Jakarta EKOIN.CO – Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan Indonesia untuk rakyat Palestina, khususnya sepuluh ribu ton beras, diharapkan dikirim melalui jalur darat. Hal itu disampaikan Sugiono dalam konferensi pers usai pertemuan bilateral dengan Menlu Belarus, Maxim Ryzhenkov, di Jakarta pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
Sugiono menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi rakyat Gaza yang kian memprihatinkan akibat blokade berkepanjangan dan agresi militer Israel. Ia menolak opsi pengiriman bantuan melalui udara (airdrop), karena dianggap berisiko tinggi dan berpotensi membahayakan keselamatan warga sipil yang sedang terdesak kebutuhan pangan.
Menurut Sugiono, mekanisme airdrop menyimpan banyak kendala teknis dan tidak menjamin distribusi bantuan yang merata dan aman. “Semoga tidak di-airdrop. Kami berharap jalur bantuan kemanusiaan segera dibuka. Kami paham airdrop risikonya besar,” kata Sugiono kepada awak media.
Dia menambahkan, Israel harus membuka akses bantuan kemanusiaan seluas-luasnya ke Jalur Gaza agar penderitaan warga tidak semakin parah. Ia juga menyoroti penggunaan kelaparan sebagai senjata dalam konflik, yang menurutnya tidak berperikemanusiaan. “Yang jadi korban adalah anak-anak dan bayi-bayi,” ujarnya.
Sugiono: Blokade Harus Segera Diakhiri
Sugiono menyerukan kepada komunitas internasional agar menekan Israel menghentikan blokade total terhadap Gaza. Ia menekankan pentingnya penghormatan terhadap hukum kemanusiaan internasional yang menjamin perlindungan warga sipil dalam situasi konflik bersenjata.
Dalam pertemuan dengan Menlu Belarus, Sugiono juga menyampaikan solidaritas Indonesia kepada rakyat Palestina dan menyerukan kolaborasi global dalam mendorong penghentian kekerasan serta pembukaan jalur bantuan. Belarus, menurut Sugiono, mendukung inisiatif Indonesia dalam mendesak penghentian blokade.
Lebih lanjut, Sugiono mengonfirmasi bahwa sepuluh ribu ton beras bantuan Indonesia sedang dalam tahap akhir persiapan dan segera diberangkatkan menuju Gaza. Bantuan tersebut bertujuan untuk meredam krisis kelaparan akut yang melanda wilayah itu sejak eskalasi konflik terjadi.
Sugiono menggarisbawahi bahwa proses pengiriman bantuan harus menjunjung prinsip kemanusiaan dan keselamatan penerima bantuan. Ia menegaskan, airdrop hanya akan menjadi opsi terakhir jika jalur darat benar-benar tidak dapat dibuka.
Aksi Bela Palestina Ditegaskan Komitmen Pemerintah
Dalam orasinya saat Aksi Bela Palestina di Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada Ahad, 3 Agustus 2025, Sugiono menegaskan kembali komitmen pemerintah Indonesia dalam membela hak-hak rakyat Palestina. Ia menyebut bantuan beras tersebut sebagai bukti konkret dukungan Indonesia terhadap perjuangan Palestina.
Ribuan masyarakat turut hadir dalam aksi damai tersebut, menyuarakan keprihatinan atas penderitaan warga Gaza dan menuntut dunia internasional bertindak. Sugiono, dalam kesempatan itu, menyerukan dukungan penuh terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan dan penghentian kekerasan oleh Israel.
Dia juga meminta agar gambar-gambar tragis yang tersebar di media menjadi pengingat bagi masyarakat global tentang urgensi penghentian konflik dan pentingnya solidaritas lintas negara. Menurutnya, penderitaan warga Gaza bukan lagi isu regional, melainkan tragedi kemanusiaan dunia.
Sugiono mengatakan, Indonesia akan terus memantau perkembangan situasi di Gaza dan akan berkoordinasi dengan mitra internasional untuk memastikan bantuan tersalurkan secara aman. Ia menegaskan, pengiriman bantuan bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga bentuk diplomasi kemanusiaan.
Pemerintah Indonesia, tambah Sugiono, siap menambah jumlah bantuan jika diperlukan dan berharap seluruh bantuan dari berbagai negara bisa masuk ke Gaza tanpa hambatan dari otoritas Israel. Ia juga meminta dukungan masyarakat Indonesia untuk terus menyuarakan kepedulian.
Sugiono menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh pihak menjaga perdamaian dan memastikan bahwa tragedi kelaparan akibat blokade tidak lagi terjadi di masa mendatang. Ia juga mengingatkan pentingnya kerja sama global untuk menciptakan keadilan dan keamanan di kawasan Timur Tengah.
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, menyatakan akan terus berupaya membuka jalur diplomatik demi membuka akses kemanusiaan ke Gaza. Sugiono menegaskan bahwa misi ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina.
Sebagai bagian dari langkah konkret, pengiriman beras akan dilakukan dalam koordinasi dengan lembaga-lembaga kemanusiaan internasional yang memiliki akses di Gaza. Sugiono berharap logistik bantuan bisa segera mencapai masyarakat terdampak, terutama anak-anak dan perempuan.
Komitmen pemerintah Indonesia dalam hal ini juga didukung oleh berbagai organisasi kemasyarakatan yang telah memberikan donasi dan bantuan logistik tambahan. Sugiono mengapresiasi solidaritas masyarakat Indonesia yang terus mendukung perjuangan kemanusiaan di Palestina.
Dalam waktu dekat, Sugiono menyatakan akan melaporkan perkembangan pengiriman bantuan ini kepada Presiden RI, sekaligus melibatkan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan seluruh proses berjalan lancar dan sesuai ketentuan.
Sebagai pemerintah Indonesia menegaskan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan harus dilakukan secara aman, efektif, dan menghormati prinsip kemanusiaan universal. Sugiono meminta komunitas internasional untuk tidak diam menghadapi krisis kemanusiaan di Gaza.
Indonesia percaya bahwa melalui kerja sama internasional, penderitaan rakyat Gaza dapat dikurangi. Sugiono berharap jalur bantuan darat dapat segera dibuka agar bantuan pangan segera sampai pada mereka yang membutuhkan.
Aksi solidaritas seperti Aksi Bela Palestina dinilai penting untuk menjaga kesadaran publik akan situasi di Gaza dan memperkuat dukungan terhadap rakyat Palestina. Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk terus memberikan bantuan moral dan materiil sesuai kemampuan.
Langkah Indonesia ini merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan yang lebih luas, sekaligus upaya menjaga posisi Indonesia sebagai negara yang aktif membela keadilan dan perdamaian global. Sugiono berharap bantuan ini menjadi inspirasi bagi negara lain.
Dengan langkah konkret pengiriman beras, Indonesia menunjukkan komitmen aktif dalam membantu meringankan penderitaan warga Gaza. Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak agar bantuan tersampaikan tanpa hambatan yang berarti. (*)