Jakarta, EKOIN.CO – Ribuan anggota kepolisian gabungan dikerahkan untuk mengamankan kawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Senayan menjelang demonstrasi nasional yang dijadwalkan hari ini. Sejak pagi, para personel sudah berkumpul dan melakukan apel kesiapsiagaan di dalam kompleks parlemen, menandai dimulainya sterilisasi area. Meskipun jumlah personel total belum dapat dipastikan, persiapan pengamanan terlihat sangat matang.
Perihal jumlah personel, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Aji menyatakan bahwa data detail akan disampaikan setelah apel selesai. “Masih apel ya, Mas. Nanti kita sampaikan jumlahnya,” ujar Kombes Pol Susatyo saat ditemui pada pukul 07.35 WIB. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa fokus utama saat ini adalah memastikan setiap anggota berada di posisi yang tepat sebelum massa aksi tiba.
Langkah-langkah pengamanan juga mencakup pemasangan pagar beton hitam setinggi 2 meter di pintu gerbang belakang kompleks DPR. Pagar besi yang mengelilingi area juga terlihat dilumuri oli sebagai bagian dari upaya antisipasi. Seluruh tindakan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada demonstran yang dapat menerobos masuk ke dalam gedung. Tentu saja, hal ini dilakukan sebagai langkah preventif, mengingat tensi demonstrasi yang cukup tinggi.
Aksi ini sendiri berawal dari seruan yang beredar luas di berbagai platform media sosial, seperti X dan Instagram. Salah satu akun yang aktif menyerukan aksi, @serikatmahasiswa_bogorraya, mengajak berbagai elemen masyarakat untuk turun ke jalan. Dalam unggahannya, akun tersebut menyampaikan harapan agar aksi dapat disambut dengan baik. “Kami harap aksi besok hari dapat disambut dengan baik oleh seluruh elemen dan diindahkan bersama-sama,” demikian kutipan dari akun tersebut. Ajakan ini menjadi pemicu utama berkumpulnya massa.
Isu sentral yang memicu gelombang protes adalah rencana kenaikan tunjangan DPR. Kenaikan, terutama pada tunjangan perumahan, dinilai publik terlalu fantastis dan tidak sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat yang masih tertekan. Oleh karena itu, demonstrasi ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat.