Jakarta, EKOIN.CO – Ancaman kriminalitas jalanan kembali menjadi sorotan warga ibu kota. Kali ini bukan perampokan atau pencurian, melainkan praktik lama yang kerap muncul kembali: penaburan paku di jalanan. Aksi ini ditengarai sebagai modus lama untuk menjebak pengendara, terutama sepeda motor, agar ban mereka bocor dan kemudian menggunakan jasa tambal ban ilegal di sekitar lokasi.
Untuk menghadapi masalah ini, sekelompok relawan yang menamakan diri “Team Saber” (Sapu Bersih) bergerak aktif menyisir ruas-ruas jalan di Jakarta. Mereka menggunakan alat sederhana seperti magnet besar dan sapu modifikasi untuk mengumpulkan paku-paku berbahaya dari jalan raya.
Team Saber melakukan aksi sosial ini hampir setiap malam di sejumlah titik rawan seperti Jl. Gatot Subroto, Jl. Panjang, Jl. Daan Mogot, hingga beberapa area di Jakarta Timur dan Selatan. Kegiatan ini menyita perhatian publik karena dilakukan secara swadaya, tanpa bayaran, dan sepenuhnya demi keselamatan sesama pengguna jalan.
“Kami cuma ingin bantu orang. Jangan sampai ada yang jatuh karena ban bocor gara-gara paku sengaja ditebar orang jahat,” ujar Joko Wibowo, salah satu anggota Team Saber yang sudah lima tahun aktif membersihkan paku dari jalanan.
Kriminalitas penaburan paku disebut aparat sebagai aksi terselubung yang membahayakan. Modus ini biasanya dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab yang juga menjalankan usaha tambal ban. Mereka menebar paku di malam hari atau subuh, lalu menunggu korban di dekat lokasi.
“Ini tindakan kriminal. Tidak hanya merugikan secara materi, tapi juga mengancam nyawa,” kata AKP Andri Kurniawan, Kasatlantas Polres Metro Jakarta Barat.
Polisi juga telah beberapa kali menangkap pelaku penabur paku dan memberikan imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada, terutama saat melintasi jalan sepi atau area rawan.
Aksi relawan Team Saber mendapat respons positif dari masyarakat. Banyak pengendara yang menyatakan rasa terima kasih karena merasa jalanan lebih aman. Beberapa warga bahkan ikut menyumbang alat seperti magnet bekas, pelindung tangan, dan rompi untuk mendukung kegiatan relawan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan menyebut akan berkoordinasi lebih intensif dengan kepolisian untuk memetakan titik rawan penaburan paku.
Aksi Viral dan Sosial Media
Aksi Team Saber mulai viral di media sosial sejak Mei 2025. Video mereka menyapu paku sambil mengenakan rompi kuning dan helm proyek tersebar luas di TikTok dan Instagram, mengundang pujian netizen.
Komentar positif membanjiri unggahan mereka. Banyak pengguna jalan yang merekam aksi para relawan dan membagikannya dengan tagar seperti #BebasPaku, #JakartaAman, dan #RelawanJalanan.
Kegiatan ini menjadi contoh bahwa upaya sederhana bisa berdampak besar. Banyak komunitas pengendara sepeda motor dan mobil mulai menggalang kegiatan serupa di kota-kota lain, seperti Bekasi, Tangerang, dan Depok.
“Kami belajar dari Jakarta. Kalau di sana bisa jalan, kenapa kami enggak coba juga?” ujar Tanto, warga Depok yang memulai gerakan serupa sejak awal Juni 2025.
Berbeda dengan hanya mengeluh di media sosial, Team Saber menunjukkan bahwa tindakan nyata lebih berpengaruh. Mereka mengajak masyarakat untuk terlibat langsung menjaga keamanan jalan, bukan hanya menjadi korban diam.
Mereka juga menyampaikan laporan berkala ke kepolisian setiap menemukan titik yang dianggap rawan penaburan paku.
Meski begitu, kegiatan ini tidak selalu berjalan lancar. Beberapa kali mereka dihadang atau dipelototi oleh pihak-pihak yang diduga terlibat dalam aksi penaburan paku. Namun semangat para relawan tak surut.
“Kadang ada yang marah ke kita, karena mungkin merasa kita ganggu ‘usaha’ mereka. Tapi kami nggak takut. Kami hanya ingin jalan bersih,” ujar Joko.
Harapan untuk Jakarta
Team Saber berharap ke depannya akan ada lebih banyak komunitas yang ikut serta, bahkan dari unsur pemerintah atau dinas-dinas terkait. Tujuan mereka sederhana: menjadikan Jakarta kota yang lebih aman dan nyaman untuk semua pengguna jalan.
Mereka juga berharap ada sistem pelaporan cepat dari warga untuk mendeteksi penaburan paku secara real-time, melalui aplikasi atau layanan masyarakat.
Pemerintah daerah dan kepolisian bisa mendukung gerakan semacam ini secara lebih terstruktur, termasuk dengan menyuplai peralatan dan menyediakan saluran aduan khusus.
Edukasi kepada masyarakat bahwa penaburan paku adalah tindak kriminal juga penting untuk ditegakkan.
Koordinasi antara Dishub, kepolisian, dan komunitas jalanan bisa diperkuat untuk menciptakan sistem pemantauan jalan yang efisien.
Kampanye sosial di media digital dan spanduk jalan perlu digalakkan agar pelaku jera dan publik teredukasi.
Penegakan hukum juga harus tegas agar pelaku penaburan paku diproses secara pidana dan tidak kembali mengulangi aksinya.
Aksi Team Saber menjadi bukti bahwa solidaritas warga bisa membawa dampak nyata. Penurunan angka kecelakaan akibat ban bocor adalah pencapaian sederhana namun penting.
Keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab aparat, melainkan kolaborasi masyarakat.
Dengan semakin luasnya dukungan, Jakarta bisa menjadi kota yang benar-benar bersih dari senjata jalanan tersembunyi seperti paku.
Semoga gerakan ini menular ke seluruh Indonesia, menjadikan jalanan tempat yang aman bagi semua pengendara.
Dari jalanan ibu kota, semangat gotong royong kembali hidup.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di :
https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v