Jombang, EKOIN.CO- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), subholding gas Pertamina, memperkuat komitmennya dalam menekan dampak polusi organik dengan membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Sentra Tahu Jombang. Langkah ini dilakukan melalui program Kampung Pangan Bersinar yang melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Pemerintah Kabupaten Jombang.
Ikuti berita terbaru kami di WA Channel EKOIN.
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN, Rachmat Hutama, menegaskan program ini menjadi wujud nyata kontribusi perusahaan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat. “PGN tidak hanya berfokus pada bisnis energi, tetapi juga pembangunan komunitas yang lebih higienis dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Rachmat menjelaskan, pengolahan limbah industri tahu merupakan kebutuhan mendesak di Jombang. Sebab, aktivitas produksi yang besar menghasilkan limbah cair dengan kadar organik tinggi, sehingga berpotensi mencemari sungai serta mengganggu kualitas hidup warga sekitar.
PGN dan KLHK Dorong Lingkungan Bersih dari Polusi
Program ini sejalan dengan visi KLHK dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di daerah. Sinergi antara PGN, KLHK, dan pemerintah daerah diharapkan mampu menciptakan contoh pengelolaan limbah yang efektif bagi sentra industri kecil dan menengah lain di Indonesia.
Selain membangun IPAL, PGN juga mengedukasi masyarakat dan pelaku usaha tahu agar lebih sadar lingkungan. Edukasi ini mencakup pemanfaatan limbah padat sebagai pupuk organik serta penerapan teknologi ramah lingkungan dalam proses produksi.
Pemerintah Kabupaten Jombang menyambut baik langkah ini. Dengan adanya IPAL terintegrasi, pencemaran sungai dapat ditekan, sekaligus mendukung kualitas produk tahu agar lebih bersih dan diminati pasar.
Kampung Pangan Bersinar Wujud Nyata Tekan Polusi
Kampung Pangan Bersinar yang digagas PGN bukan hanya soal infrastruktur pengolahan limbah, tetapi juga perubahan perilaku masyarakat menuju gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Dengan demikian, program ini memiliki efek berlapis, mulai dari kesehatan warga hingga daya saing produk lokal.
PGN menargetkan keberhasilan program di Jombang bisa direplikasi di daerah lain yang menghadapi masalah serupa. Dukungan pemerintah daerah dan partisipasi aktif warga menjadi kunci keberhasilan program pengendalian polusi ini.
Penerapan IPAL Sentra Tahu juga diharapkan menjadi contoh konkret sinergi antara BUMN, kementerian, dan pemerintah daerah dalam menyelesaikan persoalan lingkungan yang kerap muncul dari industri kecil.
Lebih jauh, PGN menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Selain membantu lingkungan, langkah ini juga sejalan dengan agenda transisi energi dan keberlanjutan yang sedang didorong oleh pemerintah pusat.
Dengan adanya IPAL, pelaku usaha tahu di Jombang tidak hanya mengurangi polusi, tetapi juga berpotensi meningkatkan nilai tambah produk karena lebih memenuhi standar higienis dan ramah lingkungan.
PGN optimistis, keberhasilan program ini akan memperkuat citra industri tahu Jombang sebagai sentra pangan unggulan yang tidak hanya produktif, tetapi juga peduli lingkungan.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v