Aceh, EKOIN.CO – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meresmikan program Rumah Qur’an BSI di Aceh, Senin (2/9/2025). Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen BSI dalam memperkuat literasi syariah serta meningkatkan pendidikan spiritual masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat dan infaq perusahaan.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, hadir langsung dalam peresmian tersebut. Ia menegaskan bahwa program ini bukan sekadar aktivitas sosial, melainkan bagian dari tanggung jawab BSI dalam menyediakan akses pendidikan Al-Qur’an yang merata dan inklusif di seluruh Indonesia.
Baca juga : BSI Hadirkan Promo Wisata Halal Saudia Travel Fair
“Ini adalah komitmen dan tanggung jawab kami membantu pengembangan pendidikan spiritual dengan menyediakan wadah pembelajaran Alqur’an berkualitas, inklusif, dan merata di seluruh Indonesia,” ujar Anggoro dalam sambutannya.
Selain di Aceh, Rumah Qur’an BSI hadir di tujuh lokasi lainnya yaitu Tangerang, Bogor, Magetan, Solo, Cimahi, dan Semarang. Program ini dikelola bersama BAZNAS RI dan BSI Maslahat sebagai bentuk kolaborasi dalam pendidikan non-formal berbasis syariah.
Rumah Qur’an BSI ditujukan bagi santri usia 15 hingga 22 tahun setara SMA. Para peserta akan mendapatkan pembinaan dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an, sekaligus pelatihan kewirausahaan untuk mendukung kemandirian ekonomi mereka di masa depan.
Dukungan pemerintah daerah
Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, menyambut baik langkah BSI tersebut. Ia menilai kehadiran Rumah Qur’an BSI bukan hanya menambah sarana pendidikan spiritual, tetapi juga mendukung program pemerintah di bidang penguatan masyarakat.
“BSI diharapkan dapat hadir bukan hanya menyediakan fasilitas finansial, namun juga harus hadir mendukung kegiatan dan program Pemerintah untuk kemajuan masyarakat Aceh, salah satunya adalah Progam Rumah Qur’an BSI yang diresmikan hari ini,” jelas Fadhlullah.
Ia juga menambahkan pentingnya peran BSI dalam membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar lebih berkembang. Menurutnya, kontribusi lembaga keuangan syariah dapat mendorong pemerataan ekonomi di berbagai sektor.
Program ini menandai langkah nyata BSI dalam mengintegrasikan layanan finansial, sosial, dan spiritual. Selain pembelajaran Al-Qur’an, BSI juga menyediakan platform digital melalui aplikasi BYOND by BSI yang memungkinkan masyarakat berdonasi zakat, infak, dan sedekah.
Aplikasi tersebut dilengkapi fitur program berbagi, donasi Al-Qur’an, hingga sekolah Al-Qur’an. Bahkan, nasabah bisa mengakses kutipan hadis dan surat pendek dari Juz 30 untuk mendukung kebutuhan ibadah harian.
Data kebutuhan literasi Al-Qur’an
BSI merasa terpanggil mengembangkan program ini karena melihat masih tingginya angka masyarakat muslim yang belum bisa membaca Al-Qur’an. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, sebanyak 53,37 persen muslim Indonesia belum mampu membaca Al-Qur’an.
Angka tersebut semakin ditekankan oleh survei Dewan Masjid Indonesia (DMI) tahun 2022 yang mencatat sekitar 65 persen umat Islam Indonesia masih kesulitan membaca kitab suci. Fakta ini menjadi dasar kuat BSI dalam memperluas program literasi Al-Qur’an.
Untuk mendukung program Rumah Qur’an BSI, total dana yang disalurkan mencapai Rp8,2 miliar dengan jumlah santri binaan sebanyak 138 orang. Dana tersebut bersumber dari zakat korporat serta infaq yang dihimpun dan dikelola melalui BSI Maslahat.
