Jakarta, EKOIN.CO – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, membuka pameran bertajuk “Miles Apart, Close at Heart: Jauh di Mata, Dekat di Hati” di Museum Seni Rupa dan Keramik, Taman Sari, Jakarta Barat, pada Jumat (11/7).
Pameran ini menampilkan berbagai artefak bersejarah terkait Laksamana Cheng Ho. Di antaranya diagram kapal harta karun, peta navigasi langit, peta maritim, cetakan batu Prasasti Kekaisaran Ming, serta koleksi porselen dan tembikar.
Dalam sambutannya, Rano menyampaikan pentingnya memahami tokoh Cheng Ho sebagai simbol nilai-nilai universal. Ia menekankan bahwa sejarah Cheng Ho masih belum banyak diketahui secara mendalam oleh masyarakat Indonesia.
“Pelajaran dari sosok Cheng Ho adalah simbol perdamaian dan keterbukaan. Nilai-nilai inilah yang ingin kita angkat melalui pameran ini. Hal ini juga menandakan bahwa hubungan kerjasama Tiongkok dengan Indonesia sangatlah penting. Kita sering mendengar nama Laksamana Cheng Ho, tetapi tidak tahu banyak tentang sejarah beliau,” ujar Wagub Rano.
Ia menjelaskan bahwa pelayaran Cheng Ho mencerminkan kejayaan teknologi maritim Tiongkok kuno, serta semangat perdamaian dan pertukaran budaya. Pameran ini, menurutnya, menjadi pengingat pentingnya hubungan antarbangsa melalui jalur laut.
Refleksi Nilai Sejarah dan Budaya
“Pameran ini merupakan wujud nyata semangat kolaborasi, refleksi warisan sejarah, serta nilai-nilai yang terus menghubungkan kedua bangsa,” tambahnya.
Wagub Rano berharap agar koleksi yang ditampilkan tidak hanya disaksikan sebagai benda sejarah, tetapi juga sebagai pemantik pemahaman lintas budaya yang lebih dalam.
“Saya berharap pameran ini bisa memperkenalkan sejarah panjang hubungan Indonesia–Tiongkok, sekaligus memperkuat pemahaman lintas budaya melalui informasi seni,” ucapnya.
Pameran berlangsung selama sebulan, mulai 11 Juli hingga 11 Agustus 2025. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Dinas Kebudayaan DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Museum Seni dan Shanghai Art Collection Museum.
Sebanyak 50 koleksi unggulan dipamerkan dalam rangka memperingati 620 tahun pelayaran pertama Cheng Ho, 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Tiongkok, serta lima tahun hubungan sister city antara Jakarta dan Shanghai.
Ajak Masyarakat Saksikan Langsung
“Mudah-mudahan informasi ini bisa menarik minat masyarakat Jakarta untuk datang ke Museum Keramik dan melihat langsung pameran yang sangat luar biasa ini, sebuah catatan sejarah yang memiliki kedekatan erat dengan Indonesia. Atas nama Pemprov DKI Jakarta, kami juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama ini dan mudah-mudahan kerjasama ini bisa kita lanjutkan di kemudian hari,” pungkas Wagub Rano.
Pameran ini juga menjadi bagian dari peringatan 70 tahun Konferensi Asia-Afrika di Bandung, yang turut memperkuat narasi hubungan lintas Asia melalui jalur budaya.
Pengunjung pameran disuguhi visualisasi sejarah yang kuat dan mendalam, termasuk rekonstruksi pelayaran Cheng Ho yang melintasi Samudra Hindia menuju Nusantara.
Kolaborasi ini juga mengangkat pentingnya hubungan seni dan sejarah sebagai alat diplomasi antarbangsa. Jakarta dan Shanghai, melalui pameran ini, memperkuat komunikasi kultural yang bersifat jangka panjang.
Para pengelola berharap, keterlibatan masyarakat dalam menyaksikan pameran ini dapat mendorong tumbuhnya apresiasi budaya dan sejarah dalam konteks global.
Pameran “Miles Apart, Close at Heart” menjadi ruang pertemuan antara sejarah maritim dan nilai diplomasi budaya Indonesia–Tiongkok. Melalui koleksi artefak Cheng Ho, masyarakat diajak memahami akar hubungan lintas bangsa secara lebih utuh.
Peran Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan Shanghai Art Collection Museum menjadi kunci keberhasilan program ini. Upaya ini sekaligus memperkuat kerja sama Jakarta–Shanghai dalam memperingati jejak sejarah Asia Timur dan Asia Tenggara.
Dengan sambutan Rano Karno, pameran ini tidak hanya membuka pintu refleksi, tapi juga mendorong dialog antarbudaya. Melalui seni dan sejarah, masyarakat dapat menjalin kedekatan lintas negara di tengah perbedaan geografis. (*)