Jakarta EKOIN.CO – Presiden Prabowo resmi menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati pada Senin (8/9/2025). Reshuffle ini diumumkan di Istana Negara, menyusul meningkatnya tekanan publik terkait kebijakan pajak.
Ikuti berita ekonomi terbaru di WA Channel EKOIN
Keputusan pergantian menteri tersebut datang setelah dua minggu aksi protes nasional menuntut sistem perpajakan yang lebih adil. Demonstrasi meluas ke berbagai daerah, bahkan menimbulkan kerusuhan yang sempat menyasar kediaman pribadi Sri Mulyani.
Reshuffle dan protes pajak
Dalam keterangannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa pergantian menteri merupakan langkah strategis untuk merespons keresahan masyarakat. “Negara membutuhkan stabilitas fiskal, dan itu hanya bisa terwujud bila ada kepercayaan dari rakyat,” ujarnya.
Purbaya Yudhi Sadewa bukan sosok baru di dunia keuangan. Sejak 2020, ia menjabat sebagai Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Latar belakang akademisnya di bidang ekonomi serta pengalaman panjang di sektor publik membuatnya dianggap mumpuni untuk memimpin kementerian.
Kondisi politik dan ekonomi nasional belakangan ini cukup menegangkan. Demonstrasi yang menuntut perubahan sistem pajak berlangsung terus-menerus, disertai bentrokan di sejumlah kota. Peristiwa di rumah Sri Mulyani menambah urgensi perubahan di kabinet.
Menurut laporan Reuters, protes tersebut menjadi faktor penting dalam reshuffle kali ini. Pemerintah dinilai perlu mengambil langkah cepat untuk meredam ketidakpuasan publik dan menjaga stabilitas pasar.
Profil Purbaya Yudhi Sadewa
Purbaya menyelesaikan pendidikan ekonomi di Universitas Indonesia sebelum melanjutkan studi doktoral di University of Colorado, Amerika Serikat. Kariernya banyak berkutat di penelitian ekonomi, perencanaan kebijakan, hingga akhirnya dipercaya memimpin LPS.
Sebagai Kepala LPS, Purbaya berperan penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, khususnya pada masa pandemi. Kiprah tersebut membuatnya dikenal sebagai figur teknokrat dengan pendekatan solutif.
Pengamat ekonomi menilai penunjukan Purbaya sebagai sinyal pemerintah untuk menekankan konsolidasi kebijakan fiskal dan penguatan reformasi pajak. Dengan situasi sosial yang menegang, langkah ini dianggap krusial.
Sri Mulyani sendiri telah menjabat Menteri Keuangan dalam beberapa kabinet sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga Presiden Joko Widodo. Kiprahnya kerap dipuji di tingkat internasional, namun kebijakan kenaikan pajak terakhir menimbulkan gejolak.
Keputusan Presiden Prabowo diharapkan dapat meredakan eskalasi. Meski begitu, banyak pihak menekankan bahwa tantangan terbesar Purbaya adalah membangun kembali kepercayaan publik terhadap sistem pajak.
Reshuffle kabinet kali ini bukan hanya soal perombakan personal, tetapi juga tentang arah kebijakan fiskal Indonesia ke depan. Dengan situasi politik yang masih dinamis, peran Purbaya akan menjadi sorotan utama.
(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v