Jakarta, EKOIN.CO – Pemerintah menilai dua program pangan berbasis wakaf yang digagas Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) memberi manfaat nyata. Program tersebut dinilai berdampak besar, khususnya bagi masyarakat petani di Indonesia.
Tanam Perdana Program Brigade Pangan Cendekia dan Wakaf Tunai Produktif digelar di Desa Wanasari, Indramayu, Minggu (20/7/2025). Hadir mewakili Menteri Agama, Sekjen Kementerian Agama Kamaruddin Amin.
“Atas nama pemerintah saya ingin mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya, apresiasi setinggi-tingginya kepada ICMI yang menginisiasi program yang insya Allah sangat berdampak ini,” ujar Kamaruddin.
Menurutnya, intelektualitas tidak hanya soal keluasan ilmu, namun lebih kepada dampak yang dirasakan masyarakat. Hal serupa berlaku dalam dimensi keberagamaan seorang muslim.
“Kesalehan vertikal penting, tapi dampak kepada sesama manusia adalah esensi,” lanjutnya dalam sambutan di hadapan peserta tanam perdana dan tokoh daerah.
Indramayu Dinilai Layak Jadi Kota Wakaf
Kamaruddin Amin juga mengapresiasi potensi besar Kabupaten Indramayu untuk dikembangkan sebagai kota wakaf di Indonesia. Hal itu disampaikannya kepada Bupati Indramayu, Lucky Hakim.
“Indramayu ini sangat berpotensi menjadi salah satu kota wakaf Indonesia. Banyak potensi yang bisa dikapitalisasi,” ungkapnya di lokasi kegiatan tanam perdana.
Ia menjelaskan bahwa persepsi tentang wakaf perlu diperluas. Wakaf tidak terbatas pada tanah atau masjid, tetapi kini bisa dilakukan dengan nominal kecil seperti harga secangkir kopi.
“Sekarang orang bisa berwakaf hanya dengan 10.000 rupiah. Dengan jumlah penduduk 1 juta, dampaknya luar biasa,” ucapnya mencontohkan potensi kolektif masyarakat.
Menurutnya, penting untuk mendorong literasi dan perubahan gaya hidup dalam hal wakaf. Ia menegaskan bahwa kemiskinan bukan alasan untuk tidak berwakaf.
Program Wakaf Menjadi Legacy Sosial
Kamaruddin menyebut ajakan berwakaf oleh kepala daerah bisa menjadi warisan sosial yang dikenang sepanjang masa. Ia mengajak seluruh pihak untuk mendukung gerakan tersebut.
“Kalau Pak Bupati mengajak warganya untuk berwakaf, itu akan jadi legacy jangka panjang,” ujar Ketua Badan Wakaf Indonesia itu dalam sambutannya.
Ia juga mengungkapkan rencana pemerintah untuk mengangkat gerakan ini ke level nasional. Peluncuran program Indonesia Berwakaf tengah disiapkan di istana negara.
“Insya Allah dalam waktu dekat, kami merencanakan launching gerakan Indonesia Berwakaf oleh Presiden,” terangnya.
Acara tanam perdana turut dihadiri oleh Ketua Umum ICMI Arif Satria, Kepala BRMP Kementan Fajry Djufry, Staf Khusus Menag Sutomo, dan Kabag TU Kanwil Kemenag Jawa Barat, M. Ali Abdul Latief.
Gerakan yang digagas ICMI melalui program wakaf produktif dan brigade pangan mendapat dukungan penuh dari Kementerian Agama. Pemerintah melihat inisiatif ini sebagai bentuk nyata kontribusi intelektual yang memberi dampak luas, utamanya bagi petani.
Kehadiran wakaf sebagai instrumen sosial yang inklusif terus dikembangkan. Konsep wakaf mikro diharapkan mampu menggerakkan partisipasi publik secara kolektif, terlepas dari latar belakang ekonomi.
Rencana peluncuran nasional oleh Presiden menunjukkan keseriusan negara dalam mengarusutamakan gerakan wakaf. Indramayu pun disorot sebagai percontohan kota wakaf masa depan. (*)