Sanaa, EKOIN.CO – Pemerintah Yaman memperingatkan Israel bahwa semua opsi terbuka untuk merespons agresi yang menghantam pembangkit listrik utama Haziz. Peringatan keras itu disampaikan menyusul pengeboman Israel yang membuat jutaan warga sipil kehilangan akses listrik dan layanan vital. Gabung WA Channel EKOIN di sini.
Pernyataan resmi dilontarkan Menteri Luar Negeri Yaman, Jamal Amer, pada Minggu (17/8/2025). Ia menegaskan bahwa penargetan PLTU Haziz tidak hanya menyerang infrastruktur energi, melainkan juga melumpuhkan fasilitas publik esensial di ibu kota dan wilayah sekitarnya.
Menurut Amer, serangan itu harus dilihat sebagai “eskalasi berbahaya” yang mengancam stabilitas regional dan perdamaian internasional. Ia menambahkan, tindakan Israel tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional serta Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Yaman Tegaskan Opsi Balasan Listrik
Dalam keterangan yang dikutip Al Mayadeen (18/8), Amer menekankan bahwa Yaman tidak akan tinggal diam menghadapi serangan terhadap pembangkit listrik Haziz. Ia menegaskan semua opsi tersedia untuk membalas tindakan militer Israel.
“Agresi Israel terhadap PLTU Haziz merupakan eskalasi berbahaya yang mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan, serta pelanggaran terang-terangan dan berat terhadap prinsip-prinsip hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa,” ujar Amer.
Ia menjelaskan, pengeboman itu mengakibatkan lumpuhnya layanan listrik di ibu kota. Kondisi ini berdampak pada rumah sakit, pompa air, dan fasilitas vital lain yang menopang kehidupan sehari-hari masyarakat sipil.
Dampak paling nyata dirasakan warga Sanaa yang harus menghadapi pemadaman total di tengah situasi konflik. Kehilangan listrik membuat layanan medis darurat terganggu, sementara suplai air bersih pun ikut terhambat.
Peringatan ke PBB Soal Listrik
Selain memperingatkan Israel, pemerintah Yaman juga mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak. Menurut Amer, organisasi internasional memiliki kewajiban menghentikan agresi yang memperburuk krisis kemanusiaan di negaranya.
Yaman menilai penyerangan terhadap pembangkit listrik Haziz bukan hanya serangan militer biasa, tetapi bentuk kejahatan perang yang menyasar kehidupan sipil. “Penargetan fasilitas energi berarti menyerang denyut nadi masyarakat,” ujar Amer.
Seruan Yaman kepada PBB menekankan pentingnya perlindungan infrastruktur sipil dari serangan bersenjata. Pasalnya, dampak yang ditimbulkan sangat luas, mulai dari terganggunya layanan kesehatan, pendidikan, hingga aktivitas ekonomi.
Sejumlah analis menilai serangan ini dapat menjadi titik awal eskalasi lebih besar. Jika Yaman benar-benar melancarkan balasan, konflik regional diperkirakan semakin memanas, melibatkan aktor-aktor lain di kawasan.
Masyarakat internasional kini menunggu langkah resmi Dewan Keamanan PBB, apakah akan mengeluarkan kecaman atau resolusi terkait penyerangan Israel terhadap PLTU Haziz.
Serangan Israel ke PLTU Haziz memicu peringatan keras dari Yaman. Pemerintah di Sanaa menegaskan semua opsi balasan terbuka.
Krisis listrik di ibu kota Yaman menambah penderitaan warga sipil. Rumah sakit dan fasilitas vital kini lumpuh total.
Serangan ini dinilai sebagai pelanggaran hukum internasional yang serius. Yaman menyebutnya sebagai kejahatan perang.
Desakan kepada PBB dan Dewan Keamanan semakin kuat. Yaman menuntut dunia tidak diam melihat penderitaan rakyatnya.
Ke depan, situasi bisa berujung eskalasi lebih luas. Upaya diplomasi harus segera dilakukan untuk mencegah konflik semakin parah. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v