Jakarta, EKOIN.CO – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memperkuat daya tariknya bagi pemegang simpanan valas Dolar Amerika (USD) dengan menaikkan suku bunga deposito valas (USD) menjadi 4% per tahun. Langkah ini diharapkan dapat menjadi daya tarik baru bagi investor ritel maupun institusi, baik domestik maupun internasional. Kebijakan ini diambil di tengah kondisi pasar global yang masih diliputi ketidakpastian, di mana investor tengah mencari instrumen simpanan dengan imbal hasil kompetitif.
Menurut Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, kebijakan tersebut tidak hanya memberikan alternatif diversifikasi portofolio bagi investor domestik dan asing. Keputusan ini juga mempertegas posisi BRI sebagai bank yang memiliki fundamental kuat dan likuiditas sta bil. Beliau menjelaskan, “Dengan tingkat bunga yang lebih menarik, BRI membuka peluang bagi investor untuk memperoleh imbal hasil optimal sembari mengakses stabilitas sistem keuangan Indonesia yang terus berkembang.”
Baca juga : Inovasi BRImo, Kini Bayar QRIS Kartu Kredit BRI Lebih Fleksibel
Hery menambahkan, kenaikan suku bunga deposito valas merupakan respons BRI terhadap dinamika pasar global. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperluas basis dana valuta asing. Menurutnya, peningkatan suku bunga deposito valas adalah salah satu upaya BRI dalam memberikan nilai tambah bagi nasabah, sekaligus memperkuat likuiditas perseroan dalam denominasi mata uang asing. Hal ini menunjukkan bahwa BRI tidak hanya berfokus pada pertumbuhan, tetapi juga pada stabilitas.
Dengan bunga yang kompetitif, BRI optimistis produk simpanan valas akan semakin diminati oleh nasabah individu maupun institusi. Terlebih, perseroan terus meningkatkan kemudahan layanan melalui kanal digital, seperti BRImo dan QLola. Melalui platform ini, pembukaan maupun pengelolaan deposito dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Kemudahan ini menjadi faktor penting yang mendorong nasabah untuk memilih BRI sebagai mitra finansial.
Strategi Perluasan Basis Nasabah dan Likuiditas
Kebijakan ini sejalan dengan transformasi BRI sebagai bank universal yang tidak hanya berfokus pada pembiayaan UMKM. BRI kini juga berupaya memperkuat segmen wholesale, treasury, dan layanan berbasis valas. Langkah strategis ini menunjukkan bahwa BRI bertekad untuk menjadi pemain utama di semua segmen pasar.
Hery Gunardi menekankan bahwa dengan suku bunga deposito valas yang semakin menarik, BRI berharap dapat memberikan pilihan terbaik bagi nasabah yang ingin menjaga asetnya dalam mata uang asing. Kebijakan ini sekaligus mendukung strategi BRI dalam memperluas basis dana dan menjaga stabilitas likuiditas. Komitmen ini mencerminkan visi BRI untuk terus tumbuh dan berinovasi.
Peningkatan suku bunga deposito valas ini menunjukkan fleksibilitas BRI dalam merespons kondisi pasar. Hal ini juga menjadi sinyal positif bagi investor, baik di dalam maupun luar negeri. Investor akan melihat BRI sebagai bank yang proaktif dalam memberikan solusi keuangan yang relevan.
Selain itu, dengan menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi, BRI juga berperan aktif dalam mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah. Masuknya dana valas ke dalam negeri akan memperkuat cadangan devisa dan mengurangi tekanan pada nilai mata uang lokal. Ini adalah kontribusi nyata BRI terhadap kesehatan ekonomi nasional.
BRI juga memanfaatkan teknologi digitalnya untuk mendukung layanan ini. Melalui BRImo dan QLola, nasabah dapat dengan mudah memantau dan mengelola deposito valas mereka. Hal ini menghilangkan hambatan geografis dan waktu, sehingga nasabah dapat bertransaksi kapan saja dan di mana saja.
Layanan digital ini juga memberikan keamanan dan transparansi yang lebih baik. Nasabah dapat mengakses informasi saldo dan riwayat transaksi secara real-time, sehingga mereka memiliki kontrol penuh atas investasi mereka.
Dampak Positif dan Prospek ke Depan
Kenaikan suku bunga deposito valas ini diharapkan akan menarik lebih banyak dana dari para investor yang mencari safe haven di tengah gejolak pasar. Emas dan dolar AS sering dianggap sebagai aset yang aman. Dengan menawarkan imbal hasil kompetitif, BRI memberikan alternatif menarik bagi para investor.
Langkah ini juga akan memperkuat posisi BRI di pasar internasional. Dengan menawarkan produk yang setara atau bahkan lebih baik dari produk serupa di luar negeri, BRI akan menarik minat investor asing untuk menempatkan dana mereka di Indonesia. Hal ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Secara keseluruhan, keputusan BRI untuk menaikkan suku bunga deposito valas adalah langkah strategis yang menguntungkan semua pihak. Bagi nasabah, ini adalah kesempatan untuk mengoptimalkan imbal hasil dari dana valas mereka. Bagi BRI, ini adalah cara untuk memperkuat likuiditas dan memperluas basis nasabah. Sementara itu, bagi perekonomian nasional, ini adalah dukungan untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan menarik investasi.
Kebijakan ini juga mencerminkan visi BRI untuk menjadi bank universal yang modern dan adaptif. Dengan terus berinovasi dan merespons kebutuhan pasar, BRI berada di jalur yang tepat untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu bank terdepan di Indonesia.
Melalui sinergi antara produk yang kompetitif, layanan digital yang kuat, dan komitmen pada stabilitas, BRI menunjukkan bahwa mereka adalah mitra yang terpercaya bagi semua segmen nasabah.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v
