Jakarta, EKOIN.CO – Dalam momentum perayaan 60 tahun terjalinnya hubungan diplomatik, Indonesia dan Uruguay kembali memperkuat komitmen kerja sama ekonomi. Langkah strategis ini diharapkan menjadi tonggak penting untuk memperluas akses pasar, mendorong perdagangan, investasi, dan kolaborasi di sektor-sektor prioritas yang lebih produktif dan saling menguntungkan di masa mendatang. Penguatan hubungan ini menjadi fokus utama dalam pertemuan antara pejabat tinggi kedua negara yang berlangsung di Jakarta pada Senin (15/09). Tujuannya adalah untuk memaksimalkan potensi ekonomi yang ada demi kesejahteraan bersama.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Susiwijono Moegiarso, menyambut baik inisiatif yang diajukan oleh Uruguay. “Indonesia menyambut baik inisiatif Uruguay untuk menjajaki CEPA. Kami percaya kerja sama ini akan memperluas akses pasar, membuka peluang investasi, dan memberikan manfaat nyata bagi pelaku usaha maupun masyarakat di kedua negara,” jelas Susiwijono Moegiarso saat menerima kunjungan Wakil Menteri Luar Negeri Uruguay, Valeria Csukasi. Keterangan ini menegaskan bahwa Indonesia melihat inisiatif ini sebagai peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Uruguay Valeria Csukasi secara langsung menyampaikan keinginan untuk menjajaki pembentukan perjanjian perdagangan komprehensif, baik melalui Indonesia-Uruguay Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) maupun Indonesia-MERCOSUR CEPA. Menanggapi inisiatif tersebut, Susiwijono Moegiarso menyampaikan apresiasi mendalam dan menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap upaya penguatan kerja sama perdagangan dengan Uruguay. Dialog ini menjadi langkah awal yang penting untuk merumuskan kerangka kerja sama yang lebih solid di masa depan.
Selain fokus pada perdagangan, kedua pihak juga membahas secara detail peluang kerja sama di sektor pertanian, pangan, dan produk halal. Uruguay memiliki reputasi yang kuat sebagai eksportir daging sapi yang menerapkan praktik peternakan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Potensi ini dinilai sangat besar untuk memperkuat rantai pasok pangan Indonesia, yang selama ini masih mengandalkan impor dari berbagai negara. Kolaborasi di bidang ini tidak hanya akan menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga dalam hal ketahanan pangan nasional.
Potensi kerja sama tersebut diperkuat dengan peluang kolaborasi di bidang produk halal. Uruguay Islamic Center telah mendapatkan akreditasi dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Indonesia. Akreditasi ini membuka pintu lebar bagi produk-produk halal Uruguay untuk masuk ke pasar Indonesia. Kerja sama ini akan memberikan pilihan yang lebih beragam bagi konsumen di Indonesia, yang mayoritas adalah muslim, sekaligus mendorong pertumbuhan industri halal di kedua negara.
Dalam bidang energi terbarukan, Indonesia dan Uruguay melihat adanya peluang besar untuk menjalin kerja sama, khususnya pada energi hidro dan angin. Peluang ini akan dijajaki melalui penelitian bersama, pertukaran ahli, dan investasi. Komitmen untuk bekerja sama di sektor energi terbarukan menunjukkan kesadaran kedua negara akan pentingnya transisi menuju energi bersih. Ini juga sejalan dengan agenda global untuk mengurangi emisi karbon dan memerangi perubahan iklim.
Pertemuan yang dihadiri oleh Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Bobby Chriss Siagian dan Duta Besar Uruguay untuk Indonesia Cristina González ini, diharapkan menjadi momentum baru untuk memperkuat hubungan persahabatan. Ini juga menjadi langkah awal untuk memperluas akses pasar serta mendorong kerja sama strategis yang dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di kedua negara.

