Malang, EKOIN.CO – Komposisi pemain asing Arema FC di Super League 2025-2026 menuai sorotan tajam, termasuk dari media internasional. Klub berjuluk Singo Edan itu memaksimalkan kuota asing dengan mendatangkan banyak pemain asal Brasil, sehingga memunculkan komentar bernada sindiran dari media Vietnam, Tuoitre.vn. [Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v]
Sorotan Media Asing Soal Pemain Brasil
Dalam laga pembuka melawan PSBS Biak, Arema FC menurunkan tujuh pemain asing di lapangan, enam di antaranya berasal dari Brasil. Satu sisanya berasal dari Argentina. Kondisi ini membuat sebagian penonton mengira Arema FC adalah klub asal Amerika Selatan yang diperkuat pemain asing dari Indonesia.
Menurut catatan, total 11 pemain asing memperkuat Singo Edan musim ini. Dari jumlah tersebut, hanya dua yang bukan berasal dari Brasil, yakni Julian Guevara dari Kolombia dan Ian Puleio dari Argentina. Sementara di jajaran pelatih, aroma samba juga kental dengan kehadiran pelatih kepala Marcos Santos, dibantu asisten Andre Caldas dan Tiago Simoes, semuanya dari Brasil.
Media Tuoitre.vn bahkan membuat judul bernada satir: “Klub Brasil akan bermain di kompetisi sepak bola Indonesia”. Dalam tulisannya, media tersebut menyoroti minimnya kesempatan bermain bagi pemain lokal Indonesia akibat kebijakan perekrutan tersebut.
Kekhawatiran Peluang Pemain Lokal
Tuoitre.vn melaporkan bahwa regulasi Liga 1 musim ini mengizinkan klub mendaftarkan maksimal 11 pemain asing. Dari jumlah tersebut, tujuh boleh bermain bersamaan di lapangan, dengan dua lainnya duduk di bangku cadangan.
Aturan ini dimanfaatkan oleh klub-klub Liga 1 untuk memperkuat skuad mereka, termasuk Arema FC yang mengisi sebagian besar pos dengan pemain asal Brasil. Media Vietnam tersebut menilai hal ini bisa mempersempit ruang bagi pemain lokal untuk tampil, terutama di posisi-posisi strategis.
“Baru-baru ini, Arema FC (Indonesia) mengejutkan semua orang ketika menurunkan 6 pemain Brasil di laga pembuka, menang 4-1 atas PSBS Biak di liga sepak bola Indonesia,” tulis Tuoitre.vn. Dalam analisisnya, media itu menyebut komposisi tersebut membuat klub seolah-olah adalah tim dari Brasil yang menampung pemain asing dari Indonesia.
Meski menuai kritik, strategi ini tampaknya menjadi bagian dari rencana jangka pendek Singo Edan untuk bersaing di papan atas. Kehadiran pelatih dan pemain dengan latar belakang sepak bola Brasil dianggap memberi warna permainan yang lebih menyerang dan atraktif.
Namun, diskusi di kalangan pecinta sepak bola nasional masih terus berlangsung, terutama terkait dampak jangka panjang terhadap pengembangan bakat pemain lokal. Beberapa pengamat menilai klub perlu menyeimbangkan komposisi skuad agar regenerasi pemain Indonesia tidak terhambat.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v