EKOIN.CO – erdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, mengungkapkan rencana penyusunan paket usulan untuk disampaikan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyusul pengumuman kebijakan tarif baru AS pekan lalu. Pernyataan ini disampaikan Ishiba kepada wartawan pada Sabtu (5/4), setelah sebelumnya ia menyatakan akan melakukan panggilan telepon dengan Trump pada Jumat (4/4).
Menurut Ishiba, pembicaraan dengan pemimpin AS tersebut kemungkinan baru terlaksana minggu depan, menyesuaikan jadwal kedua belah pihak. “Yang penting bukan hanya percakapannya, tetapi bagaimana negara kita akan merespons berbagai isu yang disampaikan oleh Presiden (Trump). Tidak ada gunanya hanya mengatakan, ‘Tolong buat pengecualian untuk Jepang’,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ishiba menekankan bahwa negosiasi harus dilakukan secara menyeluruh. “Dalam negosiasi dengan AS, saya ingin menyampaikan (usulan Jepang) dalam paket, jadi itu akan membutuhkan waktu, tapi kita akan berhasil jika kita melakukannya,” tambahnya.
Kebijakan tarif AS, yang ditandatangani Trump pada Rabu (2/4), memberlakukan bea masuk sebesar 10% untuk impor dari beberapa negara, dengan tambahan tarif berdasarkan defisit perdagangan. Untuk Jepang, tarif yang ditetapkan mencapai 24%. Trump menyebut langkah ini sebagai upaya memperkuat kemandirian ekonomi AS.
Merespons hal ini, para pemimpin partai koalisi dan oposisi Jepang menggelar pertemuan di Tokyo pada Jumat (5/4). Ishiba mengumumkan bahwa rencana aksi pemerintah telah disetujui dan dibentuk kelompok respons yang melibatkan seluruh kabinet.
(Gambar diambil dari kumparan)