Jakarta, EKOIN.CO – Bank Indonesia (BI) terus memperluas jangkauan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ke berbagai negara. Melalui inisiatif ini, mulai 17 Agustus 2025, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI, masyarakat Indonesia dapat menggunakan QRIS di Jepang. Integrasi ini akan menyatukan sistem QRIS dengan sistem pembayaran digital Jepang, yaitu JPQR.
Pengumuman penting tersebut disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, saat acara pagelaran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) pada Kamis (7/8/2025). Ia menekankan bahwa langkah ini adalah wujud nyata dari semangat kerja sama dan solidaritas antar negara.
“Pada 17 Agustus 2025, kita juga akan memulai implementasi dengan Jepang melalui JPQR, QRIS yang aman dan efisien akan mencerminkan semangat solidaritas yang sudah terjalin dengan Thailand, Malaysia, Singapura, dan ke depan Jepang yang lebih terhubung dan inklusif,” ujar Filianingsih Hendarta.
Filianingsih menambahkan, implementasi QRIS antar negara ini adalah pencapaian signifikan yang tidak hanya memperkuat kerja sama ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan pelaku bisnis di lintas batas. Perluasan ini sebelumnya telah dilakukan di Thailand sejak Agustus 2022, di Malaysia sejak Mei 2023, dan di Singapura sejak November 2023.
“Hal ini tentu saja tidak hanya memperkuat kerja sama ekonomi, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan pelaku bisnis lintas batas,” ungkapnya.
Di sisi lain, QRIS juga dinilai berperan penting dalam membangun ekosistem ekonomi digital yang lebih inklusif, khususnya bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
“Inisiatif ini adalah bukti nyata dari komitmen bersama kita untuk meningkatkan konektivitas keuangan di kawasan,” paparnya.
Duta Besar Thailand, Prapan Disyatat, turut mengutarakan kegembiraannya. Ia berharap penggunaan QRIS akan mendorong transaksi keuangan dan pariwisata antara kedua negara. “Saya harap QRIS akan memudahkan transaksi ekonomi dan juga pariwisata antara kedua negara,” jelas Prapan. Ia juga berharap inisiatif ini dapat dimanfaatkan untuk sektor pendidikan, “ke depan saya harap ini bukan hanya untuk pariwisata namun juga pendidikan karena ini sangat mudah dan berguna,” tambahnya.
Banyak pengguna QRIS yang telah merasakan kemudahannya di luar negeri. Salah satunya Aziza, yang menggunakan QRIS di Malaysia. Ia merasa sangat terbantu, terutama saat tidak membawa uang tunai. “Menggunakan di pasar malam di Malaysia, tidak ada kendala, sangat terbantu, apalagi sudah banyak tenant yang cashless,” tegasnya. Ia berharap QRIS dapat diperluas ke lebih banyak negara, sebab nilai tukar yang pasti dan tidak seperti money changer.
Pengguna lain, Tiara, yang baru kembali dari Thailand, juga mengungkapkan hal serupa. “Sangat terbantu dengan QRIS Antarnegara, apalagi bank-bank di Indonesia, baik bank BUMN maupun swasta sudah siap dan jadi lebih simple,” jelasnya.
Hingga semester I 2025, tercatat 57 juta pengguna dan 39,3 juta merchant yang telah menggunakan QRIS, dengan 93,16% di antaranya adalah UMKM. Transaksi yang tercatat mencapai 6,05 miliar transaksi dengan total nilai Rp 579 triliun.