Bandung EKOIN.CO – Kongres Nasional Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI) VII resmi digelar di Kota Bandung pada Kamis (19/9/2025). Acara ini mempertemukan ratusan dokter bedah dari berbagai daerah dengan fokus membahas strategi memperkuat sistem kesehatan nasional. Bergabung di WA Channel EKOIN.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PABI, dr. Hermansyah, Sp.B(K)Onk, menegaskan bahwa kesehatan merupakan instrumen vital yang menentukan keberlangsungan kehidupan manusia. Ia menilai, gangguan pada sektor kesehatan akan berdampak luas, mulai dari ekonomi hingga pendidikan.
“Jika masalah kesehatan tidak ditangani dengan serius, maka dampaknya akan menimbulkan kerugian besar. Hal ini bisa menghambat pencapaian visi Indonesia Emas 2045,” ujar Hermansyah.
Peran dokter bedah dalam sistem kesehatan
Kongres yang berlangsung hingga 21 September ini mengangkat tema besar: “Penguatan Sistem Kesehatan Nasional Melalui Peran Dokter Bedah”. Para peserta menyoroti betapa pentingnya keberadaan tenaga medis ahli dalam menjaga mutu pelayanan rumah sakit, terutama di era globalisasi.
Ketua Panitia, dr. Raden Akeu Hadiman, Sp.B(K)Onk, menjelaskan bahwa forum ini menjadi momentum penting bagi para dokter bedah untuk merumuskan rekomendasi yang akan disampaikan kepada pemerintah. Rekomendasi itu mencakup penguatan SDM, modernisasi fasilitas, serta pemerataan layanan kesehatan di daerah.
Menurutnya, ketimpangan akses layanan masih menjadi masalah utama di Indonesia. Sebagian daerah maju sudah memiliki tenaga bedah cukup, namun banyak wilayah terpencil yang masih kekurangan. “Pemerataan tenaga medis adalah kunci utama jika kita ingin sistem kesehatan nasional benar-benar kuat,” kata Akeu.
Selain itu, kongres juga membahas peran teknologi dalam mendukung praktik kedokteran modern. Inovasi seperti bedah minimal invasif, robotik, hingga telemedicine dinilai mampu meningkatkan kualitas layanan serta memperluas jangkauan pasien.
Agenda strategis menuju Indonesia Emas 2045
Dalam diskusi panel, beberapa ahli menegaskan bahwa keberhasilan Indonesia Emas 2045 sangat bergantung pada sektor kesehatan. Tanpa sistem yang kuat, produktivitas tenaga kerja akan terganggu, sehingga pertumbuhan ekonomi melambat.
Para pembicara juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, organisasi profesi, dan sektor swasta. Kolaborasi diharapkan dapat mempercepat pembangunan rumah sakit rujukan regional, penyediaan fasilitas modern, hingga pelatihan tenaga medis berkelanjutan.
“Dokter bedah tidak hanya bertugas di ruang operasi, tetapi juga ikut menyusun kebijakan strategis. Dengan keterlibatan aktif, kami yakin bisa memberikan kontribusi nyata bagi bangsa,” kata Hermansyah.
Kongres PABI VII ini dihadiri lebih dari 1.500 peserta, termasuk akademisi, mahasiswa kedokteran, dan perwakilan Kementerian Kesehatan. Acara juga dimeriahkan dengan pameran teknologi medis, workshop bedah, dan peluncuran buku ilmiah terbaru.
Dari Bandung, seluruh peserta berkomitmen untuk membawa hasil kongres ke tingkat implementasi. Mereka berharap rekomendasi bisa segera diadopsi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) yang tengah disusun pemerintah.
Kongres Nasional PABI VII di Bandung menjadi momentum penting untuk memperkuat sistem kesehatan Indonesia. Diskusi yang berlangsung menegaskan urgensi pemerataan tenaga medis, modernisasi fasilitas, serta integrasi teknologi.
Komitmen para dokter bedah menunjukkan bahwa kesehatan bukan hanya isu medis, melainkan fondasi pembangunan nasional. Jika sektor ini lemah, maka dampaknya akan terasa pada ekonomi, pendidikan, hingga daya saing bangsa.
Penguatan sistem kesehatan juga harus selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. Tanpa langkah nyata, target besar itu berisiko tertunda. Karena itu, rekomendasi PABI dinilai strategis untuk mendukung kebijakan pemerintah.
Keterlibatan dokter bedah dalam kebijakan publik menandai era baru peran profesi medis. Mereka tidak hanya bekerja di ruang operasi, tetapi juga ikut menentukan arah pembangunan.
Dengan semangat kolaborasi, harapan besar tertuju pada hasil kongres kali ini agar mampu mempercepat transformasi sistem kesehatan di seluruh Indonesia. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v