Jakarta EKOIN.CO – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi di Indonesia. Pada Kamis, 7 Agustus 2025, Pertamina NRE menggelar program edukasi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Grha Pertamina, Jakarta, untuk mahasiswa Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah.
Kegiatan ini diikuti oleh 68 mahasiswa dan 7 dosen dari Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Lingkungan. Mereka memperoleh pengetahuan langsung dari praktisi industri tentang peluang, tantangan, dan prospek karier di sektor energi baru terbarukan yang kini menjadi salah satu pilar pembangunan berkelanjutan.
Baca juga : Ketahanan Energi Pertamina Topang Pertumbuhan
Acara ini menjadi bagian dari langkah strategis Pertamina NRE untuk mendukung target pemerintah menuju Net Zero Emission 2060. Para peserta diperkenalkan pada berbagai proyek dan inovasi yang telah dilakukan perusahaan di bidang energi bersih.
Dalam pemaparannya, Pertamina NRE menjelaskan berbagai lini bisnis hijau yang dijalankan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), perdagangan karbon, program Nature-Based Solutions (NBS), dan pemanfaatan energi panas bumi melalui Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Dicky Septriadi, Corporate Secretary Pertamina NRE, menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam mendukung transisi energi. “Kami mengajak seluruh mahasiswa untuk aktif berkontribusi pada pengembangan energi bersih dan gaya hidup berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sektor energi baru terbarukan bukan hanya persoalan teknologi, tetapi juga perubahan paradigma. “Transisi energi membutuhkan inovasi, kolaborasi, dan semangat belajar tinggi. Mahasiswa harus siap menghadapi tantangan global yang kompleks,” ungkap Dicky.
Akbar, Ketua Rombongan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Tadulako, menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan tersebut. “Kami ingin belajar langsung tentang energi bersih dan peluang green jobs. Ini adalah pengalaman berharga,” katanya.
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), menegaskan komitmen perusahaan untuk memimpin transisi energi di Indonesia. “Pertamina membangun ekosistem energi hijau demi ketahanan energi nasional dan masa depan berkelanjutan,” ujarnya.
Menurutnya, Pertamina berperan sebagai pionir dalam menciptakan manfaat optimal dari pengembangan energi hijau. Pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif mempercepat peralihan menuju energi ramah lingkungan.
Kegiatan edukasi ini juga menjadi sarana transfer pengetahuan antara industri dan dunia akademis. Mahasiswa diajak memahami aspek teknis sekaligus peluang inovasi di sektor energi terbarukan yang terus berkembang.
Pertamina NRE dan Target Net Zero Emission
Pertamina NRE berkomitmen mengambil peran penting dalam pencapaian target Net Zero Emission 2060. Melalui optimalisasi potensi energi terbarukan, perusahaan berupaya memperkuat ekosistem energi berkelanjutan di Indonesia.
Langkah ini sejalan dengan implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis. Penerapan ESG menjadi landasan strategis dalam setiap program yang dijalankan, termasuk edukasi kepada generasi muda.
Pertamina NRE memandang generasi muda sebagai mitra strategis. Keterlibatan mereka menjadi kunci keberhasilan transisi energi yang memerlukan inovasi dan keberanian menghadapi tantangan.
Selain itu, kegiatan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam hal energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak, serta aksi penanganan perubahan iklim.
Peran Generasi Muda dalam Energi Bersih
Generasi muda memiliki potensi besar dalam mengakselerasi transisi energi. Melalui pemahaman teknologi, kreativitas, dan kepedulian lingkungan, mereka dapat menjadi motor perubahan di masyarakat.
Pertamina NRE menekankan pentingnya mengintegrasikan aspek keberlanjutan dalam pendidikan. Dengan begitu, mahasiswa dapat mempersiapkan diri menghadapi dinamika industri energi yang terus berevolusi.
Program edukasi seperti ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk terlibat dalam riset, inovasi, dan proyek-proyek berbasis energi baru terbarukan.
Partisipasi aktif generasi muda akan mempercepat pencapaian target nasional dan global dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
Kegiatan yang diinisiasi Pertamina NRE ini membuktikan bahwa sinergi antara dunia usaha dan dunia pendidikan dapat menciptakan solusi nyata bagi tantangan energi masa depan.
Sebagai kesimpulan, edukasi dan pelibatan mahasiswa merupakan strategi efektif dalam mencetak sumber daya manusia yang siap menjadi agen perubahan. Mereka diharapkan tidak hanya memahami konsep transisi energi, tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata.
Keberhasilan program ini dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di seluruh Indonesia. Jika terus dilakukan secara konsisten, Indonesia berpeluang besar mencapai target Net Zero Emission 2060 lebih cepat dari yang direncanakan.
Sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat akan menjadi fondasi kokoh bagi ketahanan energi nasional yang berkelanjutan. Langkah-langkah konkret seperti ini menjadi bukti bahwa komitmen dan kolaborasi mampu menghasilkan perubahan signifikan.
Dengan semangat bersama, perjalanan menuju masa depan energi bersih bukanlah sekadar visi, melainkan kenyataan yang dapat dicapai. ( * )
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v