Jakarta EKOIN.CO-Asal-Usul dan Hubungan dengan Islam
Agama Druze berakar dari Islam, khususnya dari cabang Ismailiyah dalam Syiah, namun seiring waktu berkembang menjadi sistem kepercayaan yang sangat berbeda. Meskipun akarnya berasal dari Islam, umat Druze tidak mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim dan juga tidak diakui sebagai bagian dari Islam oleh mayoritas umat Muslim.
Sistem Kepercayaan Monoteistik
Druze adalah agama monoteistik yang percaya kepada satu Tuhan dan mengakui sejumlah nabi yang juga diakui dalam agama Kristen dan Islam, seperti Musa, Yesus, dan Muhammad. Kepercayaan mereka menggabungkan unsur-unsur filsafat Neoplatonisme, Gnostisisme, dan pengaruh-pengaruh Timur Tengah lainnya.
Pandangan tentang Yesus
Dalam teologi Druze, Yesus dianggap sebagai salah satu dari tujuh nabi utama yang muncul dalam sejarah untuk menyampaikan kebenaran ilahi. Ia dihormati sebagai “putra Yusuf dan Maria”, serta dipandang sebagai Mesias. Keempat penulis Injil (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes) juga dihormati oleh umat Druze.
Identitas Etnoreligius
Komunitas Druze bersifat etnoreligius, yaitu mereka membentuk sekaligus kelompok agama dan etnis yang tertutup. Konversi masuk dan keluar dari agama Druze tidak diperbolehkan. Mereka memiliki tradisi internal yang kuat, termasuk praktik rahasia spiritual yang hanya diketahui oleh anggota tingkat tinggi (disebut ‘uqqal’).
Hubungan dengan Negara Israel
Di Israel, warga Druze memiliki status kewarganegaraan penuh dan secara historis memiliki hubungan baik dengan negara. Berbeda dengan warga Arab lainnya, banyak pemuda Druze mengikuti wajib militer dan bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Kemitraan ini dikenal sebagai “perjanjian darah” (Ibrani: brit damim), istilah yang merujuk pada solidaritas dan pengorbanan bersama antara komunitas Yahudi dan Druze dalam mempertahankan negara Israel.(*).
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v”