Jakarta, EKOIN.CO – Serah terima jabatan (Sertijab) Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) dari Dito Ariotedjo kepada Erick Thohir di Wisma Kemenpora, Jakarta, Kamis (18/9) pagi, menjadi momentum istimewa yang menandai dimulainya perencanaan strategis jangka panjang. Menpora Erick Thohir langsung mengumumkan rencana ambisiusnya untuk menyusun Roadmap Kemenpora 2045, sebuah peta jalan yang terpadu untuk sektor pemuda dan olahraga.
Kehadiran mantan-mantan Menpora lintas generasi pada acara Sertijab tersebut semakin menambah kekhidmatan suasana dan mengukuhkan komitmen terhadap kesinambungan program. Mantan-mantan Menpora yang hadir termasuk Haryono Isman (1993–1998), Agung Laksono (1998–1999), Andi Mallarangeng (2009–2012), Roy Suryo (2013–2014), Zainudin Amali (2019–2023), dan Dito Ariotedjo (2023–2025).
Baca juga : Visi Menpora Erick Thohir: Konsolidasi Roadmap Kemenpora
Menpora Erick Thohir secara terbuka menyampaikan rasa bangga dan terhormat atas kehadiran para seniornya. “Saya bangga sertijab saya hari ini sebagai Menpora dihadiri oleh senior-senior Menpora sebelumnya,” kata Menpora Erick, mengapresiasi dukungan yang ditunjukkan para pendahulunya. Kehadiran mereka menjadi sinyal positif bagi transisi kepemimpinan.
Sebagai langkah awal yang fundamental, Menpora Erick Thohir berencana segera mengundang para mantan Menpora tersebut untuk berdiskusi. Tujuannya adalah membahas dan mengkonsolidasikan roadmap atau peta jalan di bidang pemuda dan olahraga. Rencana ini menunjukkan keinginan Menpora baru untuk membangun fondasi kebijakan yang kokoh dan berkelanjutan.
Erick Thohir secara eksplisit menyatakan harapannya agar Kementerian Pemuda dan Olahraga memiliki satu peta jalan yang jelas hingga tahun 2045. Visi ini selaras dengan target Indonesia Emas, memastikan bahwa kebijakan kementerian tidak berubah setiap terjadi pergantian kepemimpinan.
“Jadi rencana besok kita akan diskusi, saya akan mengundang semua bekas Menpora, apakah besok atau minggu depan, untuk kita konsolidasi roadmap. Jangan masing-masing menpora punya roadmap sendiri-sendiri,” tuturnya. Ia menekankan bahwa konsolidasi ini adalah kunci untuk menciptakan program yang koheren dan berdampak jangka panjang.
Menpora Erick Thohir menegaskan, semangatnya adalah menciptakan kesepakatan kolektif. “Justru kita sama-sama bersepakat, roadmap ke depan sampai 2045 seperti apa,” sambungnya. Ia berjanji akan mengundang seluruh mantan menteri untuk berdiskusi demi kebaikan bangsa ini, menjadikan pengalaman kolektif para senior sebagai landasan strategi masa depan.

Pesan Presiden dan Sinergi Lintas Sektor
Usai Sertijab Menpora, Erick Thohir juga mengungkapkan pesan penting dari Presiden Prabowo Subianto yang akan menjadi panduan dalam penyusunan Roadmap Kemenpora 2045. Kepala Negara menitikberatkan pada dua pilar utama: penguatan kapabilitas kepemudaan dan pemerataan prestasi di bidang keolahragaan.
Presiden Prabowo ingin kapabilitas kepemudaan harus diperkuat agar mampu bersaing di era global. Sementara itu, dibidang keolahragaan, prestasi diharapkan bisa merata di berbagai cabang. “Pesan Presiden, olahraga harus bersatu sebagai duta bangsa dan mencerminkan kedigdayaan. Kepemudaan juga sama, bagaimana menciptakan kepemudaan yang di era global ini bisa kapabel,” ujar Menpora Erick, mengutip arahan Presiden.
Menyadari keterbatasan anggaran dan kompleksitas masalah yang dihadapi pemuda, Menpora Erick Thohir menegaskan bahwa ke depan ia akan bekerja sama secara erat dengan kementerian atau lembaga lain. Sinergi ini diperlukan untuk mencari solusi atas kendala yang selama ini menghambat perkembangan anak muda serta kemajuan olahraga di Indonesia.
