Jakarta EKOIN.CO – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menegaskan komitmennya untuk menjaga kualitas BBM yang dipasok ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta. Penegasan itu disampaikan setelah dirinya dipanggil Presiden Prabowo Subianto ke Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (19/9). Ikuti berita terbaru di WA Channel EKOIN.
Simon menyebut, Pertamina tidak hanya fokus menjaga pasokan dalam negeri, tetapi juga memastikan kualitas BBM yang beredar sesuai dengan standar yang berlaku. Menurutnya, kerja sama dengan SPBU swasta menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan energi nasional.
“Pertamina memastikan kualitas BBM yang masuk ke SPBU swasta tetap sesuai standar. Tidak ada perbedaan dengan yang disalurkan ke SPBU Pertamina sendiri,” ujar Simon di Jakarta.
Pertamina Jamin Distribusi BBM
Simon menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar distribusi BBM berjalan lancar, baik untuk SPBU milik Pertamina maupun yang dikelola swasta. Hal ini dilakukan menyusul adanya laporan kekosongan stok di beberapa SPBU non-Pertamina dalam beberapa minggu terakhir.
Ia menjelaskan, pasokan BBM ke SPBU swasta sebenarnya tidak pernah dihentikan. Namun, adanya lonjakan permintaan membuat beberapa titik sempat mengalami keterlambatan distribusi.
“Kelangkaan yang sempat muncul bukan karena kualitas atau penghentian pasokan, melainkan karena keterlambatan distribusi. Pertamina sudah menyiapkan langkah-langkah untuk mempercepat pengiriman,” ungkap Simon.
SPBU Swasta Didorong Jaga Standar
Selain menjaga kualitas BBM, Pertamina juga mendorong SPBU swasta agar konsisten menerapkan standar pelayanan yang sama dengan SPBU Pertamina. Langkah ini dilakukan supaya konsumen mendapatkan jaminan kualitas produk sekaligus layanan.
“Prinsipnya, masyarakat berhak mendapatkan BBM yang berkualitas dengan layanan yang baik, tanpa memandang apakah itu SPBU Pertamina atau swasta,” tegas Simon.
Ia juga menyebut bahwa transparansi menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan publik. Pertamina akan terus melakukan monitoring bersama pemerintah agar peredaran BBM tetap terkendali.
Pihak Kementerian ESDM menyambut langkah ini dan menilai keterlibatan Pertamina dalam menjaga kualitas BBM di SPBU swasta merupakan hal strategis. Dengan begitu, distribusi energi bisa lebih merata dan masyarakat tidak khawatir terhadap kualitas yang diterima.
Menurut catatan, SPBU swasta seperti Shell, Vivo, dan BP-AKR belakangan sempat mengalami kekosongan stok pada jenis BBM tertentu. Kondisi ini memicu antrean kendaraan di sejumlah lokasi. Namun, setelah dilakukan koordinasi, pasokan mulai kembali normal.
Sementara itu, Presiden Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam menjaga ketahanan energi. Pertamina diminta tidak hanya fokus pada operasional internal, tetapi juga memberi dukungan bagi SPBU non-Pertamina.
Dengan kondisi ini, masyarakat diharapkan tidak lagi mengalami hambatan dalam memperoleh BBM. Pemerintah memastikan semua langkah strategis ditempuh untuk mencegah terulangnya kekosongan stok di lapangan.
Kesimpulan
Pertamina menegaskan kualitas BBM yang disalurkan ke SPBU swasta tetap sama seperti yang beredar di jaringan SPBU miliknya.
Upaya ini dilakukan untuk menjaga kepercayaan publik dan mendukung ketahanan energi nasional secara menyeluruh.
Keterlambatan distribusi yang sempat terjadi dijelaskan bukan karena penghentian pasokan, melainkan faktor teknis akibat lonjakan permintaan.
Pemerintah melalui Presiden Prabowo Subianto telah meminta Pertamina menjaga keseimbangan pasokan bagi semua jaringan SPBU.
Dengan langkah ini, masyarakat diharapkan lebih tenang dan terjamin dalam mengakses BBM berkualitas. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v