Tangerang, EKOIN.CO – GIIAS 2025 mencetak rekor jumlah pengunjung, menyentuh sekitar 485.569 orang, namun ironisnya nilai transaksi justru melemah dibanding tahun sebelumnya. Pamungkas
Jumlah pengunjung naik sekitar 6–7% dari GIIAS 2024 yang mencapai 475.084 orang Namun, nilai transaksi pembelian kendaraan—baik mobil maupun sepeda motor—diprediksi turun karena tekanan ekonomi dan melemahnya daya beli masyarakat
Pamungkas: Antusiasme Naik, Transaksi Justru Menurun
Tokoh kunci GAIKINDO, Yohannes Nangoi, mengatakan, “Kira-kira naiknya sekitar 6–7 persen… kalau saya lihat dari segi transaksi kelihatannya agak turun”Sementara itu, pengamat otomotif dari ITB, Yannes Martinus Pasaribu, mengungkap bahwa sejumlah tekanan, seperti inflasi pangan 6,2% dan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 5,75%, semakin mempersempit kemampuan kredit konsumen Daya Beli Lesu di Balik Keramaian
Data semester I 2025 menunjukkan penurunan 9,7% pada penjualan ritel dan 22,6% pada wholesales secara yoy Fenomena “rojali”—rombongan datang untuk lihat, tapi jarang beli—juga terpantau tinggi
Latar Belakang & Detail Tambahan
- GIIAS 2025 digelar dari 24 Juli hingga 3 Agustus 2025 di ICE BSD, Tangerang
- Gaikindo menekankan bahwa fokus utama pameran adalah transfer informasi dan perkenalan teknologi terbaru, bukan semata-mata penjualan
- Segmentasi konsumen kelas menengah tetap menjadi penentu utama penjualan kendaraan. Namun, kenaikan harga mobil ~7% per tahun jauh meleset dari pertumbuhan pendapatan riil 4–5%
Berikut beberapa langkah yang bisa dipertimbangkan:
- Pemerintah dan pelaku industri perlu memperkuat insentif bagi segmen LCGC agar mencapai keseimbangan antara harga dan daya beli.
- Perkuat literasi kredit dan edukasi pembiayaan untuk kelas menengah agar keputusan pembelian lebih nyaman.
- Gaikindo dan penyelenggara bisa mempertimbangkan relokasi ke arena lebih luas untuk menjaga pengalaman pengunjung tetap optimal.
- Produsen dan perbankan harus menghadirkan program cicilan ringan atau tenor lebih panjang selama pameran.
- Peluncuran teknologi otomotif terbaru tetap penting—tetapi perlu dipadu strategi follow-up untuk mengubah minat menjadi transaksi.
Kenaikan jumlah pengunjung di GIIAS 2025 merupakan cerminan antusiasme masyarakat terhadap inovasi otomotif, tetapi tidak otomatis meningkatnya pembelian. Pamungkas
Penurunan transaksi mencerminkan tekanan ekonomi yang nyata, termasuk inflasi dan suku bunga tinggi yang menghambat daya beli kelas menengah. Pamungkas
GIIAS tetap menjadi panggung penting untuk teknologi baru, tetapi personalisasi dan strategi pasca-pameran perlu lebih kuat guna memudahkan konsumen melakukan transaksi. Pamungkas
Sinergi antara pemerintah, industri, dan lembaga pembiayaan mutlak dibutuhkan untuk memulihkan keberlangsungan pasar otomotif. Pamungkas
Fenomena “rojali” menandakan kebutuhan pendekatan yang lebih tepat dalam mendorong pengunjung berpindah dari sekadar melihat ke melakukan pembelian. Pamungkas
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v