Jakarta,EKOIN.CO- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans menjadi bagian terakhir dari program naturalisasi sebelum dimulainya babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Oktober mendatang. Dua pemain keturunan tersebut diproyeksikan memperkuat Timnas Indonesia dalam perjuangan menuju ajang sepakbola paling bergengsi dunia itu.
Ikuti berita terbaru EKOIN.CO di WA Channel kami
Proses naturalisasi Zijlstra dan Jonathans kini telah memasuki tahap akhir. Setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Paripurna DPR, keduanya semakin dekat untuk resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Selain mereka, masih ada tujuh atlet lain yang sedang menjalani proses serupa.
Erick menyebutkan kehadiran dua pemain ini sangat penting, terutama setelah absennya Ole Romeny yang sebelumnya diandalkan sebagai penyerang. “Ya, ya, Oktober sudah round 4 jadi ini pertebalan kita untuk 2×11 baik di kiper, penyerang, bek, semua mesti ada yang sama kualitasnya. Kita kehilangan penyerang kemarin, Ole [Romeny], jadi kita tambah dua penyerang,” ucap Erick.
Naturalisasi Jadi Penopang Piala Dunia
Babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi titik krusial bagi skuad Garuda. Indonesia ditempatkan satu grup bersama Arab Saudi dan Irak. Untuk memastikan tiket langsung menuju Piala Dunia 2026, Indonesia wajib menempati posisi juara grup.
Namun, jika hanya mampu menjadi runner-up, peluang Timnas belum tertutup. Indonesia masih bisa melanjutkan perjuangan ke babak kelima. Pada fase tersebut, pemenang akan memperoleh tiket playoff antarkonfederasi untuk bersaing dengan wakil zona lain demi lolos ke Piala Dunia.
Strategi memperkuat lini depan lewat naturalisasi diyakini menjadi langkah realistis. Tanpa Romeny, stok penyerang murni di Timnas Indonesia menipis. Kehadiran Zijlstra dan Jonathans diharapkan bisa menutup celah tersebut sekaligus menambah variasi serangan.
PSSI menilai kebutuhan menambah pemain keturunan dengan kualitas setara internasional tidak bisa ditunda. Kompetisi di level Asia semakin ketat, terutama menghadapi tim sekelas Arab Saudi yang dikenal dengan tradisi kuat di sepakbola.
Erick Thohir Pastikan Konsolidasi Tim
Selain lini depan, sektor lain juga menjadi perhatian PSSI. Erick memastikan setiap posisi memiliki kualitas seimbang agar Indonesia bisa bersaing maksimal di kualifikasi. Hal ini penting mengingat jadwal pertandingan yang padat dan tingkat intensitas permainan yang tinggi.
“Semua mesti ada yang sama kualitasnya,” kata Erick. Menurutnya, dengan tambahan pemain naturalisasi, Timnas Indonesia memiliki kedalaman skuad yang lebih baik untuk menghadapi tantangan di babak keempat.
Kehadiran Zijlstra dan Jonathans bukan hanya menambah kekuatan teknis, tetapi juga menjadi simbol keseriusan Indonesia dalam menatap panggung dunia. Erick menegaskan, naturalisasi ini merupakan langkah terakhir sebelum fokus penuh pada persiapan pertandingan.
Proses persiapan tidak hanya soal teknis di lapangan. PSSI juga melakukan koordinasi intensif dengan klub-klub pemilik pemain agar program pemusatan latihan bisa berjalan lancar. Konsistensi dan kekompakan tim akan menjadi faktor penentu di tengah persaingan berat.
Jika berhasil menembus Piala Dunia 2026, Indonesia akan mencatat sejarah sebagai tim Asia Tenggara yang mampu bersaing di level tertinggi setelah penantian panjang. Target besar ini membuat setiap langkah persiapan, termasuk naturalisasi, dianggap vital.
(*)
🔵 Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v