Prospek Kemitraan Strategis di Berbagai Sektor
Pembahasan mengenai CEPA tidak hanya berhenti pada perdagangan barang, tetapi juga mencakup potensi investasi dan kerja sama teknis. Perjanjian ini akan menciptakan kerangka hukum yang lebih pasti dan stabil, sehingga dapat menarik investor dari kedua belah pihak untuk menanamkan modal di sektor-sektor yang memiliki potensi besar. Misalnya, investasi Uruguay di sektor pertanian dan peternakan di Indonesia, atau investasi Indonesia di sektor manufaktur dan jasa di Uruguay.
Selain itu, kedua belah pihak juga menyambut baik pelaksanaan Forum Konsultasi Bilateral Indonesia-Uruguay di Jakarta. Forum ini akan menjadi platform reguler untuk meninjau kemajuan kerja sama dan mengidentifikasi area-area baru yang dapat dikembangkan. Pertemuan MERCOSUR pada 25 September 2025 juga akan menjadi kesempatan untuk membahas lebih lanjut isu-isu perdagangan dan memperkuat posisi Indonesia di kawasan Amerika Selatan.

Peluang Baru bagi Perekonomian Indonesia
Perluasan kerja sama dengan Uruguay, terutama melalui CEPA, membuka peluang baru bagi perekonomian Indonesia. Dengan adanya akses pasar yang lebih luas, produk-produk Indonesia, seperti hasil pertanian, kerajinan, dan industri manufaktur, dapat bersaing lebih baik di pasar Uruguay. Sebaliknya, Indonesia juga dapat memperoleh pasokan bahan pangan berkualitas tinggi, seperti daging sapi, dari Uruguay. Kemitraan ini akan menciptakan simbiosis yang saling menguntungkan, di mana kedua negara dapat memanfaatkan keunggulan komparatif masing-masing.
Kerja sama di bidang energi terbarukan juga sangat strategis. Indonesia memiliki potensi besar dalam energi hidro dan tenaga surya, sementara Uruguay memiliki keunggulan dalam energi angin. Kolaborasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi energi terbarukan akan mempercepat transisi energi di kedua negara. Pertukaran ahli dan pengetahuan akan menjadi kunci untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya energi yang ada.
Penguatan hubungan ekonomi dengan Uruguay merupakan langkah cerdas yang diambil oleh pemerintah Indonesia. Ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya fokus pada pasar-pasar tradisional, tetapi juga proaktif dalam menjajaki pasar-pasar non-tradisional yang memiliki potensi besar. Inisiatif untuk menjajaki Indonesia-Uruguay Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) adalah bukti konkret dari komitmen ini. Jika terwujud, perjanjian ini akan membuka pintu bagi pertumbuhan perdagangan dan investasi yang signifikan, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain penting di kancah ekonomi global.
Melalui kerja sama yang komprehensif, kedua negara dapat saling melengkapi, memanfaatkan keunggulan komparatif, dan menciptakan nilai tambah yang lebih besar. Sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi kunci keberhasilan implementasi berbagai program kerja sama ini. Dengan fondasi hubungan diplomatik yang kuat selama 60 tahun, Indonesia dan Uruguay memiliki modal yang berharga untuk membangun kemitraan strategis yang produktif dan berkelanjutan, demi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Secara keseluruhan, pertemuan di Jakarta ini menjadi titik awal yang sangat positif bagi masa depan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Uruguay. Komitmen kedua belah pihak untuk menjajaki CEPA dan kerja sama di sektor-sektor vital seperti pangan, energi, dan industri halal menunjukkan visi jangka panjang yang kuat. Pada akhirnya, keberhasilan kerja sama ini akan tergantung pada kemampuan kedua negara untuk mengubah niat baik menjadi aksi nyata, menciptakan manfaat yang dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Langkah-langkah yang diambil akan menjadi contoh bagaimana diplomasi ekonomi dapat menjadi alat yang ampuh untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v