Jakarta, EKOIN.CO – Ribuan anak-anak dari berbagai latar belakang pendidikan tumpah ruah di Jalan Thamrin hingga Bundaran HI, Jakarta, Minggu pagi (21/7/2025), dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025.
Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan kali ini tak digelar di ruang tertutup. Sebaliknya, Menteri Agama Nasaruddin Umar memilih turun langsung ke jalan, berjalan bersama 1.099 anak dalam kegiatan bertajuk “Jalan Sehat Hari Anak Nasional 2025: Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas.”
“Hari ini, kita merayakan anak-anak bukan hanya sebagai generasi penerus, tapi sebagai jiwa bangsa yang harus dirawat dengan cinta dan kebahagiaan,” ujar Menag Nasaruddin di sela kegiatan.
Turut mendampingi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauziyah, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, serta Kepala BPIP Yudian Wahyudi. Mereka berjalan berdampingan, membaur bersama anak-anak dari madrasah, sekolah umum, pesantren, hingga SLB.
Semangat kebersamaan terasa sejak langkah pertama. Tak ada sekat protokoler. Di sepanjang jalan, Menag Nasaruddin tak henti menyapa, bersalaman, dan tertawa bersama anak-anak serta orang tua yang ikut serta.
Festival Tradisional Warnai Bundaran HI
Sesampainya di Bundaran HI, peserta jalan sehat mengikuti seremoni pembukaan. Lagu Indonesia Raya dikumandangkan, doa bersama dilantunkan, dan bunyi otok-otok terdengar serempak sebagai simbol semangat anak-anak Indonesia.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan festival permainan tradisional. Anak-anak dengan penuh semangat berpencar ke berbagai zona permainan seperti engklek, egrang, congklak, bekel, ular tangga raksasa, gasing, hingga catur Jawa.
Salah satu momen yang menjadi sorotan adalah kehadiran Selvi Gibran Rakabuming. Sebagai Dewan Pembina Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (SERUNI), ia tampak ceria saat ikut bermain bersama anak-anak dan membantu mereka mencoba permainan tradisional.
Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama, Helmi Nasaruddin Umar, juga terlihat aktif menyemangati anak-anak. Ia tertawa kecil melihat perjuangan anak-anak menjaga keseimbangan di papan permainan egrang.
Wajah-wajah ceria tampak di mana-mana. Anak-anak terlihat melupakan sejenak hiruk-pikuk dunia digital dan tekanan akademik. Jalanan ibu kota hari itu menjadi ruang bermain terbuka bagi masa depan bangsa.
Kebersamaan yang Menginspirasi
Acara ini bukan hanya menjadi selebrasi Hari Anak Nasional, namun juga bentuk nyata hadirnya negara di tengah kehidupan anak-anak. Peran negara hadir dalam bentuk paling sederhana: menemani dan mendengarkan mereka.
“Anak-anak adalah masa depan kita. Bila ingin Indonesia kuat, mulailah dari membuat mereka bahagia,” ungkap Menteri Arifah Fauziyah saat mendampingi para peserta di lokasi acara.
Sementara itu, Abdul Mu’ti menyampaikan, “Kehadiran semua pihak hari ini menunjukkan bahwa pendidikan anak tidak bisa hanya dibebankan ke sekolah. Butuh kebersamaan dan ruang seperti ini untuk membangun karakter mereka.”
Selama beberapa jam, Jakarta terasa bebas dari kebisingan digital. Suara tawa anak-anak menggantikan deru kendaraan. Peluh dan semangat mereka menjadi warna yang menyemarakkan jantung ibu kota.
Perayaan Hari Anak Nasional 2025 di Jakarta menjadi momen simbolis sekaligus nyata dari perhatian pemerintah terhadap tumbuh kembang anak. Jalan sehat dan festival tradisional bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk keterlibatan langsung pejabat negara dalam mendampingi anak-anak Indonesia.
Kehadiran tokoh-tokoh lintas kementerian, tokoh perempuan, serta para pendidik menjadikan acara ini sarat makna. Bukan hanya memberikan ruang bermain, tetapi juga menegaskan pentingnya kolaborasi dalam membentuk masa depan generasi bangsa.
Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan yang terbangun sepanjang jalan menjadi pengingat bahwa anak-anak membutuhkan lebih dari sekadar pendidikan akademik. Mereka membutuhkan ruang bahagia untuk tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan penuh harapan.(*)