Jakarta, EKOIN.CO – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Erick Thohir, kembali menegaskan komitmennya untuk melakukan Transformasi Olahraga Nasional dan pembangunan karakter pemuda secara menyeluruh. Inisiatif strategis ini merupakan bagian integral dari visi besar pemerintah untuk mempersiapkan Indonesia menuju masa keemasan. Penekanan pada sektor olahraga dan pemuda ini diharapkan mampu mencetak generasi yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga bermental baja.
Komitmen tersebut disampaikan Menpora Erick Thohir saat ia menjadi narasumber dalam sebuah diskusi yang diadakan oleh Republika di lingkungan Kemenpora, Jakarta, pada Senin (22/9). Dalam paparannya, ia menggarisbawahi perlunya perubahan mendasar dalam tata kelola dan budaya kerja kementerian, serta bagaimana hal itu akan memengaruhi ekosistem olahraga secara nasional.
Baca juga : Sertijab Menpora: Erick Thohir Janji Lanjutkan Program Pendahulu
Guna mencapai tujuan mulia ini, Menpora Erick menekankan pentingnya konsolidasi internal dan koordinasi lintas sektor yang efektif. Ia menyadari bahwa ambisi untuk melakukan Transformasi Olahraga Nasional membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, tidak terkecuali para pendahulunya di Kemenpora.
“Saya ingin memastikan agar semua program kerja ke depan bisa berjalan dengan baik,” ujar Menpora Erick. Kualitas pelaksanaan program menjadi tolok ukur utama keberhasilan, sehingga upaya konsolidasi menjadi langkah awal yang tak terhindarkan.
Lebih lanjut, Menpora Erick Thohir menyampaikan upayanya untuk mengumpulkan berbagai pihak, termasuk para mantan Menpora. Proses ini dilakukan untuk melakukan kajian mendalam dan evaluasi terhadap kebijakan yang telah dirancang sebelumnya. Tujuannya adalah memastikan kontinuitas dan keberlanjutan program, sehingga fondasi yang dibangun menjadi semakin kokoh.
“Saya terus melakukan konsolidasi, sehingga nantinya tidak ada lagi kebijakan yang berubah setiap kali ada pergantian menteri,” sebut Menpora Erick. Pernyataan ini menunjukkan fokusnya untuk menciptakan roadmap jangka panjang yang stabil hingga tahun 2045, bebas dari intervensi politik atau perubahan visi pribadi.
Membentuk Karakter dan Peningkatan SDM Kemenpora
Selain roadmap olahraga, Menpora Erick Thohir juga menegaskan kembali pentingnya pembangunan karakter generasi muda. Menurutnya, olahraga memiliki fungsi ganda; tidak hanya sebagai alat untuk mencapai prestasi di kancah internasional, tetapi juga sebagai sarana efektif untuk membentuk mentalitas dan karakter bangsa yang kuat.
Menpora Erick ingin menanamkan budaya keberanian dan pantang menyerah kepada generasi muda. “Saya ingin mendorong anak muda untuk berani bermimpi dan menunjukkan karakter mereka. Jangan sampai kita kalah sebelum bertanding. Olahraga itu mencerminkan kedigdayaan bangsa,” tegasnya. Mentalitas yang kuat, menurutnya, adalah cerminan dari martabat suatu negara.
Menpora Erick Thohir juga mengingatkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter dan empati sejak dini. Ia menyebutkan organisasi seperti Pramuka dan Palang Merah Remaja sebagai sarana vital untuk menumbuhkan nilai-nilai kepemimpinan dan sosial di kalangan pemuda.
Di internal kementerian, Menpora Erick Thohir memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Kemenpora. Ia mengajak seluruh jajarannya untuk melakukan introspeksi diri dan berupaya bertemu langsung dengan para pegawai di berbagai tingkatan. Langkah ini bertujuan untuk memahami dan meningkatkan kapabilitas mereka.
