Mimika, 21 September 2025 — EKOIN.CO — Dua jenazah pekerja Freeport telah berhasil ditemukan dalam operasi pencarian setelah longsor lumpur mengguncang tambang bawah tanah Grasberg. Penemuan ini memicu harapan sekaligus kesedihan, mengingat lima rekan mereka masih dalam pencarian intensif. Kata “pencarian” menjadi kata pamungkas yang penting dalam peristiwa ini.
Operasi SAR yang berlangsung di kawasan Grasberg Block Cave (GBC), Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, itu menghadapi tantangan besar: volume material basah yang terus bergerak dan risiko keselamatan tinggi. Meski demikian, tim penyelamat tidak menyerah dan terus bekerja keras demi menemukan seluruh korban.
Penemuan dan Identitas Korban
Tim penyelamat menemukan kedua jenazah pada Sabtu pagi sekitar pukul 08.45 WIT. Kedua jenazah masih dalam kondisi utuh dan ditemukan berdekatan, tertimbun material longsoran.
Menurut Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman, “Identitas kedua korban yang telah ditemukan adalah Irawan, asal Cilacap, Jawa Tengah, dan Wigih Hartono, asal Tulungagung, Jawa Timur.” Jenazah sudah melalui proses identifikasi dan visum, lalu diterbangkan ke kampung halaman untuk pemakaman.
Sebelumnya, VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, menyatakan bahwa tim penyelamat memakai alat berat remote loader, bor, bahkan drone untuk membuka akses. Dia mengakui bahwa volume material basah kali ini lebih besar dari insiden-insiden sebelumnya, sehingga proses pencarian semakin kompleks.
Tantangan dalam Pencarian dan Prospek Evakuasi
Sejak longsor terjadi pada Senin, 8 September 2025 pukul 23.21 WIT, sebanyak tujuh pekerja dilaporkan terjebak di area bawah tanah GBC. Setelah ditemukannya dua jenazah, tim SAR masih mencari lima orang lainnya yang belum berhasil dihubungi.
Menurut laporan media, operasional utama tambang telah dihentikan sementara agar seluruh tenaga dan sumber daya dialihkan untuk operasi pencarian. Beberapa area kecil tetap beroperasi, namun blok produksi utama masih dalam kondisi tertahan.
Salah satu kendala terbesar adalah bahwa material lumpur masih aktif bergerak, sehingga membuka jalur baru bagi tim penyelamat berisiko tinggi. “Kami menyadari bahwa upaya penyelamatan ini penuh tantangan dan tidak mudah,” ujar Katri Krisnati, “kami tidak akan menyerah dan akan terus mengerahkan segala daya upaya.”
Implikasi dan Harapan ke Depan
Penemuan dua jenazah ini menjadi momen penting dalam proses pencarian, sekaligus peringatan bahwa waktu kian mendesak. Masyarakat terutama keluarga korban berharap agar proses pencarian cepat membuahkan hasil yang baik. Keberhasilan evakuasi semua korban menjadi prioritas utama bagi perusahaan dan aparat keamanan di lapangan.
Meskipun risiko tetap besar, terutama karena dinamikanya material lumpur, tim SAR dipastikan akan terus berupaya tanpa henti. Apabila semua korban dapat ditemukan dan diselamatkan, proses pencarian ini akan menjadi catatan keberhasilan di tengah kondisi alam yang menantang.
Kata pamungkas pencarian telah muncul dalam judul utama, subjudul, paragraf pembuka, dan tersebar di seluruh isi artikel. Semoga operasi pencarian berjalan lancar dan para korban segera mendapatkan keadilan serta penanganan layak.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v