YOGYAKARTA, EKOIN.CO – PT Pertamina (Persero) terus berkomitmen memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia agar mampu bersaing di tingkat global. Melalui program Pertapreneur Aggregator, Pertamina berhasil mewujudkan UMKM Indonesia ke tingkat internasional. Program ini menyediakan dukungan teknis dan manajerial, sekaligus membuka akses pasar bagi 300 UMKM potensial sejak diluncurkan pada tahun 2022. Upaya ini menunjukkan keseriusan Pertamina dalam berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan bahwa upaya ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Khususnya pada tujuan penciptaan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Ia juga menjelaskan bahwa langkah ini selaras dengan Asta Cita Pemerintah, yaitu menciptakan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif.
Salah satu kisah sukses dari program Pertapreneur Aggregator ini adalah Kainnesia (Kain Tenun Indonesia), pemenang program tahun 2024. Kainnesia berhasil menggandeng ratusan penenun dari berbagai daerah dan membawa produk tenun nusantara ke pasar internasional. Kisah ini membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat, UMKM lokal memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah global.
Pendiri sekaligus Chief Executive Officer Kainnesia, Nur Salam, menyampaikan bahwa melalui program ini, pertumbuhan yang terjadi tidak hanya berdampak pada Kainnesia. Pertumbuhan tersebut juga dirasakan oleh UMKM lain yang menjadi binaannya. Saat ini, total tenaga kerja dari 37 UMKM mitra Kainnesia mencapai lebih dari 400 orang. “Semua ini menjadi bukti nyata bahwa program Pertapreneur Aggregator berhasil mendorong pertumbuhan yang menyeluruh dan berkelanjutan, tidak hanya bagi Kainnesia tetapi bagi UMKM lain yang kami bina,” kata Nur Salam, saat ditemui dalam kunjungan Sustainability Implementation & Monitoring Pertapreneur Aggregator di Yogyakarta pada Senin, 15 September 2025.
Produk Kainnesia kini telah menembus berbagai acara internasional, seperti Osaka World Expo Japan 2025 dan Korea Import Fair di Seoul. Produk mereka juga tampil di acara nasional terkemuka, seperti Jogja Fashion Week 2025 dan Inacraft 2025. Keikutsertaan ini telah membuka peluang pertemuan dengan pembeli dari Jepang, Australia, dan Malaysia. Bahkan, pembeli dari Malaysia secara khusus memesan sarung tenun senilai US$50 ribu.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Nur Salam menambahkan, “Tenun bukan sekadar kain, tetapi warisan budaya yang harus terus dikembangkan agar tetap relevan dengan zaman. Kami ingin anak muda melihat tenun sebagai bagian dari masa depan.” Pernyataan ini menunjukkan visi Kainnesia untuk melestarikan budaya sambil berinovasi.
Vice President CSR & SMEPP Pertamina, Rudi Ariffianto, mengatakan bahwa kehadiran Kainnesia menjadi contoh nyata dari tujuan program Pertapreneur Aggregator. Ia meyakini, “Semakin banyak UMKM aggregator, makin banyak pula UMKM yang bisa naik kelas, membuka lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.” Rudi berharap UMKM binaan Kainnesia dapat menjadi “tentakel ekonomi” yang menciptakan nilai lebih besar.
Program Pertapreneur Aggregator tidak hanya memberikan dukungan finansial. Lebih dari itu, program ini menyediakan pelatihan, pendampingan, dan akses ke jaringan yang luas. Dukungan ini sangat penting untuk membantu UMKM mengatasi tantangan yang seringkali mereka hadapi, seperti manajemen bisnis yang kurang memadai, keterbatasan modal, dan kesulitan menembus pasar.
Kisah sukses Kainnesia menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya. Ini membuktikan bahwa dengan semangat kewirausahaan yang kuat dan dukungan yang tepat, UMKM di Indonesia bisa menjadi pemain penting di pasar global. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian nasional.
Pemberdayaan UMKM yang dilakukan Pertamina juga berdampak pada penciptaan lapangan kerja. Dengan berkembangnya UMKM, kebutuhan akan tenaga kerja juga meningkat. Ini adalah solusi efektif untuk mengatasi masalah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, program ini juga membantu melestarikan budaya lokal. Kainnesia, sebagai contoh, berhasil mengangkat tenun nusantara, yang merupakan bagian dari warisan budaya Indonesia, ke kancah internasional. Ini adalah bukti bahwa bisnis dan budaya dapat berjalan beriringan untuk menciptakan nilai ekonomi dan sosial.
Peran Pertamina dalam Pencapaian SDGs
Program Pertapreneur Aggregator ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk mendukung pencapaian SDGs. Dengan membantu UMKM berkembang, Pertamina berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, seperti pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Ini menunjukkan bahwa Pertamina tidak hanya fokus pada bisnis utamanya, tetapi juga peduli pada dampak sosial dan lingkungan.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060. Hal ini diwujudkan dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian SDGs. Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Keberlanjutan adalah kata kunci dalam program ini. Pertamina tidak hanya membantu UMKM untuk sementara waktu. Program ini dirancang untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan, sehingga UMKM dapat mandiri dan terus berkembang di masa depan.
Kunjungan Sustainability Implementation & Monitoring yang dilakukan Pertamina menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memantau dan memastikan keberhasilan program ini. Ini adalah bukti bahwa Pertamina tidak hanya meluncurkan program, tetapi juga bertanggung jawab atas implementasinya.
Program Pertapreneur Aggregator adalah contoh nyata dari sinergi antara perusahaan besar dan UMKM. Sinergi ini sangat penting untuk menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dan saling menguntungkan. UMKM mendapatkan bimbingan dan dukungan, sementara Pertamina mendapatkan kepuasan dari kontribusinya pada masyarakat.
Sebagai penutup, program Pertapreneur Aggregator dari Pertamina adalah inisiatif yang sangat positif. Ini adalah bukti nyata komitmen Pertamina untuk memajukan UMKM Indonesia dan membantu mereka bersaing di tingkat global. Dengan dukungan yang komprehensif, program ini tidak hanya menciptakan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga melestarikan budaya, menciptakan lapangan kerja, dan berkontribusi pada pencapaian SDGs.
Saran dan kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa model aggregator yang diterapkan oleh Pertamina merupakan pendekatan yang efektif dan berkelanjutan. Dengan memberdayakan UMKM yang memiliki potensi untuk membina UMKM lain, efeknya menjadi lebih luas. Pendekatan ini harus terus dikembangkan dan dijadikan model untuk program pemberdayaan UMKM lainnya di Indonesia. Dengan demikian, akan semakin banyak UMKM yang dapat naik kelas dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v