Yogyakarta EKOIN.CO – Budidaya semangka dari biji menjadi pilihan menarik bagi banyak petani maupun pekebun rumahan karena tanaman ini dapat tumbuh dengan mudah dan memberikan hasil panen yang manis dalam waktu relatif singkat. Proses penanaman yang tepat sejak awal menjadi kunci keberhasilan dalam memperoleh buah semangka berkualitas tinggi.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Meskipun semangka dapat ditanam dari bibit yang telah tumbuh, sebagian besar katalog benih merekomendasikan untuk menanam semangka langsung dari biji. Alasannya, semangka memiliki akar yang sensitif dan tidak menyukai gangguan pada sistem akarnya, sehingga penanaman langsung lebih disarankan.
Waktu dan Teknik Menanam Biji Semangka
Penanaman biji semangka sebaiknya dilakukan saat suhu tanah telah mencapai 18°C atau lebih. Suhu ini penting agar benih dapat berkecambah dan tumbuh optimal. Jika ingin memperpanjang masa tanam, petani di daerah beriklim dingin dapat menyemai biji di dalam ruangan sebelum akhirnya dipindahkan ke luar ruangan setelah suhu stabil.
Dalam hal media tanam, benih semangka dapat ditanam di bedeng kebun maupun pot. Pot yang digunakan sebaiknya memiliki ukuran minimal 22 liter dan memiliki sistem drainase yang baik. Bagi yang menanam semangka di pot, disarankan memilih varietas semangka mini atau tipe semak yang tidak memerlukan ruang tumbuh luas.
Untuk membantu tanaman semangka tumbuh rapi dan terkontrol, penggunaan teralis kecil dapat menjadi solusi. Teralis akan membantu sulur semangka tumbuh ke atas sehingga lebih mudah diatur, terutama saat ditanam di lahan terbatas.
Persiapan Tanah dan Pemupukan
Langkah awal menanam semangka dari biji dimulai dengan menyiapkan tanah yang kaya nutrisi, memiliki drainase baik, serta mendapatkan paparan sinar matahari penuh. Semangka tumbuh optimal di tanah yang sedikit asam dan kaya bahan organik.
Sebelum menanam, tanah perlu diperkaya dengan kompos atau pupuk kandang. Sebaiknya tambahkan lapisan kompos setebal 2,5 hingga 7,5 cm di permukaan tanah lalu campurkan ke dalam lapisan tanah bagian atas sedalam 15 cm. Hal ini bertujuan memberikan nutrisi yang cukup sejak awal pertumbuhan tanaman.
Jika penanaman dilakukan di dalam pot, media tanam juga harus mengandung kompos atau pupuk kandang cacing agar tanaman mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan akar dan daun.
Setelah tanah siap, dibuat gundukan atau bedengan setinggi sekitar 10 cm untuk menanam biji. Gundukan ini membantu memperbaiki drainase dan menjaga suhu tanah tetap hangat, mempercepat proses perkecambahan benih.
Alternatif lain yang bisa digunakan adalah menambahkan plastik hitam di atas bedeng tanam. Plastik ini berfungsi menjaga kelembapan, menghangatkan tanah, serta menekan pertumbuhan gulma di sekitar tanaman.
Benih semangka ditanam di atas gundukan, biasanya dengan kedalaman 2,5 cm dan jarak tanam sekitar 90 cm antar tanaman. Setelah ditanam, biji disiram secara perlahan untuk menjaga kelembapan tanah tanpa membuatnya tergenang.
Benih akan mulai berkecambah dalam waktu 7 hingga 10 hari, tergantung pada suhu tanah dan kelembapan. Setelah muncul tunas, tanaman perlu dirawat dengan penyiraman teratur dan pemupukan tambahan sesuai kebutuhan.
Pemeliharaan rutin termasuk penyiangan gulma dan pemeriksaan terhadap hama atau penyakit. Semangka cukup rentan terhadap beberapa hama seperti kutu daun dan lalat buah, sehingga pemantauan rutin diperlukan.
Panen dapat dilakukan dalam waktu 70 hingga 100 hari setelah tanam. Tanda semangka siap panen antara lain batang yang menempel pada buah mulai mengering dan warna kulit bagian bawah berubah menjadi kuning.
Jika dikelola dengan baik, satu tanaman semangka bisa menghasilkan 2 hingga 4 buah yang manis dan berair. Setelah panen, tanah perlu dipulihkan kembali dengan menambahkan kompos agar siap untuk musim tanam berikutnya.
Budidaya semangka dari biji juga memberikan keuntungan bagi para petani kecil karena biaya benih relatif terjangkau dan teknik penanamannya sederhana. Tanaman ini juga cocok untuk diversifikasi usaha pertanian rumahan.
Sebagai , menanam semangka dari biji memerlukan persiapan lahan yang baik, suhu yang tepat, dan pemeliharaan rutin. Dengan kondisi lingkungan yang mendukung dan perawatan optimal, semangka bisa tumbuh subur dan menghasilkan buah berkualitas tinggi.
Secara umum, penanaman semangka dari biji tidak memerlukan peralatan mahal atau teknik yang rumit. Yang terpenting adalah memperhatikan waktu tanam dan kesiapan media tanam agar benih dapat tumbuh sempurna.
bagi pemula adalah memulai dengan varietas semangka kecil yang mudah dikelola dan cocok ditanam di pot. Selain lebih mudah dikontrol, varietas ini juga lebih cepat panen dan cocok untuk konsumsi rumah tangga.
Pemanfaatan teknologi sederhana seperti teralis dan plastik hitam dapat meningkatkan hasil panen serta menghemat tenaga dalam pemeliharaan. Dengan begitu, budidaya semangka menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.
Langkah penting lainnya adalah menjaga rotasi tanaman agar kesuburan tanah tetap terjaga dan risiko penyakit tanaman berkurang. Praktik pertanian berkelanjutan akan mendukung hasil panen dalam jangka panjang. (*)


