Selain menghasilkan penghafal Al-Qur’an, tujuan utama program ini adalah menyiapkan generasi muda dengan keterampilan tambahan. Hal ini mencakup pelatihan kewirausahaan agar para santri dapat memiliki daya saing ekonomi setelah lulus dari program.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menegaskan kembali bahwa keberadaan Rumah Qur’an BSI sejalan dengan visi perusahaan. BSI ingin menjadi lembaga keuangan syariah yang tidak hanya berorientasi profit, tetapi juga memberikan kontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Program ini juga mendukung agenda Asta Cita Pemerintah Indonesia dalam mencetak generasi berkualitas yang unggul di bidang pendidikan spiritual dan sosial. Dengan demikian, manfaat program diharapkan tidak hanya dirasakan santri, tetapi juga masyarakat luas.
Hadirnya Rumah Qur’an BSI di Aceh mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Para tokoh masyarakat melihat inisiatif ini sebagai langkah strategis memperkuat basis pendidikan keagamaan di daerah yang dikenal memiliki sejarah panjang syiar Islam.
BSI berharap program ini dapat menjadi contoh pengembangan pendidikan berbasis syariah di masa depan. Dengan model pembelajaran yang menggabungkan nilai keagamaan dan keterampilan hidup, santri tidak hanya unggul secara spiritual, tetapi juga siap menghadapi tantangan global.
Sementara itu, BSI juga membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas jangkauan program Rumah Qur’an. Harapannya, semakin banyak daerah yang dapat merasakan manfaat program serupa di masa mendatang.
Inisiatif Rumah Qur’an BSI menjadi bukti nyata bagaimana perbankan syariah dapat berkontribusi lebih dari sekadar penyedia layanan keuangan. BSI menunjukkan perannya dalam membangun fondasi pendidikan dan sosial melalui pendekatan spiritual.
Melalui program ini, generasi muda di Aceh dan daerah lainnya diharapkan tumbuh sebagai insan Qur’ani yang berdaya guna, baik untuk dirinya sendiri maupun masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan misi BSI untuk memperkuat dakwah Islam sekaligus mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Sebagai penutup, langkah BSI menghadirkan Rumah Qur’an BSI di Aceh patut dipandang sebagai bagian dari upaya membangun generasi muda yang memiliki akhlak dan kompetensi. Kolaborasi antara lembaga keuangan syariah, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program semacam ini.
Ke depan, penting bagi BSI untuk terus memperluas jaringan Rumah Qur’an agar semakin banyak daerah yang memperoleh manfaat. Program ini berpotensi menjadi solusi atas rendahnya literasi Al-Qur’an sekaligus menambah lapangan pengembangan diri bagi generasi muda.
Dengan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, Rumah Qur’an BSI diharapkan dapat melahirkan generasi Qur’ani yang siap menghadapi tantangan zaman. Program ini juga menunjukkan bahwa pendidikan spiritual dapat berjalan seiring dengan penguatan ekonomi umat.
Upaya BSI ini sejalan dengan cita-cita nasional dalam mencetak generasi unggul yang tidak hanya kuat dalam iman dan takwa, tetapi juga memiliki daya saing dalam bidang sosial dan profesional. Peran sektor perbankan syariah dalam hal ini menjadi sangat penting untuk keberlanjutan bangsa.
BSI telah memulai langkah besar melalui Rumah Qur’an, namun keberhasilan jangka panjang bergantung pada kolaborasi yang konsisten antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Dengan sinergi yang baik, target literasi Al-Qur’an nasional bisa tercapai lebih cepat.
Rumah Qur’an BSI tidak hanya menjadi simbol kontribusi lembaga keuangan syariah dalam bidang pendidikan, tetapi juga bukti nyata kepedulian sosial. Dari Aceh, program ini diharapkan berkembang dan memberi inspirasi bagi daerah lain di seluruh Indonesia.(*)
Berlangganan gratis WA NEWS EKOIN lewat saluran Whatsapp EKOIN di : https://whatsapp.com/channel/0029VbAEmcR6mYPIvKh3Yr2v