Jakarta, Ekoin.co – Ribuan buruh dari wilayah Jabodetabek mulai memadati pintu utama Gedung DPR RI pada Kamis (28/8/2025). Aksi massa tersebut berlangsung sejak pukul 10.20 WIB. Para peserta yang datang menggunakan pakaian berwarna oranye, hijau, hitam, dan putih-biru membawa bendera dari berbagai serikat pekerja. Kata kunci fokus dalam peristiwa ini adalah demo buruh DPR.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Ribuan Buruh Padati Jalanan Sekitar DPR
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, para buruh datang dari sejumlah daerah penyangga ibu kota, seperti Karawang, Bogor, Bekasi, Depok, dan Tangerang. Massa bergerak dengan tertib menuju Gedung DPR RI, sambil membawa bendera organisasi masing-masing.
Di antara bendera yang terlihat adalah milik Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) serta Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI). Tak hanya itu, bendera Partai Buruh juga banyak dikibarkan oleh peserta aksi.
Kerumunan massa membuat kondisi lalu lintas di Jalan Gatot Subroto menuju arah Slipi ditutup sementara. Kendaraan yang sudah terlanjur melewati kawasan Semanggi dialihkan ke Jalan Gerbang Pemuda arah TVRI.
Selain pengalihan arus, polisi juga melakukan rekayasa lalu lintas di putaran Semanggi. Kendaraan diarahkan ke Bendungan Hilir serta Pejompongan untuk mengurangi kepadatan menuju DPR.
Situasi lalu lintas di tol dalam kota juga mengalami perubahan. Dari arah Cawang menuju Slipi terpantau tersendat akibat konsentrasi massa, sedangkan arah sebaliknya masih berjalan lancar. Tol dalam kota tetap dibuka untuk umum.
Pengamanan Ketat Aparat Gabungan
Kepolisian menyiapkan pengamanan berlapis di sekitar DPR. Flyover Slipi yang berjarak sekitar satu kilometer dari gerbang utama Gedung DPR dijaga ketat oleh empat kendaraan Brimob. Kendaraan taktis itu ditempatkan untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi.
Tercatat sebanyak 4.531 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk menjaga aksi. Angka tersebut terdiri dari 2.174 anggota Polda Metro Jaya dan 1.725 personel pasukan BKO. Unsur pasukan itu meliputi TNI AD, Marinir, Brimob Mabes, Den C, Kodim Jakarta, Kogas Sabhara, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.
Selain itu, sebanyak 632 anggota Polres jajaran juga diturunkan. Mereka tersebar di sejumlah titik strategis, termasuk pintu gerbang Pancasila DPR serta jalur akses menuju Senayan.
Menurut informasi yang diterima, aparat berkomitmen memastikan jalannya aksi tetap kondusif. “Kami fokus menjaga keamanan agar kegiatan penyampaian pendapat berjalan damai,” kata salah seorang pejabat kepolisian yang berada di lokasi.
Sementara itu, Ketua KSPI Said Iqbal menegaskan bahwa massa aksi datang untuk menyuarakan aspirasi, bukan untuk menimbulkan kericuhan. “Aksi ini damai. Buruh datang ke DPR dengan tertib,” ucapnya dalam keterangan.
Massa buruh terus berdatangan hingga siang hari. Konsentrasi tetap terpusat di depan Gedung DPR, dengan barisan pengamanan aparat tetap siaga di sekitar kompleks.
Koordinator lapangan aksi dari BEM SI menyampaikan bahwa kehadiran mahasiswa bersama buruh merupakan bentuk solidaritas untuk memperjuangkan kepentingan publik. “Kami bersama buruh karena isu ini penting untuk rakyat,” ujarnya.
Situasi di lapangan hingga menjelang siang masih terkendali. Aparat menyiagakan barikade kawat berduri di sejumlah titik, namun tidak ada tanda-tanda kericuhan.
Peserta aksi membentuk barisan teratur, sementara orator bergantian menyampaikan tuntutan dari atas mobil komando. Yel-yel massa terdengar di sepanjang jalan depan Gedung DPR.
BACA JUGA : Ade Ary: 120 Pelajar Cegah Ikut Demo Buruh
Keramaian di sekitar lokasi membuat aktivitas masyarakat sedikit terganggu. Namun, arus lalu lintas di jalur alternatif berjalan lancar berkat pengaturan petugas di lapangan.
Hingga berita ini diturunkan, demo buruh DPR masih berlangsung. Tidak ada laporan bentrokan, dan aparat tetap siaga penuh di sekitar gedung.

















