Rio de Janeiro EKOIN.CO – Presiden Prabowo Subianto secara tegas menyampaikan penolakan terhadap perang dan penggunaan standar ganda dalam tatanan global saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025. Acara ini berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Selasa, 8 Juli 2025.
Dalam forum internasional tersebut, Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung perdamaian dunia. Pendekatan yang dikedepankan adalah multilateralisme, dengan penekanan terhadap prinsip-prinsip hukum internasional yang adil dan seimbang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mendampingi Presiden Prabowo, menyampaikan bahwa Indonesia ingin mendorong reformasi sistem multilateral. Salah satu prioritasnya adalah peningkatan keterwakilan negara-negara Global South dalam struktur tata kelola global.
“Bapak Presiden menegaskan menolak perang dan juga penggunaan standar ganda. Beliau sejalan dengan hampir seluruh peserta yang mendorong reformasi multilateral dan keterwakilan Global South, khususnya dalam institusi seperti PBB,” ujar Airlangga dalam keterangan pers yang dikutip Selasa (8/7/2025).
Dorongan Reformasi Tata Kelola Global
Menurut Airlangga, kepemimpinan BRICS diharapkan dapat menjadi katalisator dalam menciptakan sistem multilateralisme yang lebih adil. Indonesia menyuarakan bahwa forum BRICS semestinya menjadi ruang yang aktif untuk menata ulang sistem global agar lebih inklusif.
Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya mengangkat kembali semangat Konferensi Asia-Afrika 1955 atau Bandung Spirit. Nilai-nilai dari semangat tersebut dinilai masih relevan untuk memperkuat solidaritas dan kerja sama antarnegara berkembang.
“Bapak Presiden menegaskan hubungan terhadap Palestina dan secara khusus untuk mengingatkan Bandung Spirit agar bisa dibawa dalam forum, dilanjutkan dalam forum BRICS tersebut,” lanjut Airlangga dalam penjelasannya.
Salah satu fokus pembahasan adalah urgensi menghidupkan kembali multilateralisme yang efektif di tengah perubahan konstelasi geopolitik yang semakin multipolar. Indonesia juga menyuarakan pentingnya peningkatan kerja sama ekonomi antara negara-negara di Global South.
Selain mendorong keadilan dalam sistem global, Indonesia turut menekankan perlunya optimalisasi peran New Development Bank (NDB). Bank ini merupakan lembaga keuangan BRICS yang mendanai proyek-proyek pembangunan berkelanjutan.
Optimalisasi Peran Negara Berkembang
Airlangga menjelaskan bahwa NDB saat ini menangani lebih dari 120 proyek yang mencakup energi bersih, infrastruktur, dan inisiatif keberlanjutan. Total nilai proyek tersebut mencapai sekitar USD 39 miliar.
“Ini kemitraan ekonomi negara berkembang menjadi sangat penting dan diharapkan bahwa pemanfaatan dari New Development Bank bisa ditingkatkan,” terang Airlangga.
Dalam KTT tersebut, Indonesia menyuarakan bahwa penguatan ekonomi antarnegara berkembang harus menjadi prioritas, sebagai respons terhadap ketimpangan global yang masih tinggi.
Kehadiran Presiden Prabowo di forum BRICS menunjukkan bahwa Indonesia tetap aktif mengambil bagian dalam percaturan global dengan posisi independen dan berkomitmen pada perdamaian.
Delegasi Indonesia di forum BRICS juga melakukan dialog bilateral dengan sejumlah negara mitra untuk membahas peluang kerja sama konkret dalam bidang energi terbarukan dan infrastruktur hijau.
Airlangga mengungkapkan bahwa semangat gotong royong negara berkembang merupakan landasan yang terus dijaga oleh Indonesia dalam forum internasional seperti BRICS.
Partisipasi Indonesia dalam forum BRICS tahun ini mencerminkan konsistensi dalam mendukung sistem global yang setara dan menjunjung prinsip non-intervensi.
Kehadiran Indonesia dinilai memperkuat posisi negara-negara di kawasan Global South agar memiliki suara lebih besar dalam kebijakan internasional, terutama yang menyangkut pembangunan dan stabilitas.
Airlangga menekankan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi peserta pasif, tetapi juga aktif memberikan masukan dan inisiatif dalam dialog antarnegara anggota BRICS.
Indonesia berharap keterlibatan BRICS dapat memberikan ruang yang lebih luas bagi negara-negara berkembang untuk menentukan arah kebijakan global yang berkelanjutan.
Penguatan multilateralisme dinilai sangat krusial di tengah fragmentasi geopolitik yang terjadi belakangan ini, termasuk akibat konflik dan proteksionisme ekonomi.
Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia akan terus berperan sebagai jembatan dialog antarnegara dan kawasan dalam rangka membangun perdamaian dan kemitraan global.
Forum BRICS dinilai menjadi platform strategis untuk menyuarakan aspirasi dan kepentingan negara-negara berkembang agar lebih diakomodasi dalam sistem internasional.
Airlangga menyatakan bahwa pendekatan Indonesia tetap konsisten untuk memperjuangkan kesetaraan global melalui dialog yang konstruktif dan kerja sama yang saling menguntungkan.
Sebagai bentuk keberpihakan terhadap perdamaian global, Indonesia menekankan pentingnya multilateralisme sebagai sarana penyelesaian sengketa internasional. Komitmen ini sejalan dengan posisi Indonesia yang selama ini mengedepankan prinsip non-blok dalam politik luar negerinya.
Dorongan reformasi terhadap sistem global, terutama dalam struktur PBB dan lembaga-lembaga keuangan dunia, menjadi langkah strategis untuk memastikan keadilan bagi negara-negara berkembang. Indonesia memandang keterwakilan yang seimbang akan meningkatkan legitimasi keputusan internasional.
Dengan terus memanfaatkan forum seperti BRICS, Indonesia berupaya menciptakan tatanan global yang tidak didominasi oleh kekuatan besar semata. Kolaborasi dan solidaritas negara-negara Global South menjadi kunci untuk mengatasi tantangan bersama.
Pemanfaatan lembaga seperti New Development Bank juga menjadi sarana penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Dana yang dialokasikan untuk proyek hijau dan infrastruktur memperkuat transisi energi dan pembangunan yang ramah lingkungan.
Indonesia mengajak seluruh anggota BRICS untuk menempatkan semangat kolaborasi di atas kepentingan sempit. Hanya dengan komitmen bersama, tatanan global yang adil dan damai dapat terwujud secara nyata.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v