New York EKOIN.CO – Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, menegaskan bahwa Israel telah melakukan kejahatan perang berlapis di Jalur Gaza. Ia menyebut kondisi yang berlangsung saat ini sebagai tragedi kemanusiaan yang tak bisa lagi diabaikan dunia internasional. Kata kejahatan menjadi sorotan utama dari pernyataannya.
Ikuti berita terbaru lainnya di WA Channel EKOIN
Turk menekankan bahwa penderitaan rakyat Palestina tidak boleh berlanjut tanpa adanya tindakan nyata. “Kejahatan perang di atas kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan di atas kejahatan terhadap kemanusiaan,” tegasnya, Jumat (26/9/2025), dikutip Anadolu Agency.
Kejahatan Perang di Gaza Jadi Sorotan
Dalam pernyataannya, Turk mendesak komunitas internasional segera fokus menghentikan kekerasan, termasuk mengupayakan gencatan senjata dan pembebasan sandera. Ia menilai jalan menuju perdamaian sudah jelas, namun membutuhkan komitmen politik.
“Solusinya jelas: kita membutuhkan gencatan senjata, pembebasan semua sandera, dan jalan menuju perdamaian,” ucapnya.
Sejalan dengan itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa perundingan terbaru dengan Israel dan sejumlah negara Arab menghasilkan kesepakatan penting. “Saya rasa kita sudah mencapai kesepakatan,” kata Trump di Gedung Putih, Jumat kemarin, dikutip Al Arabiya.
Trump optimistis kesepakatan itu akan menghentikan perang di Gaza sekaligus mengembalikan para sandera. Ia menilai perkembangan ini sebagai peluang besar untuk meredakan konflik berkepanjangan.
Diplomasi Regional Menguatkan Tekanan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengonfirmasi bahwa dirinya bersama Trump telah menyepakati langkah-langkah menuju gencatan senjata. Dalam pertemuan di Washington pada Kamis (25/9/2025), Erdogan menilai pembahasan tersebut sebagai kunci mengakhiri penderitaan di Gaza.
“Pertemuan kami sangat penting dalam hal mengemukakan tekad untuk mengakhiri pembantaian di Gaza,” ujar Erdogan dalam keterangan resmi Kantor Kepresidenan Turki.
Menurut Erdogan, formula dua negara tetap menjadi solusi utama untuk perdamaian jangka panjang. Ia menegaskan bahwa kekerasan tidak bisa dibiarkan berlangsung tanpa batas.
Trump sendiri sebelumnya juga menyinggung konflik Gaza saat pidatonya di Majelis Umum PBB. Ia mengaku terlibat intensif dalam upaya mediasi meski menyalahkan Hamas karena menolak sejumlah tawaran perdamaian.
Namun, Hamas membantah klaim tersebut. Dalam pernyataan resminya, mereka menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai penghalang utama kesepakatan. “Hamas tidak pernah menjadi penghalang… penjahat perang Netanyahu adalah satu-satunya pihak yang menghalangi semua upaya,” tegas Hamas.
Di lapangan, situasi semakin memburuk. Israel terus melakukan agresi dengan target menguasai Kota Gaza. Korban jiwa telah menembus lebih dari 68 ribu warga Palestina sejak serangan dimulai pada 7 Oktober 2023.
Laporan terbaru memperlihatkan gelombang pengungsian besar-besaran. Warga Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka sambil berjalan membawa barang seadanya. Pemandangan memilukan ini menjadi bukti nyata beratnya dampak dari kejahatan perang yang terus berlanjut.
Situasi Gaza saat ini semakin membuktikan adanya kejahatan perang berlapis sebagaimana disampaikan oleh PBB. Pernyataan tegas dari Volker Turk memperkuat desakan internasional agar kekerasan segera dihentikan.
Keterlibatan negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat dan Turki, menunjukkan adanya dinamika diplomasi baru. Kesepakatan yang digagas Trump dan Erdogan membuka peluang, meski masih menghadapi tantangan politik.
Hamas dan Israel saling melempar tuduhan terkait kegagalan gencatan senjata. Pertarungan narasi ini kian memperumit penyelesaian konflik di lapangan.
Korban sipil yang terus meningkat menegaskan bahwa beban paling berat ditanggung warga Palestina. Tragedi kemanusiaan ini menjadi perhatian serius dunia.
Masyarakat internasional diharapkan lebih konsisten mendorong tercapainya perdamaian. Tekanan global penting untuk memastikan jalan keluar tidak lagi ditunda. (*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
.