Menpora Erick Thohir memberikan contoh, peningkatan kapabilitas pemuda harus diiringi dengan kerja sama antarlembaga. “Saya lihat kan, contoh peningkatan kapabilitas pemuda, ya kita harus kerja sama Menteri Pendidikan Tinggi. Apakah kita juga membuat balai vokasi bersama tentu Mensos dan lain-lain, supaya program kerja kita jangan sendiri-sendiri,” jelasnya.
Langkah ini dilakukan agar program kerja kementerian tidak berjalan parsial. Tujuannya adalah menciptakan solusi yang benar-benar dibutuhkan oleh anak muda ke depan, terutama dalam hal penciptaan lapangan pekerjaan. Sinergi ini akan menjadi strategi kunci dalam optimalisasi sumber daya.
Apresiasi dan Konsolidasi Jangka Pendek
Dalam kesempatan tersebut, Menpora Erick Thohir juga menyampaikan apresiasi yang tulus atas kinerja yang sudah dilakukan oleh Dito Ariotedjo selama masa kepemimpinannya. Ia mengakui bahwa selama ini hubungan keduanya berjalan erat, khususnya di bidang olahraga.
Dito Ariotedjo, saat menyerahkan jabatan, juga sempat berpesan mengenai beberapa event jangka pendek yang harus segera dipersiapkan oleh Menpora baru. “Tadi pak Dito berpesan ada event jangka pendek yang harus dipersiapkan yaitu SEA Games, Kejuaraan Dunia Senam, dan MotoGP,” kata Menpora Erick, menunjukkan adanya transfer pengetahuan dan urgent matters yang harus segera ditangani.
Sebagai langkah awal yang paling mendesak, Menpora Erick Thohir akan langsung memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) di lingkungan Kemenpora. Hal ini dilakukan guna mematangkan kesiapan berbagai program-program yang ada, baik yang bersifat jangka pendek maupun yang menjadi bagian dari rencana jangka panjang.
“Kita harus konsolidasi, koordinatif, dan efektif,” tegas Menpora Erick. Ia memahami bahwa kesiapan untuk menyusun Roadmap Kemenpora 2045 dan mengurus event besar jangka pendek memerlukan koordinasi internal yang kuat. “Setelah (sertijab) ini, nanti ada Rapim. Jadi saya mohon waktu,” pungkasnya, menunjukkan pendekatan yang terstruktur dan terukur dalam memulai kepemimpinannya.
Menpora Erick Thohir juga menyampaikan komitmennya untuk merangkul semua pihak, mengayomi, hingga memaksimalkan sinergi. Pendekatan kepemimpinan ini akan menjadi kunci dalam menyukseskan Roadmap Kemenpora 2045, yang membutuhkan dukungan dari seluruh stakeholder untuk mewujudkannya.
Rencana Menpora Erick Thohir untuk mengkonsolidasikan Roadmap Kemenpora 2045 bersama para mantan Menpora adalah langkah strategis yang sangat visioner. Konsolidasi ini memastikan bahwa pembangunan pemuda dan olahraga memiliki arah yang jelas, stabil, dan berkelanjutan, tidak terombang-ambing oleh pergantian kepemimpinan. Penting bagi Menpora Erick untuk segera menindaklanjuti rencana pertemuan dengan para senior, menjadikan masukan mereka sebagai pondasi penyusunan peta jalan.
Selain itu, fokus pada sinergi lintas kementerian untuk meningkatkan kapabilitas pemuda dan mengatasi masalah pengangguran adalah solusi yang cerdas dalam konteks keterbatasan anggaran. Kemenpora harus segera memetakan kebutuhan spesifik pemuda dan mencocokkannya dengan program vokasi dari Kementerian Pendidikan Tinggi dan program pemberdayaan dari Kementerian Sosial. Langkah awal berupa Rapim internal juga harus dilaksanakan secara efektif, memastikan seluruh jajaran Kemenpora on the same page untuk menghadapi event jangka pendek dan Roadmap Kemenpora 2045 jangka panjang.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v