Jakarta, EKOIN.CO – Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Juni 2025 menunjukkan keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat sebesar 117,8, meningkat dari bulan sebelumnya yang berada di angka 117,5.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengungkapkan bahwa IKK tetap berada di level optimis karena ditopang oleh dua komponen utama. “Terjaganya keyakinan konsumen pada Juni 2025 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK),” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (8/7/2025).
IKE pada Juni 2025 mengalami peningkatan menjadi 106,7, dari 106,0 pada bulan sebelumnya. Kenaikan ini terutama disumbang oleh Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (IPDG) yang masing-masing berada pada level 120,2 dan 105,9.
Namun, tidak semua indikator menunjukkan peningkatan. Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) justru menurun ke zona pesimis dengan nilai 94,1. Penurunan tersebut terjadi pada hampir seluruh kelompok usia dan pendidikan, kecuali kelompok sarjana.
Ekspektasi Konsumen Masih Stabil
Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tercatat sebesar 128,9 pada Juni 2025. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 129,0, namun masih dalam kategori optimis.
Komponen IEK seperti Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU) dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) masing-masing naik menjadi 129,3 dan 124,1. Namun, Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) turun menjadi 133,2 dari sebelumnya 135,4.
Denny menekankan bahwa meskipun ada penurunan pada IEP, masyarakat masih menunjukkan sikap positif terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang. Hal ini menjadi sinyal kuat terhadap potensi pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Dalam survei tersebut juga tercatat bahwa rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi meningkat menjadi 75,1 persen. Di sisi lain, proporsi untuk menabung menurun menjadi 14,1 persen.
Persebaran Keyakinan Konsumen
Secara spasial, peningkatan IKK tertinggi terjadi di Medan, Makassar, dan Surabaya. Sebaliknya, Semarang, Mataram, dan Palembang mengalami penurunan keyakinan konsumen.
Berdasarkan kelompok usia, IKK tertinggi tercatat pada responden usia 20–30 tahun (122,1), diikuti kelompok usia 31–40 tahun (118,5), dan 41–50 tahun (117,9). Semua kelompok usia menunjukkan optimisme terhadap kondisi ekonomi.
Sementara itu, dari sisi pengeluaran, keyakinan konsumen tertinggi tercatat pada kelompok dengan pengeluaran Rp4,1 juta hingga Rp5 juta (117,8), disusul oleh kelompok pengeluaran di atas Rp5 juta (117,3).
Meskipun sebagian kelompok mengalami penurunan keyakinan dibandingkan bulan sebelumnya, secara umum IKK tetap stabil pada semua kelompok pengeluaran. Hal ini mencerminkan ekspektasi konsumen yang masih positif.
Metodologi dan Tujuan Survei
Survei Konsumen BI dilakukan setiap bulan terhadap 4.600 rumah tangga di 18 kota besar di Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk menangkap persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi ke depan.
Selain itu, survei ini juga digunakan untuk mengukur ekspektasi inflasi serta perilaku keuangan rumah tangga. Hasilnya menjadi salah satu indikator penting bagi kebijakan moneter dan fiskal.
Komponen IKE dalam survei menunjukkan perbandingan kondisi saat ini dengan enam bulan sebelumnya. Sedangkan IEK menunjukkan ekspektasi enam bulan mendatang dibandingkan kondisi saat ini.
Survei Konsumen Bank Indonesia pada Juni 2025 memberikan sinyal bahwa masyarakat masih memandang kondisi ekonomi dengan cukup optimis. Terbukti dari kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan komponen-komponen penyusunnya, meski beberapa indikator menunjukkan penurunan tipis.
Kenaikan pada Indeks Penghasilan Saat Ini dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama menunjukkan bahwa masyarakat merasa lebih mampu dalam memenuhi kebutuhannya. Ini memberi dorongan bagi potensi belanja konsumsi yang lebih kuat dalam waktu dekat.
Meskipun Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja berada di zona pesimis, stabilitas pada Indeks Ekspektasi Konsumen menunjukkan bahwa secara umum masyarakat tetap percaya akan adanya perbaikan ekonomi dalam enam bulan ke depan.(*)