Jakarta EKOIN.CO – Harga emas kembali mencatat sejarah baru pada Senin, 29 September 2025, setelah menembus angka Rp2,29 juta per gram. Lonjakan harga emas ini menjadi rekor tertinggi sepanjang masa dan mencerminkan besarnya minat masyarakat terhadap aset logam mulia sebagai instrumen investasi aman.
Gabung WA Channel EKOIN di sini
Harga emas terus mencatat rekor baru
Pencapaian harga emas Rp2,29 juta per gram tersebut disampaikan langsung oleh PT Aneka Tambang (Antam). Kenaikan signifikan ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global, termasuk melemahnya nilai tukar mata uang dan meningkatnya permintaan logam mulia.
Menurut data Antam, harga buyback emas atau harga beli kembali juga ikut terkerek menjadi Rp2,10 juta per gram. Angka ini menunjukkan tren positif yang konsisten sejak beberapa bulan terakhir, menandakan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap emas.
Faktor pendorong kenaikan harga emas
Ekonom menilai, kenaikan harga emas hingga menyentuh Rp2,29 juta per gram dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi global. Selain itu, ketidakpastian geopolitik di beberapa kawasan dunia membuat investor memilih emas sebagai aset lindung nilai.
Selain faktor global, permintaan domestik juga mengalami lonjakan signifikan. Banyak masyarakat yang kini lebih memilih menabung emas ketimbang aset lain yang dianggap lebih berisiko.
“Emas kembali menunjukkan posisinya sebagai aset safe haven. Harga emas naik sejalan dengan kebutuhan pasar yang mencari instrumen investasi aman,” kata seorang analis pasar komoditas di Jakarta.
Kenaikan harga emas juga berdampak pada pergerakan pasar perhiasan dan tabungan emas di lembaga keuangan. Banyak nasabah yang memanfaatkan momen ini untuk menjual emas mereka dengan harga tinggi, sementara sebagian lain tetap menyimpan untuk investasi jangka panjang.
Meski harga emas mencapai puncaknya, para analis mengingatkan agar masyarakat tetap cermat dalam mengatur portofolio investasi. Fluktuasi harga emas bisa saja terjadi, terutama jika kondisi ekonomi global mulai stabil.
Para pelaku pasar meyakini tren kenaikan harga emas masih akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Namun, kenaikan yang terlalu cepat juga berpotensi menciptakan gejolak jika tidak diimbangi dengan kondisi pasar yang sehat.
Sebagian investor ritel memandang emas bukan sekadar alat lindung nilai, melainkan juga sarana tabungan masa depan. Dengan nilai yang terus meningkat, emas dianggap sebagai salah satu instrumen investasi yang paling terjaga keamanannya.
Di sisi lain, pemerintah terus memantau pergerakan harga emas agar tidak menimbulkan dampak negatif pada sektor perdagangan perhiasan. Sebab, harga emas yang tinggi juga bisa memengaruhi daya beli masyarakat.
Bagi masyarakat yang ingin berinvestasi, para pakar menyarankan membeli emas secara bertahap. Strategi ini dinilai lebih aman ketimbang membeli dalam jumlah besar sekaligus pada harga tertinggi.
Hingga saat ini, rekor Rp2,29 juta per gram menegaskan bahwa emas tetap menjadi aset investasi yang digemari di tengah gejolak ekonomi. Perjalanan harga emas ke depan akan sangat bergantung pada dinamika global dan respons pasar domestik.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v