provinsi di Indonesia. Khusus di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terdapat dua titik pemberdayaan yang dikembangkan oleh BSI. Keberadaan Desa BSI di NTB semakin melengkapi dukungan BSI MotoGP Mandalika 2025 terhadap ekonomi daerah.
Program ini menunjukkan keberhasilan karena berjalan sejalan dengan nilai-nilai syariah. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat. Lebih jauh, program ini berupaya mentransformasi masyarakat dari mustahik (penerima zakat) menjadi muzaki (pemberi zakat), memastikan Desa BSI dapat tumbuh berkelanjutan baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun pelestarian lingkungan.
Partisipasi BSI dalam BSI MotoGP Mandalika 2025 di Mandalika merupakan cara efektif untuk menunjukkan komitmen bank syariah dalam mendukung event berskala global. Dukungan ini tidak hanya sebatas sponsor, tetapi juga mencakup penyediaan fasilitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai halal.
Kesimpulannya, partisipasi BSI dalam BSI MotoGP Mandalika 2025 merupakan langkah strategis yang terintegrasi. Hal ini menunjukkan komitmen penuh bank syariah terbesar di Indonesia ini untuk menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata halal. Dengan menyediakan fasilitas spiritual seperti musala, serta layanan literasi keuangan, BSI hadir sebagai sahabat finansial, sosial, dan spiritual bagi pengunjung acara berskala internasional ini.
Lebih dari sekadar dukungan acara, strategi BSI juga diperkuat melalui program pemberdayaan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Program ini diwujudkan melalui BSI UMKM Center dan pengembangan Desa BSI di NTB. Langkah ini memastikan bahwa multiplier effect dari event besar seperti MotoGP Mandalika dapat dirasakan langsung oleh masyarakat daerah, terutama para pelaku UMKM.
Fokus pada UMKM kategori makanan dan minuman halal serta fesyen menunjukkan keseriusan BSI dalam membangun ekosistem halal yang utuh. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Upaya ini juga membantu mewujudkan target ambisius kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2025.
Dengan menyediakan solusi digital yang mudah diakses, BSI memfasilitasi transaksi di lokasi wisata, meningkatkan kenyamanan wisatawan. Keseluruhan strategi ini mengukuhkan peran BSI tidak hanya sebagai entitas bisnis, tetapi juga sebagai agen pembangunan yang berbasis pada nilai-nilai syariah. Ini adalah kontribusi nyata bagi kesejahteraan umat dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v