Jakarta EKOIN.CO – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat terjadi penurunan harga pada sejumlah komoditas pangan strategis di tingkat konsumen dan pedagang eceran nasional pada Sabtu pagi, 2 Agustus 2025. Harga bawang merah dan cabai rawit merah menjadi dua dari beberapa bahan pangan yang menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan hari sebelumnya.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Berdasarkan data Panel Harga Bapanas yang dirilis pukul 07.50 WIB di Jakarta, harga bawang merah mencapai Rp46.278 per kilogram, turun dari sebelumnya Rp52.150 per kilogram. Sementara itu, harga cabai rawit merah menurun menjadi Rp49.642 per kilogram dari sebelumnya Rp54.267 per kilogram.
Komoditas lain yang mengalami penurunan mencakup cabai merah keriting yang tercatat Rp40.307 per kilogram, lebih rendah dari sebelumnya Rp43.203 per kilogram. Cabai merah besar juga menurun menjadi Rp38.150 per kilogram, turun dari harga sebelumnya Rp44.293 per kilogram.
Harga beras bervariasi di pasar nasional
Harga beras mengalami pergerakan berbeda-beda tergantung pada jenisnya. Beras premium naik tipis ke Rp16.309 per kilogram dari sebelumnya Rp16.182 per kilogram. Sebaliknya, beras medium turun ke Rp14.340 per kilogram dari Rp14.434 per kilogram. Adapun beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) tercatat naik menjadi Rp12.606 per kilogram dari sebelumnya Rp12.601 per kilogram.
Komoditas jagung di tingkat peternak turut mencatat penurunan harga tipis menjadi Rp5.605 per kilogram dibandingkan harga sebelumnya Rp6.286 per kilogram. Sedangkan kedelai biji kering impor terpantau turun menjadi Rp10.793 per kilogram dari Rp10.814 per kilogram.
Harga bawang putih bonggol turut mengalami penurunan ke Rp38.274 per kilogram dari sebelumnya Rp38.693 per kilogram. Selain itu, komoditas daging sapi murni juga menurun menjadi Rp131.612 per kilogram dari Rp134.823 per kilogram.
Minyak goreng dan tepung terigu mengalami penurunan
Minyak goreng dalam berbagai kemasan juga mengalami penurunan harga. Minyak goreng kemasan tercatat Rp20.359 per liter dari sebelumnya Rp20.883 per liter. Minyak goreng curah turun ke Rp17.135 per liter dari Rp17.505 per liter, sementara Minyakita dijual seharga Rp17.277 per liter dari sebelumnya Rp17.842 per liter.
Tepung terigu dalam bentuk curah tercatat turun menjadi Rp9.495 per kilogram dari sebelumnya Rp9.763 per kilogram. Sedangkan tepung terigu kemasan menurun ke Rp12.883 per kilogram dari Rp12.959 per kilogram.
Daging ayam ras naik menjadi Rp35.894 per kilogram dibandingkan sebelumnya Rp35.279 per kilogram. Sebaliknya, telur ayam ras mengalami sedikit penurunan menjadi Rp29.537 per kilogram dari Rp29.607 per kilogram.
Komoditas gula konsumsi sedikit meningkat menjadi Rp18.261 per kilogram dari sebelumnya Rp18.254 per kilogram. Adapun garam konsumsi menurun menjadi Rp11.376 per kilogram dari Rp11.581 per kilogram.
Harga ikan kembung tercatat Rp41.421 per kilogram, turun tipis dari sebelumnya Rp41.445 per kilogram. Sedangkan ikan tongkol naik menjadi Rp34.438 per kilogram dari sebelumnya Rp34.398 per kilogram. Ikan bandeng mengalami kenaikan menjadi Rp34.692 per kilogram dari sebelumnya Rp34.393 per kilogram.
Daging kerbau beku impor turun menjadi Rp99.286 per kilogram dari sebelumnya Rp104.979 per kilogram. Sementara daging kerbau segar lokal juga mengalami penurunan menjadi Rp140.000 per kilogram dari sebelumnya Rp141.744 per kilogram.
Pergerakan harga komoditas tersebut menunjukkan dinamika yang berbeda antar produk. Faktor distribusi, musim panen, dan permintaan konsumen menjadi variabel yang turut mempengaruhi harga-harga tersebut.
Penurunan harga sejumlah komoditas pangan ini menjadi perhatian penting dalam menjaga daya beli masyarakat serta kestabilan inflasi. Pemerintah melalui Bapanas terus melakukan pemantauan harga secara nasional agar tetap dalam kondisi terkendali.
Pewarta Muhammad Harianto menyampaikan bahwa fluktuasi harga ini bersumber dari laporan real-time Panel Harga Bapanas yang diperbaharui setiap hari sebagai acuan harga konsumen. Editor Kelik Dewanto memastikan penyajian data ini akurat dan relevan.
Secara umum, stabilisasi harga pangan nasional menjadi bagian penting dalam upaya menjaga kesejahteraan masyarakat. Data harga harian ini juga bermanfaat bagi pelaku usaha dan konsumen untuk pengambilan keputusan ekonomi yang tepat.
dari dinamika harga pangan nasional saat ini menunjukkan bahwa sebagian besar komoditas strategis mengalami penurunan harga. Penurunan ini memberikan ruang penghematan bagi konsumen rumah tangga, terutama menjelang pekan baru distribusi.
Adapun beberapa komoditas seperti daging ayam ras dan ikan bandeng yang mengalami kenaikan, menunjukkan adanya variasi tren harga berdasarkan jenis komoditas dan faktor lokal lainnya. Konsumen diharapkan tetap cermat dalam memilih dan menyesuaikan pola belanja.
Pemerintah diharapkan terus menjaga pasokan dan distribusi bahan pangan agar tidak terjadi lonjakan harga mendadak yang merugikan masyarakat. Selain itu, transparansi data harga sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap kebijakan pangan nasional.
Upaya penyesuaian harga ini juga harus diikuti oleh peningkatan kualitas pelayanan distribusi dan logistik agar harga terjangkau tidak hanya di pusat kota, tetapi juga di daerah terpencil. Pemerataan harga menjadi bagian dari ketahanan pangan nasional.
Penguatan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha pangan dapat mempercepat stabilisasi harga serta mendorong produktivitas nasional di sektor pertanian dan peternakan yang berkelanjutan. (*)


























