Jakarta, EKOIN.CO – Ribuan warga memadati kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta pada Minggu pagi, 6 Juli 2025. Mereka berkumpul di sekitar kantor Kementerian Agama untuk mengikuti Sakinah Fun Walk dan peluncuran Gerakan Sadar (GAS) Pencatatan Nikah.
Acara dimulai sejak pukul 06.00 WIB dengan rute jalan sehat yang telah ditentukan. Para peserta datang mengenakan pakaian santai dan membawa semangat kebersamaan dalam keluarga.
Kegiatan ini digagas oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama. Tujuannya, untuk mengajak masyarakat memahami pentingnya pencatatan pernikahan secara sah dan tertib.
Selain jalan sehat, panitia juga menyiapkan berbagai hadiah, mulai dari paket umrah, sepeda, hingga puluhan doorprize menarik lainnya. Hal ini menambah semangat peserta dalam mengikuti seluruh rangkaian acara.
Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad, Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, serta sejumlah pejabat eselon I dan II.
Kampanye Edukasi Bernuansa Keluarga
Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pendekatan baru dalam menyampaikan pesan keagamaan dan sosial kepada masyarakat. “Kami ingin pesan penting ini sampai secara menyenangkan dan membekas,” ujarnya.
Sementara itu, Abu Rokhmad menegaskan bahwa GAS Pencatatan Nikah merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan keluarga melalui administrasi yang tertib. “Tanpa pencatatan resmi, banyak hak dalam keluarga bisa terabaikan,” jelasnya.
Ponijo, warga Jakarta yang berhasil membawa pulang hadiah umrah, tampak haru. “Saya memang berniat ikut jalan sehat ini. Tidak menyangka bisa dapat hadiah sebesar ini. Alhamdulillah, ini rezeki,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Selain itu, Sri Lestari, peserta dari wilayah Jakarta Selatan, mengaku baru menyadari pentingnya pencatatan nikah setelah mengikuti acara ini. “Ternyata ini juga berkaitan dengan perlindungan hukum keluarga kita,” tuturnya.
Sinergi Kegiatan Sosial dan Literasi Hukum
Kementerian Agama menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan contoh sinergi antara gerakan sosial dan edukasi hukum yang dikemas secara ringan. Pesan penting tentang tertib administrasi keluarga dibalut dengan suasana rekreatif.
Rangkaian acara ini juga mendapat dukungan dari para ASN Kemenag yang turut serta menjadi relawan dan peserta aktif. Ratusan aparatur sipil negara hadir, menambah semarak kegiatan.
Panitia menyebutkan bahwa kegiatan serupa akan digelar di beberapa kota besar lainnya. Hal ini menjadi bagian dari perluasan kampanye GAS Pencatatan Nikah secara nasional.
Kegiatan berlangsung tertib dan penuh kehangatan. Usai acara, peserta membubarkan diri dengan membawa berbagai pengetahuan baru seputar hukum pernikahan dan semangat menjaga keutuhan keluarga.
“Semoga acara seperti ini terus diadakan dan semakin sukses ke depan,” ujar Ponijo, menutup dengan apresiasi kepada panitia penyelenggara.
Acara Sakinah Fun Walk dan peluncuran GAS Pencatatan Nikah di Jakarta menjadi bukti bahwa pendekatan kreatif mampu menarik partisipasi publik dalam kampanye sosial. Ribuan peserta hadir tidak hanya untuk berolahraga, tetapi juga memperkaya wawasan tentang hak dan perlindungan hukum dalam keluarga.
Pentingnya pencatatan pernikahan menjadi sorotan utama yang disampaikan secara ringan dan membumi. Dengan hadiah, hiburan, dan edukasi, masyarakat tampak antusias dan terbuka menerima informasi yang selama ini dianggap formal dan kaku.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa sinergi antara institusi pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan gerakan nasional yang inklusif, menyenangkan, dan berdampak. Sakinah Fun Walk menjadi cermin pendekatan baru dalam menyampaikan pesan pembangunan keluarga di Indonesia.(*)