PARIS, EKOIN.CO – Paris Saint-Germain (PSG) mengambil langkah berbeda di bursa transfer musim panas 2025. Tim juara Liga Champions musim lalu itu memilih strategi tenang tanpa melakukan pembelian megah, sebuah pendekatan yang selaras dengan filosofi Luis Enrique yang mengedepankan stabilitas skuad. (Baca Juga: PSG Juara Liga Champions)
Musim 2024/2025 menjadi periode emas bagi Les Parisiens. Semua trofi domestik berhasil diraih dengan dominasi penuh, disempurnakan oleh kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan di final Liga Champions. Keberhasilan ini menegaskan kekuatan tim yang dibangun Enrique selama satu musim penuh.
Filosofi sang pelatih berusia 55 tahun itu jelas: tim juara yang solid tidak perlu dirombak besar-besaran. Enrique menegaskan setiap pemain telah memiliki peran spesifik dalam kerangka kerja kolektif yang terstruktur rapi. (Baca Juga: Strategi Tim Juara)
Stabilitas Jadi Kunci Sukses
Pendekatan transfer musim panas ini menandai perbedaan mencolok dibandingkan dengan strategi PSG di tahun-tahun sebelumnya. Enrique memilih mempertahankan inti skuad yang sudah teruji, ketimbang memburu nama-nama besar yang belum tentu cocok dengan sistem permainan.
Keputusan tersebut juga didasari target ambisius mempertahankan gelar ganda di level domestik dan Eropa. PSG ingin mengulangi kesuksesan musim lalu dengan modal kekompakan dan pengalaman yang telah teruji di laga-laga krusial. (Baca Juga: PSG Target Dobel)
Namun, tetap ada awan spekulasi di Parc des Princes. Winger muda Bradley Barcola dilaporkan menjadi incaran Liverpool. Jika kepergian Barcola benar terjadi, PSG kemungkinan akan dipaksa melakukan penyesuaian rencana transfer.
Dampak Bursa Transfer pada Rencana Tim
Meski belum ada langkah besar, PSG tetap memantau peluang. Luis Enrique memahami bahwa dinamika bursa transfer bisa berubah cepat, sehingga fleksibilitas tetap dibutuhkan. Potensi hengkangnya pemain kunci akan direspons dengan perekrutan yang terukur.
Kendati demikian, Enrique menegaskan fokus utama tetap pada penguatan mentalitas juara di skuad yang ada. “Skuad ini sudah membuktikan kemampuannya. Tidak semua kemenangan datang dari pembelian besar,” ucapnya dalam konferensi pers. (Baca Juga: Wawancara Luis Enrique)
Satu-satunya noda dalam musim luar biasa PSG datang dari final Piala Dunia Antarklub, ketika mereka kalah tipis dari Chelsea. Kekalahan tersebut menjadi motivasi tambahan untuk tampil lebih kuat di musim baru.
Dengan kalender padat, manajemen PSG menilai menjaga kesehatan fisik dan mental pemain sama pentingnya dengan strategi di bursa transfer. Konsistensi dianggap sebagai senjata utama mempertahankan supremasi di Eropa.
Enrique percaya harmoni di ruang ganti adalah aset yang tak ternilai. Hubungan baik antar pemain dinilai mampu meningkatkan performa kolektif, terutama saat menghadapi tekanan kompetisi tingkat tinggi.
PSG kini memulai musim baru dengan keyakinan tinggi. Mereka yakin bahwa stabilitas dan kesolidan tim akan menjadi bekal untuk terus bersaing di papan atas, tanpa harus terpaku pada belanja megah.
Bagi Enrique, trofi yang sudah diraih adalah bukti sahih bahwa filosofi stabilitas dapat membawa hasil gemilang. Tantangannya adalah menjaga momentum tersebut di tengah persaingan yang semakin ketat.
PSG memilih strategi tenang di bursa transfer, menempatkan stabilitas sebagai prioritas. Keputusan ini sejalan dengan filosofi Luis Enrique yang percaya bahwa skuad juara tidak memerlukan perombakan besar. Keberhasilan musim lalu menjadi bukti efektivitas pendekatan ini.
PSG perlu menjaga fleksibilitas dalam strategi transfer untuk mengantisipasi kemungkinan kepergian pemain kunci. Penguatan mentalitas dan menjaga kekompakan skuad akan menjadi faktor penentu keberhasilan di musim 2025/2026. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v