Madrid, EKOIN.CO – Parlemen Spanyol pada Rabu (8/10/2025) setujui sebuah dekrit yang tetapkan embargo senjata penuh ke Israel sebagai bagian dari paket sanksi luas terhadap negara itu. Keputusan ini diharapkan menjadi sinyal kuat dari Madrid terhadap konflik yang terus berkecamuk di Gaza dan menambah tekanan diplomatik terhadap Tel Aviv.
Langkah ini tidak sekadar simbolis — dokumen resmi menyebut larangan total ekspor, impor, dan transit barang militer serta teknologi pertahanan antara Spanyol dan Israel.
Sejumlah fraksi parlemen mendukung pengesahan tersebut, di antaranya partai liberal hingga sayap kiri, meski pemungutan suara berjalan ketat.
Dekrit yang disahkan mencakup larangan ekspor dan impor semua peralatan pertahanan dan teknologi militer dari ataupun ke Israel. Selain itu, kapal atau pesawat yang membawa bahan bakar atau material berpotensi militer dilarang transit melalui wilayah udara atau pelabuhan Spanyol. Dokumen juga melarang impor barang-barang militer yang berasal dari permukiman ilegal Israel di Palestina.
Meskipun penekanan keras diberlakukan, dekrit menyediakan klausul pengecualian terhadap peralatan militer dengan penggunaan ganda (dual-use) jika penerapan larangan penuh dianggap merugikan kepentingan nasional Spanyol.
Pemungutan suara di parlemen menghasilkan dukungan tipis — sebanyak 178 suara mendukung, sementara lawan mengumpulkan 169 suara. Dukungan penting datang dari partai Podemos, yang sebelumnya skeptis atas langkah simbolik pemerintah namun akhirnya bergabung dalam koalisi.
Ione Belarra, pemimpin Podemos, menyebut pemerintah harus menjalankan tindakan lebih tegas: “pembatalan semua kontrak dan pemutusan hubungan penuh dengan Israel.”
Sementara itu, oposisi sayap kanan — termasuk Partai Vox dan Partai Populer — menolak dekrit ini. Namun, Menteri Ekonomi Carlos Cuerpo mempertahankan bahwa embargo ini adalah gebrakan strategis di panggung global.
Langkah ini semakin memperuncing ketegangan diplomatik antara Madrid dan Tel Aviv. Ketegangan itu telah membayangi sejak Spanyol mengakui negara Palestina secara resmi sebelumnya dan memicu respons keras dari Israel. tindakan bermusuhan dan tidak adil. Beberapa laporan menyebut Israel mempertimbangkan langkah balasan diplomatik terhadap Spanyol.
Pengesahan dekrit ini bukan sekadar statement — Spanyol berupaya memastikan langkah embargo memiliki landasan hukum, memperkuat pembatasan yang sebelumnya sudah diterapkan sejak konflik Gaza meletus.
Dalam konteks Eropa, Spanyol kini bergabung dengan negara-negara yang semakin vokal meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakan militer di Gaza. Slovenia adalah salah satu contoh yang lebih dulu menerapkan embargo serupa.
Ke depan, pengaruh embargo terhadap rantai pasokan militer Israel, serta respons negara-negara lain dan badan internasional, menjadi titik tumpu pantauan. Taktik embargo bisa menjadi preseden baru dalam diplomasi konflik berskala global.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v