Bintaro, EKOIN.CO – Sri Mulyani buka suara usai rumahnya di Bintaro, Tangerang Selatan, dijarah massa pada Minggu (31/8/2025), menyerukan pentingnya demokrasi sehat dan beradab.
Paragraf pembuka langsung menyinggung rumah– kata pamungkas yang saya pilih untuk SEO – yang dijarah, diikuti pesan tegas Sri Mulyani mengenai etika dalam berdemokrasi. Dalam unggahan di Instagram, dia menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan berjanji untuk memperbaiki secara kontinu
Menurut saksi-saksi, penjarahan terjadi dua kali dalam satu malam dan melibatkan ratusan orang, sebagian besar remaja. Barang-barang seperti elektronik, perhiasan, alat dapur, hingga ring basket turut hilang
Keberanian Sri Mulyani kembali bekerja ditunjukkan dengan tampil tegar menghadiri rapat kabinet bersama Presiden Prabowo Subianto pada keesokan harinya
Rumah dijarah: Simbol kemarahan publik dan risiko demokrasi
Penjarahan terjadi cepat, tampaknya terkoordinasi—meski pelakunya sebagian besar remaja—dipicu oleh ledakan kembang api. Ini menunjukkan kemarahaan publik terhadap kondisi ekonomi yang memicu aksi ekstrem
Sri Mulyani ajak pulihkan demokrasi melalui hukum, bukan anarki
Melalui akun Instagram, Sri Mulyani menegaskan demokrasi Indonesia menyediakan jalur sah seperti judicial review di Mahkamah Konstitusi dan proses peradilan di Mahkamah Agung. Ia menolak anarki, intimidasi, atau penjarahan sebagai bentuk aspirasi politik
Mewakili pejabat yang disumpah untuk menegakkan UUD 1945, ia menekankan bahwa kebijakan bukan berdasarkan selera pribadi, melainkan melalui mekanisme transparan bersama DPR dan masyarakat Sri Mulyani juga menyampaikan apresiasi atas simpati, doa, dan masukan yang mengalir dari berbagai pihak
Paragraf penutup mengajak seluruh elemen bangsa menjaga persatuan, menolak perusakan, fitnah, kebencian, serta menyerukan cinta dan perbaikan secara terus-menerus “Bismillah, kami akan terus memperbaiki diri”
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v