“Saya ingin Kemenpora ini menjadi lebih baik dari dalam, dengan cara memperhatikan dan meningkatkan kualitas SDM di tingkat kementerian,” lanjut Menpora Erick. Peningkatan kualitas internal ini dianggap sebagai prasyarat mutlak sebelum Kemenpora dapat memimpin Transformasi Olahraga Nasional secara efektif.
Olahraga Modern dan Tujuan Jangka Panjang
Menpora Erick Thohir juga mengungkapkan rencana strategis untuk memasyarakatkan olahraga dengan cara-cara yang relevan dan mengikuti perkembangan zaman. Ia menyadari bahwa metode pemasyarakatan olahraga harus beradaptasi agar dapat menjangkau generasi muda secara efektif.
Ia memberikan perbandingan, di mana jika dulu olahraga populer dilakukan melalui kegiatan senam sehat terpusat, saat ini bisa dilakukan melalui acara-acara yang lebih modern dan inklusif. “Misalnya, jika dulu olahraga populer dilakukan melalui kegiatan senam sehat, saat ini bisa melalui acara seperti Car Free Day yang diadakan di berbagai kota dan kabupaten,” jelas Menpora Erick. Diversifikasi metode ini diharapkan mampu menarik partisipasi masyarakat yang lebih luas.
Menariknya, Menpora Erick Thohir menambahkan bahwa olahraga tidak hanya memiliki fungsi untuk meningkatkan kebugaran fisik semata, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental masyarakat. Ia memandang olahraga sebagai katup pengaman sosial di tengah tekanan kehidupan modern.
“Olahraga menjadi saluran penting untuk mengatasi masalah mental health di masyarakat,” tuturnya. Pandangan ini menunjukkan bahwa Transformasi Olahraga Nasional yang diusungnya tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga menyentuh aspek psikologis dan sosial.
Mengenai persiapan olahraga Indonesia ke depan, Menpora Erick mengungkapkan bahwa penataan jadwal olahraga akan disesuaikan dengan tujuan besar, seperti Olimpiade. Fokus pada kelompok umur juga menjadi hal yang krusial, dengan harapan bisa melahirkan regenerasi atlet yang lebih baik dan berkelanjutan. Penataan ini memastikan bahwa puncak performa atlet tercapai pada event yang paling strategis.
Terakhir, Menpora Erick Thohir menekankan perlunya pembangunan pusat pelatihan yang berkualitas sebagai bagian penting dari Transformasi Olahraga Nasional. Ia mencontohkan negara-negara berkembang lain yang telah sukses membangun fasilitas pelatihan yang luar biasa sebagai kunci keberhasilan mereka di kancah global. “Pusat pelatihan ini penting, karena kita harus meniru negara-negara berkembang yang memiliki fasilitas pelatihan luar biasa,” pungkas Menpora Erick. Pembangunan fasilitas berstandar internasional akan menjadi modal bagi atlet muda Indonesia.
Komitmen Menpora Erick Thohir terhadap Transformasi Olahraga Nasional dan pembangunan karakter pemuda menunjukkan pendekatan yang holistik dan visioner. Langkah awal konsolidasi roadmap dengan para mantan Menpora adalah kebijakan yang tepat untuk memastikan program Kemenpora memiliki keberlanjutan hingga 2045. Penting bagi kementerian untuk segera menindaklanjuti rencana pembangunan pusat pelatihan berstandar internasional dan memastikan alokasi anggaran yang efisien melalui sinergi lintas sektor.
Selain itu, fokus pada peningkatan kualitas SDM internal Kemenpora harus menjadi prioritas yang berkelanjutan, karena aparatur sipil negara yang kompeten adalah kunci keberhasilan implementasi program. Program pemasyarakatan olahraga modern, terutama yang bertujuan mengatasi mental health, perlu segera diimplementasikan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah di berbagai kota dan kabupaten. Transformasi Olahraga Nasional ini akan berhasil jika didukung oleh roadmap yang kokoh, SDM yang unggul, dan fasilitas yang memadai.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v



























